JAKARTA, KOMPAS.com – Saat membuka International Mayor Forum (IMF) di Grand Hyatt Hotel Jakarta pada Selasa (2/7/2024), Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mencapai Sustainable Development Goals ( SDGs).
“Jakarta menjadi pusat perekonomian dan akselerator pembangunan di Indonesia. Sejak 2017, kami telah berintegrasi dengan pemerintah pusat untuk menjalankan pembangunan berkelanjutan, melalui mekanisme yang telah ditetapkan untuk mempercepat pencapaian SDGs tingkat daerah,” ujarnya.
Forum yang berlangsung hingga Kamis (4/7/2024) ini dihadiri 200 wali kota dari 33 negara dan enam pemerintah di Afrika, Amerika Latin, Asia Pasifik, serta Asia Barat.
Dengan tema “Accelerating Action at The Local Level to Achieve the 2030 Agenda and the Sustainable Development Goals”, para wali kota yang hadir diharapkan dapat membangun sinergi dan bekerja sama untuk mencapai SDGs pada 2030.
Baca juga: Heru Budi Siap Balik ke Istana Setelah Masa Jabatan Pj Gubernur Jakarta Selesai
Heru menjelaskan, sebagai acara pembuka dalam penyelenggaraan United Nations Summit of the Future yang akan digelar pada September 2024, IMF 2024 menjadi langkah penting dalam perjalanan kolektif menuju pembangunan berkelanjutan.
Pasalnya, sebut dia, momen tersebut merupakan kesempatan untuk menjalin sinergi dengan berbagai pihak, baik dukungan finansial maupun nonfinansial, serta kerja sama regional demi mencapai SDGs.
“IMF 2O24 membicarakan program-program SDGs yang akan dilakukan melalui komitmen untuk mencapai titik akhirnya nanti pada 2030, ” katanya.
Lebih lanjut, Heru menyatakan, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan sejumlah upaya untuk mencapai target SDGs.
Pertama, penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dengan menggelontorkan dana sebesar Rp 18,96 triliun.
Baca juga: Kelakar Heru Budi Saat Ditanya soal Usulan Demokrat untuk Jadi Cagub Jakarta...
Kedua, menanggulangi masalah kelaparan dengan mendorong semua pemangku kepentingan melalui berbagai program, seperti bantuan makanan tambahan dan sembako murah.
“Pemprov DKI Jakarta juga melakukan praktik pertanian perkotaan dan menjaga stok pangan. Semua itu dilakukan dengan sinergi bersama berbagai pihak,” tutur Heru.
Ketiga, menciptakan komunitas berkelanjutan dengan menata kampung kumuh, rumah susun sederhana, serta konsolidasi tanah vertikal bagi masyarakat prasejahtera. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
“Dilanjutkan dengan peningkatan ruang terbuka hijau (RTH) hingga 30 persen pada 2030. Pemprov DKI Jakarta juga melakukan penanaman sekitar 278.000 pohon, 138.000 mangrove, dan 8,8 juta tanaman, terutama di daerah yang sebelumnya kekurangan ruang hijau,” ucap Heru.
Baca juga: Heru Budi Ajak Daerah Penyangga Bangun Sekolah Berkualitas
Kelima, Pemprov DKI Jakarta juga mengendalikan banjir dengan mempercepat pembangunan tanggul pengaman pantai. Keenam, menghadirkan layanan transportasi berkelanjutan, salah satunya dengan mendorong people near transit untuk menciptakan kemandirian kawasan.
Ketujuh, memberikan kemudahan akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi. Kedelapan, berkomitmen meningkatkan kesetaraan gender dengan memberikan kesempatan karier yang setara.
“Kami percaya, semua itu bisa diraih dengan terus menjaga komitmen terhadap kesetaraan gender, sehingga dapat mendorong terwujudnya masyarakat yang inklusif,” papar Heru.
Selain membuka IMF 2024, Pj Heru meluncurkan pula Voluntary Local Review (VLR) Jakarta yang diharapkan dapat menjadi pedoman pejabat kota lain dalam mempercepat pencapaian SDGs.
Baca juga: Korban Kebakaran Kampung Bali Minta Rumahnya Dibangun Kembali, Heru Budi: Nanti Kami Lihat
Dengan mendorong partisipasi dan kolaborasi antarpemangku kepentingan lokal, VLR dapat membantu mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan, inklusif, serta menyejahterakan masyarakat.
“VLR Jakarta menyajikan analisis tematik atas pencapaian SDGs dari berbagai aspek yang menjadi kunci keberhasilan pemerintah Jakarta. Mari kita gemakan semangat ini ke seluruh dunia, untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat agar semua memperoleh masa depan yang baik,” terang Heru.
Pada kesempatan itu, Assistant Secretary dan General of Economic Development United Nation Department of Economic and Social Affairs Navid Hanif menegaskan, pembangunan berkelanjutan harus dimulai dari pemerintahan di tingkat kota. Hal ini demi membangun inklusivitas, agar tidak ada yang tertinggal dalam membangun masa depan.
“Saat ini, baru ada 17 persen program SDGs yang berjalan sesuai dengan jalurnya. Untuk itu, kita harus memperkuat kerja sama dalam membangun bumi yang lebih baik, dimulai dari kota Anda sendiri, lalu membantu kota lain. Dengan bekerja sama, kita dapat memperkuat dampak percepatan guna mencapai target,” papar Navid dalam sambutannya melalui tayangan streaming YouTube Pemprov DKI Jakarta.
Baca juga: Heru Budi Bisa Saja Ikut Pilkada, tapi Dianggap Sulit Diusung Partai Politik
Ia mengungkapkan, ada 10.000 pejabat lokal yang telah membuktikan komitmennya dengan memberikan contoh implementasi dari pencapaian SDGs.
Bahkan, menurutnya, beberapa kota yang pemimpinnya telah mengedepankan SDGs memberikan harapan bahwa pencapaian target 2030 bukanlah cita-cita yang mustahil.
“Di Indonesia, Jakarta dengan smart city-nya telah membuktikan komitmennya dalam mengimplementasikan SDGs. Langkah ini merupakan kemajuan yang memberikan kita harapan dan menunjukkan keberanian untuk menyelesaikan tantangan ini,” urai Navid.
Dari apa yang telah dilakukan Jakarta dan beberapa kota lainnya, ia berharap, para peserta IMF 2024 dapat memperkuat kerja sama. Sebab, perubahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini sudah pasti akan berpengaruh pada perbaikan tata kelola dan pengambilan kebijakan.
Baca juga: Demokrat Usulkan Heru Budi Nyagub, Pengamat: Persoalannya Apakah Selama Menjabat Punya Citra Baik
“Mari jaga komitmen kita bersama. Masih ada waktu 6,5 tahun untuk kita berupaya agar target 2030 bisa tercapai,” jelas Navid.
Hadir pula dalam kesempatan itu, Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Restuardy Daud.
Ia menuturkan, Indonesia adalah salah satu negara yang berkomitmen dalam mengimplementasikan SDGs dengan berbagai strategi.
“Implementasi SDGs bukanlah hanya sebuah agenda, tapi juga kebutuhan kritis yang harus dipenuhi, untuk memastikan kehidupan yang layak bagi generasi pada masa depan. Strategi yang kami jalankan telah diintegrasikan dengan kebijakan dan program negara. Langkah ini mulai menunjukkan hasil yang menjanjikan,” bebernya.
Restuardy menambahkan, Indonesia memiliki tugas yang perlu diselesaikan demi mencapai target SDGs. Terlebih, saat ini, tantangan dalam mencapai SDGs semakin besar, mulai dari isu lingkungan, kesehatan, kesetaraan gender, pendidikan, hingga pembangunan.
Baca juga: Warga Protes, Heru Budi Minta Disdik Percepat Pencairan KJP Plus
“Untuk itu, kami berharap, momen ini dapat mempererat kerja sama dan kemitraan, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, memfasilitasi dari sisi teknologi, berinovasi di berbagai sektor, dan memberdayakan komunitas agar tidak ada hal dan orang yang tertinggal,” imbuhnya.
Selama tiga hari, Jakarta menjadi tuan rumah IMF 2024. Sebagai tuan rumah, Jakarta pun menerima banyak apresiasi atas sambutan dan layanan yang diberikan kepada para peserta.
Head United Nation (UN) Officer Chun Kyoo Park mengaku, sangat terkesima karena Jakarta telah menjadi tuan rumah IMF 2024 dengan sangat baik. Ia pun mengapresiasi seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta yang sukses menyelenggarakan event internasional ini.
“Mewakili UN, kami berterima kasih kepada pemerintah Jakarta, karena telah menyambut kami dengan sangat hangat. Saya juga berterima kasih kepada para wali kota yang telah datang dan sangat antusias berpartisipasi untuk menyukseskan agenda ini. Saya merasa bangga bisa meneruskan agenda ini ke tahun-tahun berikutnya,” ungkapnya saat penutupan IMF di Grand Hyatt Hotel Jakarta, Kamis (4/7/2024).
Baca juga: Demokrat Usulkan Heru Budi di Pilkada Jakarta, Pengamat: Tampaknya Belum Ada Kader Internal yang Pas
Pj Heru turut mengapresiasi keaktifan wali kota yang telah meleburkan ide dan gagasan bersama-sama demi tercapai SDGs yang ditargetkan pada 2030.
Dalam pelaksanaannya, banyak pengalaman dan praktik terbaik dari berbagai kota yang telah dibagikan sebagai pembelajaran untuk membangun kota.
“Seluruh agenda pembahasan selama tiga hari ini telah terangkum dalam Pernyataan Bersama yang rancangannya telah disampaikan kepada saya. Aspek-aspek utama yang telah kita sepakati dan dituangkan dalam Pernyataan Bersama hendaknya tidak berakhir sebagai wacana semata,” tandas Heru.
Bersama dengan para wali kota lainnya, Heru pun berkomitmen untuk melaksanaan agenda transformasi 2030, agar pembangunan berkelanjutan terwujudkan di tengah urbanisasi yang cepat, keterbatasan ekonomi, meningkatnya kesetaraan, tantangan lingkungan, serta frekuensi dan magnitudo bencana alam yang semakin meningkat.
Baca juga: Heru Budi Sebut Jakarta Bakal Terus Kekurangan Sekolah karena Banyaknya Pendatang
Sebelum menutup acara, Heru juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan, sehingga Jakarta menjadi tuan rumah penyelenggaraan IMF 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Jakarta menyerahkan mandat kepada Toyota City untuk menjadi tuan rumah IMF 2025.
”Selamat kepada Wali Kota Toyota City Bapak Toshihiko Ota dan Ketua Dewan Toyota City Council Bapak Toshiaki Haneda. Harapan terbaik kami sampaikan kepada Toyota City agar IMF 2025 dapat terselenggara dengan sukses, serta memberikan dampak signifikan bagi upaya pembangunan berkelanjutan kawasan perkotaan,” pungkas Heru.
Melalui Deklarasi Jakarta, IMF 2024 telah menghasilkan komitmen untuk mendorong lingkungan kota yang tangguh, adaptif, dan inklusif di tengah perubahan iklim, untuk membangun ekonomi lokal yang sejahtera, serta memastikan tidak ada yang tertinggal.
Baca juga: Pengamat: Heru Budi Punya Modal Sosial Maju Pilkada Jakarta
Seluruh peserta IMF 2024 berjanji mengidentifikasi dan menangani faktor kunci atau jalur investasi untuk Enam Transisi SDGs, yaitu sistem pangan, akses dan keterjangkauan energi, konektivitas digital (termasuk kecerdasan buatan atau artificial intelligence/AI), pendidikan, pekerjaan dan perlindungan sosial, perubahan iklim serta hilangnya keanekaragaman hayati dan polusi. (Rindu Pradipta Hestya)