KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura mengaku akan menjamin kesehatan dan keselamatan seluruh peserta Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI yang akan berlangsung di wilayah Adat Tabi pada 24-30 Oktober 2022.
Bupati Kabupaten Jayapura Mathius Awoitauw sekaligus Ketua Umum (Ketum) KMAN VI menginstruksikan semua kepala dinas untuk melakukan persiapan di semua bidang yang menjadi tanggung jawab Pemkab Jayapura.
"(Persiapannya) meliputi survei rumah penduduk yang akan digunakan sebagai tempat tinggal peserta, kelayakan obhe (pendopo adat) yang akan digunakan sebagai tempat kegiatan sarasehan, lokasi dapur umum, dan posko untuk pelayanan kesehatan," papar Mathius, dikutip dari keterangan persnya, Jumat (14/10/2022).
Khusus untuk pelayanan kesehatan, kata Mathius, pihaknya meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayapura untuk menyiapkan kelambu malaria saat pelaksanaan KMAN VI.
Baca juga: Intip Persiapan Mama-mama Kampung Sereh Jelang KMAN VI
Menurutnya, hal tersebut penting karena Provinsi Papua merupakan daerah endemik malaria.
“Semua persiapan yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan peserta KMAN VI, perlu ditata sejak dini, sehingga kita dapat memproteksi seluruh peserta yang datang ke Papua,” kata Mathius.
Menurutnya, keterbukaan dan kejujuran masyarakat adat dalam melayani peserta KMAN VI sangat dibutuhkan, sehingga pelaksanaan bisa berjalan lancar tanpa kendala.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Jayapura Khairul Lie menyatakan siap untuk menindaklanjuti instruksi Bupati Jayapura tersebut.
Khairul menjelaskan, pihaknya kini telah menyiapkan sejumlah kelambu malaria di rumah-rumah warga yang akan dijadikan tempat tinggal peserta KMAN VI.
Selain kelambu, lanjut dia, Dinkes Kabupaten Jayapura juga akan menyiapkan posko-posko kesehatan di masing- masing kampung. Posko-posko ini akan dilengkapi dengan tenaga medis dan obat-obatan.
Baca juga: Sambut Peserta KMAN VI, Pemkab Jayapura dan Masyarakat Adat Benahi Lokasi Pariwisata di Papua
“Kita akan persiapkan semuanya, termasuk posko kesehatan. Ini semua kami lakukan untuk menyukseskan KMAN VI,” kata Khairul.
Ia melanjutkan, semua rumah warga yang akan dijadikan sebagai tempat tinggal peserta KMAN VI akan pula disemprot dengan obat antinyamuk. Penyemprotan akan dilakukan setiap hari, terutama rumah warga yang memiliki ventilasi.
“Penyemprotan ini kami lakukan agar tidak terjadi penularan malaria. Kami berharap seluruh peserta sehat sepulangnya dari sini dan tidak membawa penyakit malaria ke kampung halamannya masing-masing,” ujar Khairul.
Khairul menyatakan, meskipun pandemi Covid-19 saat ini mulai mereda dan pemerintah telah mengizinkan warga melepas masker di tempat umum, pihaknya akan tetap mengawasi peserta KMAN VI dengan protokol kesehatan (prokes).
Dirinya berharap bahwa semua peserta KMAN VI yang datang ke lokasi sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap.
Baca juga: Hadiri KMAN VI di Papua, Masyarakat Adat Kasepuhan dari Banten Tempuh Jalur Darat dan Laut
“Harapannya, peserta KMAN VI sudah vaksin booster (dosis ketiga), sehingga kita semua tidak khawatir terhadap penularan Covid-19 di arena kongres,” tandasnya.
Dia menjelaskan, semua peserta KMAN VI diminta untuk bisa beradaptasi dengan cuaca dan suasana di Papua.
Sebab, kata dia, orang yang pertama tiba di Papua biasanya akan mengalami sedikit tekanan dalam tubuh.
Untuk mengantisipasi hal itu, Dinkes Kabupaten Jayapura pun telah menyiapkan pelayanan kesehatan yang dilengkapi dengan tenaga medis dan obat-obatan. Pasien yang berada dalam kondisi buruk akan langsung dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
“Kami sudah siap dan mendukung seluruh kegiatan KMAN VI melalui pelayanan kesehatan yang optimal,” kata Khairul.
Baca juga: Galang Dana lewat Kelompok Perajin, Masyarakat Adat Dayeq Jumetn Tuwayatn Optimistis Hadiri KMAN VI
Lebih jauh, ia meminta semua masyarakat adat yang berada di kampung masing-masing untuk proaktif menyukseskan kegiatan besar berskala nasional yang diselenggarakan lima tahun sekali itu.