KOMPAS.com – Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ( AMAN) Jayapura Benhur Wally mengatakan, pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI disambut masyarakat setempat.
Dia menyebutkan, pihaknya tengah menyosialisasikan kegiatan KMAN VI ke masyarakat sekitar dan mendapatkan sambutan baik, khususnya masyarakat adat setempat.
Sosialisasi dilakukan di kampung-kampung untuk bertemu dengan para ondoafi (pimpinan masyarakat adat di sekitar Sentani) serta tokoh adat untuk meminta restu atas terselenggaranya KMAN VI.
“Namun, kami panitia tidak terlalu fokus pada masyarakat umum. Kami lebih berfokus pada komunitas masyarakat adat yang menjadi anggota AMAN," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (11/10/2022).
Benhur mengatakan, pihaknya sudah mendatangi beberapa wilayah, antara lain Ralibhu di Distrik Sentani Timur, Nolobhu di Distrik Sentani, Waibhu di Distrik Waibu, dan daerah lain di Sentani.
Baca juga: Latih 19 Pemuda Papua Jadi Jurnalis, AMAN Harapkan Mereka Jadi Aset Perjuangan Masyarakat Adat
Selain itu, pelaksanaan KMAN VI juga disambut baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura dan juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua.
Benhur menambahkan, pelaksanaan kegiatan KMAN VI akan berlangsung di Stadion Barnabas Youwe (SBY), Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Panitia KMAN VI memutuskan SBY sebagai salah satu pelaksanaan kongres meski sempat akan memilih Stadion Utama Lukas Enembe (SULE).
Namun, dengan pertimbangan proses perizinan dari Pemprov Papua yang membutuhkan waktu, maka tim panitia memutuskannya di SBY.
Hal itu dilakukan melalui koordinasi dengan Ketua Umum Panitia KMAN VI yang juga menjabat sebagai Bupati Jayapura, yaitu Mathius Awoitauw. Pemkab Jayapura pun memberikan dukungan.
Selain untuk pelaksanaan KMAN VI, SBY juga akan digunakan sebagai Sekretariat KMAN VI dan menjadi tempat pelaksanaan rapat-rapat persiapan dan pleno menuju KMAN VI.
Sebelumnya, Koordinator Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) KMAN VI Abdi Akbar mengatakan, pelaksanaan KMAN VI di Papua ditetapkan sejak 2017 dalam acara KMAN V di Sumatera Utara (Sumut).
Saat itu, ada usulan dari seluruh peserta yang hadir dalam KMAN V bahwa KMAN selanjutnya akan digelar di Papua. Usulan ini pun disetujui.
"Dipastikan ada sekitar 5.000 lebih peserta yang akan hadir pada pelaksanaan KMAN VI. Masing-masing komunitas masyarakat adat akan mengirim dua perwakilannya yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dan juga akan hadir tamu undangan lainnya," ucap Abdi.
Baca juga: Pengacara Lukas Enembe Sebut Rakyat Adat Papua Minta KPK Lakukan Pemeriksaan di Lapangan
Abdi menambahkan, pelaksanaan KMAN VI akan membutuhkan jurnalis masyarakat adat.
Menurutnya, meski sudah ada media elektronik, radio, dan media online di Papua, KMAN VI akan membahas soal masyarakat adat sehingga dibutuhkan jurnalis masyarakat adat.
Jurnalis masyarakat adat diharapkan bisa menyampaikan dan menyuarakan secara luas bagaimana persiapan-persiapan masyarakat adat di kampung-kampung dalam menyongsong KMAN VI hingga pada acara puncak dan penutup.