KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jawa Timur, menggelar Gebyar Ekonomi Kreatif (Ekraf) bertajuk “Rumaket Greget” sejak Jumat (25/11/2022) hingga Sabtu (26/11/2022).
Kegiatan yang berlangsung di halaman Pasar Pon tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Trenggalek melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat dengan sejumlah komunitas kelompok kreatif serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM).
Sekretaris Daerah (Sekda) Trenggalek Edi Soepriyanto mengatakan, kegiatan Gebyar Ekraf hadir dengan mengangkat seni budaya dan potensi pariwisata Trenggalek.
Untuk meramaikan puncak acara, Pemkab Trenggalek juga melakukan pemberian anugerah Seratus Desa Wisata (Sadewa) 2022 bagi para pelaku desa wisata di Trenggalek. Sebanyak 35 pelaku desa wisata hadir sebagai kandidat.
Baca juga: Disparbud Trenggalek Gelar FGD untuk Edukasi 35 Kades tentang Pengembangan Desa Wisata
"Dengan Gebyar Ekraf dan anugerah bagi pelaku desa wisata, ekraf di Trenggalek diharapkan bisa terus berkembang. Pasalnya, Trenggalek punya potensi luar biasa, banyak seniman dan budayawan," ujar Edi dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (27/11/2022).
Terkait Sadewa 2022, Edi menjelaskan bahwa Pemkab Trenggalek memberikan apresiasi berupa dukungan serta uang pembinaan. Dari 35 desa wisata yang mendaftar, terdapat enam desa wisata yang dipilih sebagai pemenang.
Ia berharap, kegiatan ini mampu mendongkrak ekonomi masyarakat sekaligus mengenalkan potensi pariwisata Kabupaten Trenggalek.
“Harapannya, pengelolaan desa wisata dapat merangsang ekonomi secara umum. Tidak hanya wisata yang berjalan, tapi juga kulinernya, homestay-nya, budaya lainnya. Intinya, semuanya berjalan dan ini tujuan akhirnya," sambung Edy.
Baca juga: Beri Wadah Pegiat Ekonomi Kreatif, Pemkab Trenggalek Gelar Gebyar Ekraf
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Sunyoto menambahkan, agenda ini merupakan program terbaru yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Trenggalek. Ia berharap, kegiatan ini dapat memantik semangat masyarakat, terutama pelaku industri kreatif dan UMKM.
“Tidak hanya budaya dan pariwisata saja, tapi juga segalanya, termasuk juga UMKM," ujar Sunyoto.