Pj. Gubernur Heru Dukung Perlindungan Wilayah Pesisir, Pengamat: Hutan Mangrove Solusi Efektif

Kompas.com - 01/10/2024, 18:00 WIB
A P Sari

Editor

Ilustrasi mangrove (Rhizophora mangle) pohon bakau Ilustrasi mangrove (Rhizophora mangle) pohon bakau

JAKARTA, KOMPAS.COM – Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyoroti masalah perubahan iklim di Jakarta. Ia mengungkapkan, telah terjadi 5.170 peristiwa bencana yang melanda kota ini selama 2019-2023.

“Perubahan iklim telah menjadi isu yang nyata dan mendesak bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Di Jakarta sudah ada peningkatan intensitas bencana akibat perubahan iklim,” kata Heru saat menghadiri Crisis Management Conference 2024 pada Mei lalu.

Dalam paparannya, Heru sempat membahas wilayah pesisir utara Jakarta yang rentan banjir rob akibat pasang laut. Wilayah pesisir pun berpotensi mengalami abrasi yang juga disebabkan perubahan iklim.

Untuk mengatasi hal ini, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta menempuh berbagai upaya, untuk menjaga wilayah pesisir dari ancaman kerusakan lingkungan akibat perubahan iklim. Salah satunya dengan penanaman mangrove.

Baca juga: Heru Budi Imbau Pekerja WFH Saat Perayaan HUT Ke-79 TNI di Monas

Kepala Distamhut Provinsi DKI Jakarta Bayu Meghantara menyatakan, penanaman mangrove di hutan lindung Jakarta memiliki beberapa manfaat penting. Mangrove punya kemampuan tinggi dalam menyerap karbondioksida, sehingga menjadi salah satu opsi dalam mitigasi perubahan iklim. 

“Seperti yang kita ketahui, mangrove sangat bermanfaat dalam melindungi garis pantai dari erosi dan kerusakan akibat gelombang laut. Tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekosistem yang luas serta restorasi lingkungan di wilayah yang rentan terhadap dampak perubahan iklim,” ujar Bayu dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (20/9/2024).

Lebih lanjut, ia pun mengemukakan bahwa mangrove menjadi habitat yang penting bagi berbagai jenis spesies flora dan fauna. Karena itu, hutan mangrove sangat ideal untuk menjadi tempat pendidikan dan penelitian, dalam memahami ekosistem pesisir serta konservasi.

Bayu menambahkan, mangrove membantu pula meningkatkan kualitas air. Karena kelebihannya sebagai penyaring alami yang mampu mengurangi polutan dan sedimen yang masuk ke laut.

Baca juga: Heru Budi Bakal Kumpulkan Anggota Satpol PP yang Terlibat Judi Online

“Menanam mangrove penting sebagai upaya konservasi dan restorasi lingkungan di wilayah yang rentan. Dengan banyak flora dan fauna di sana, hutan mangrove juga dapat menjadi sumber mata pencaharian masyarakat, misalnya dari ikan, moluska, dan kayu. Dapat dikatakan bahwa hutan mangrove juga mendukung kesejahteraan masyarakat,” jelas Bayu.

Ia mengakui, meski banyak manfaat yang didapat, penanaman mangrove menghadapi berbagai tantangan. Pertama, soal konservasi lahan yang mengurangi ruang bagi ekosistem mangrove.

“Banyak area pesisir Jakarta telah digunakan untuk pembangunan, perumahan, industri, dan budi daya perikanan. Hal ini mengubah karakteristik lingkungan yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan mangrove,” ucap Bayu.

Kedua, soal pencemaran air dari limbah industri, domestik, dan limbah berbahaya yang dapat memengaruhi kualitas air tanah bagi pertumbuhan mangrove. Menurut Bayu, pencemaran air tidak ideal bagi mangrove untuk tumbuh.

Baca juga: AHY dan Heru Budi Resmikan Rumah Hunian Vertikal di Johar Baru

Ketiga, masalah perubahan iklim yang membuat permukaan air laut naik dapat mengancam ekosistem mangrove. Belum lagi suhu dan pola curah hujan yang tidak menentu, sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan pertumbuhan mangrove.

“Ketiga faktor ini saling berinteraksi dan menciptakan tantangan yang kompleks untuk kami, dalam mengupayakan konservasi dan penanaman mangrove di Jakarta,” tutur Bayu.

Distamhut Provinsi DKI Jakarta telah menanam 2.000 mangrove hingga Juli 2024. Upaya ini untuk meningkatkan pengelolaan fungsi ekologi mangrove yang berkelanjutan. Agenda ini bekerja sama dengan sejumlah pengusaha swasta dan komunitas penggiat lingkungan hidup.

Selain di Jakarta, Distamhut juga menanam mangrove di Kepulauan Seribu. Kehadiran mangrove di Kepulauan Seribu bersamaan dengan transplantasi karang, untuk membantu restorasi, peningkatan biodiversitas, pelindung pantai, serta habitat hewan laut.

Baca juga: Heru Budi Beri Waktu Sebulan untuk Pemeriksaan Satpol PP Terkait Judi Online

Mangrove sebagai solusi alam

Penanaman mangrove di wilayah pesisir Jakarta mendapat perhatian dari pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga. Menurutnya, pemerintah harus memperluas reforestasi mangrove di utara Jakarta, untuk mengatasi abrasi dan banjir rob akibat perubahan iklim.

Ia menilai, penanaman mangrove masih jauh lebih baik ketimbang membangun giant sea wall dalam konteks memberikan perlindungan di wilayah pesisir. Selain memiliki nilai ekologi yang lebih baik, penanaman mangrove pun lebih murah dan memberikan dampak berkelanjutan.

“Hutan mangrove merupakan benteng alami pantai yang tidak hanya berfungsi untuk melindungi, tetapi juga sebagai tempat hidup aneka ragam hewan dan tumbuhan. Semakin luas dan semakin tebal mangrove, semakin bagus untuk melindungi wilayah pesisir,” tutur Nirwono kepada Kompas.com, Selasa (1/10/2024).

Ia pun menekankan bahwa reforestasi hutan mangrove memberikan dampak lingkungan dan sosial yang lebih baik. Dari sisi lingkungan, terbukti efektif dalam mencegah abrasi, banjir rob, bahkan dampak tsunami. Sementara, dari sisi sosial, dapat menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat pesisir.

Baca juga: Dugaan Satpol PP Jakarta Main Judi Online Dikhawatirkan Jadi Catatan Buruk Akhir Jabatan Heru Budi

“Jika dibandingkan dengan giant sea wall yang tidak memberikan dampak lingkungan dan sosial, hutan mangrove jelas lebih berkelanjutan. Dalam 20 tahun ke depan, apa tembok raksasa itu masih kokoh menahan terjangan ombak? Kalau mangrove, makin lama dan makin tebal, akan semakin kuat. Terlihat perbedaannya,” papar Nirwono.

Karena itu, ia mendesak pemerintah agar menjalankan master plan revitalisasi kawasan pesisir. Salah satu yang harus diutamakan adalah membangun satu kilometer hutan mangrove setiap satu tahun.

“Lebar pantai Jakarta mencapai 32 kilometer. Jika setiap kilonya bisa ditumbuhi hutan mangrove, dampaknya akan sangat besar. Harus ada perencanaan yang matang dan eksekusi yang serius. Ini tergantung bagaimana pemimpin Jakarta melihat isu perubahan iklim yang sudah di depan mata,” tegas Nirwono.

Lebih lanjut, Nirwono pun berharap agar reforestasi hutan mangrove lebih diutamakan, dalam konteks penyelesaian isu perubahan iklim di Jakarta.

Baca juga: Heru Budi: Narkoba Bisa Merusak Kesehatan dan Menghancurkan Masa Depan

Apalagi, menurutnya, Jakarta baru memiliki dua hutan mangrove yang masih sangat kurang untuk mengatasi masalah perubahan iklim di pesisir. Jumlah ini jauh dari kata ideal dan masih harus dikejar, mengingat dampak serius perubahan iklim sudah dirasakan masyarakat pesisir. 

Nature versus nature. Biarkan alam mengatasi masalah perubahan alam secara alami. Hutan mangrove jelas lebih berkelanjutan dan memiliki nilai ekologi yang lebih baik. Harusnya yang dibangun adalah giant mangrove wall,” urai Nirwono. (Rindu Pradipta Hestya)

Terkini Lainnya
Dua Tahun Menjabat, Pj. Gubernur Heru Sabet Sejumlah Penghargaan di Bidang Ekonomi
Dua Tahun Menjabat, Pj. Gubernur Heru Sabet Sejumlah Penghargaan di Bidang Ekonomi
Jakarta Maju Bersama
Pj. Gubernur Heru Dukung Perlindungan Wilayah Pesisir, Pengamat: Hutan Mangrove Solusi Efektif
Pj. Gubernur Heru Dukung Perlindungan Wilayah Pesisir, Pengamat: Hutan Mangrove Solusi Efektif
Jakarta Maju Bersama
Pelatihan Keterampilan Disdik Jakarta Dorong Siswa Disabilitas Mandiri dan Kompeten
Pelatihan Keterampilan Disdik Jakarta Dorong Siswa Disabilitas Mandiri dan Kompeten
Jakarta Maju Bersama
Atasi Polusi Jakarta, Pj. Gubernur Heru Dukung Transportasi Umum Terintegrasi
Atasi Polusi Jakarta, Pj. Gubernur Heru Dukung Transportasi Umum Terintegrasi
Jakarta Maju Bersama
Pj Gubernur Heru Dukung Revitalisasi Pasar Tradisional, Lebih Modern dan Nyaman
Pj Gubernur Heru Dukung Revitalisasi Pasar Tradisional, Lebih Modern dan Nyaman
Jakarta Maju Bersama
Targetkan 100 Persen Perpipaan Air Bersih pada 2030, Pj. Gubernur Heru Kebut SPAM Jatiluhur
Targetkan 100 Persen Perpipaan Air Bersih pada 2030, Pj. Gubernur Heru Kebut SPAM Jatiluhur
Jakarta Maju Bersama
Sinergi Pemprov Jakarta dan Bank DKI Dorong Pemberdayaan UMKM
Sinergi Pemprov Jakarta dan Bank DKI Dorong Pemberdayaan UMKM
Jakarta Maju Bersama
RDF Plant Rorotan Kelola Sampah Jakarta seperti di Negara Maju
RDF Plant Rorotan Kelola Sampah Jakarta seperti di Negara Maju
Jakarta Maju Bersama
Pj. Gubernur Heru Dukung Layanan Jemput Bola Administrasi Kependudukan, Wujudkan Layanan Setara
Pj. Gubernur Heru Dukung Layanan Jemput Bola Administrasi Kependudukan, Wujudkan Layanan Setara
Jakarta Maju Bersama
Sukses Kendalikan Inflasi, Pj. Gubernur Heru Raih Penghargaan Kemendagri
Sukses Kendalikan Inflasi, Pj. Gubernur Heru Raih Penghargaan Kemendagri
Jakarta Maju Bersama
Pascarevitalisasi, TIM Diharapkan Menjadi Pusat Seni Budaya Nasional dan Global
Pascarevitalisasi, TIM Diharapkan Menjadi Pusat Seni Budaya Nasional dan Global
Jakarta Maju Bersama
Pj. Gubernur Heru Dorong Pembangunan Waduk untuk Mengatasi Banjir Jakarta 
Pj. Gubernur Heru Dorong Pembangunan Waduk untuk Mengatasi Banjir Jakarta 
Jakarta Maju Bersama
Penataan Kabel Udara Capai 138 Titik, Pj. Gubernur Heru: Hadirkan Wajah Baru Jakarta Kota Global
Penataan Kabel Udara Capai 138 Titik, Pj. Gubernur Heru: Hadirkan Wajah Baru Jakarta Kota Global
Jakarta Maju Bersama
HUT Ke-79 RI, Pj. Gubernur Heru Berharap Jakarta Bisa Dioptimalkan sebagai Kota Global
HUT Ke-79 RI, Pj. Gubernur Heru Berharap Jakarta Bisa Dioptimalkan sebagai Kota Global
Jakarta Maju Bersama
Nilai Transaksi JITEX 2024 Rp 12,863 Triliun, Pj. Gubernur Heru: Tahun Depan Diadakan Lagi
Nilai Transaksi JITEX 2024 Rp 12,863 Triliun, Pj. Gubernur Heru: Tahun Depan Diadakan Lagi
Jakarta Maju Bersama
Bagikan artikel ini melalui
Oke