KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membangun sebanyak tujuh Taman Maju Bersama tahun ini, tujuannya sebagai tempat interaksi dan edukasi warga Jakarta.
Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) tersebut menelan biaya senilai Rp 10 miliar, yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta tahun 2018.
“Tidak ada kriteria khusus lokasi dalam membangun Taman Maju Bersama. Terpenting tujuan utama dibangunnya taman ini untuk menambah RTH sebagai tempat berinteraksi warga,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati di Jakarta, sesuai keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (11/12/2018).
Adapun tujuh wilayah yang menjadi lokasi pembangunan Taman Maju Bersama, yakni di Kelurahan Kebagusan, Kelurahan Lebak Bulus, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kelurahan Bintaro, Kelurahan Dukuh, Kelurahan Pondok Kelapa, dan Kelurahan Cibubur.
Disesuaikan dengan kebutuhan warga
Adapun fasilitas Taman Maju Bersama yang disediakan bervariasi dan disesuaikan dari hasil Focus Group Discussion (FGD) masyarakat sekitar. Seperti taman baca, gazebo, sarana bermain, serta fasilitas seni dan budaya.
“Taman Maju Bersama merupakan penyempurnaan dari Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang telah ada. Pembangunan masing-masing Taman Maju Bersama disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar,” ujar Suzi.
Suzi menjabarkan, setiap pembangunanan satu taman ditaksir menghabiskan biaya antara Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar, dengan luas masing-masing minimal 1.000 meter persegi.
Tahun depan Pemprov DKI Jakarta merencanakan pembangunan 50 Taman Maju Bersama dengan perencanaan anggaran sebesar Rp 130 milliar. Ini menjadi bagian dari keseluruhan target 210 taman baru di era kepemimpinan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Selain berfungsi ekologis, RTH ini juga memiliki fungsi sosial sebagai ruang publik. Nantinya taman tersebut akan dijadikan tempat bermain ramah anak, perpustakaan, berolahraga dan bersosialisasi.