KOMPAS.com – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyempatkan diri bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X di DIY, Senin (1/8/2022).
Kunjungan Nur Arifin ke DIY itu dilakukan dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-828 Kabupaten Trenggalek.
Dalam pertemuan itu, keduanya menindaklanjuti rencana kerja sama DIY dan Trenggalek pada sektor pemulihan ekonomi dan pengembangan budaya.
"Khususnya untuk kemajuan kebudayaan, kemudian pemulihan dan kebangkitan ekonomi bersama-sama,” terang Nur Arifin di sela-sela kunjungannya, Senin.
Pria yang disapa Gus Ipin itu datang berkunjung ke DIY didampingi sang istri, Novita Hardini serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Trenggalek.
Baca juga: Struktur Purbakala Ditemukan di Trenggalek, Diduga Bangunan Candi Era Mataram Kuno
Sebagai informasi, sebelum kunjungan resmi ke DIY, Bupati Trenggalek telah mengirimkan surat ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY mengenai upaya pengembangan budaya dan pemulihan ekonomi.
"Kami menindaklanjuti rencana kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Trenggalek dengan Provinsi DIY," terang Gus Ipin.
Adapun permintaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek tersebut langsung mendapatkan respons dari Pemprov DIY.
Bahkan, Ngarso Dalem Sri Sultan menyatakan kesediaannya hadir dalam peringatan HUT ke-828 Kabupaten Trenggalek pada akhir Agustus 2022.
Untuk diketahui, perayaan HUT ke-828 Kabupaten Trenggalek itu akan dimeriahkan dengan hibah budaya, mulai dari pementasan wayang orang hingga workshop kebudayaan dari Pemprov DIY dan Pemkab Trenggalek.
Baca juga: Cerita Warga Trenggalek Temukan Benda Mirip Mortir Ketika Gali Kubur
“Kami mengucapkan terima kasih karena beberapa tahun terakhir termasuk tahun ini, tepatnya saat hari jadi Kabupaten Trenggalek, kita mendapatkan hadiah dari Pemerintah DIY melalui hibah budaya,” ujar Gus Ipin.
Hal itu, sebut Gus Ipin, menjadi suatu kebanggan bagi masyarakat Trenggalek. Sebab, masyarakat bisa lebih mengenal budaya Mataraman.
“Terlebih, Trenggalek punya kedekatan histori dengan Kerajaan Mataram di Tanah Jawa. Jadi kita bertukar budaya untuk memperkuat budaya Mataraman karena kita satu rumpun. Khususnya dengan gaya Jogja untuk diperkenalkan kepada masyarakat Trenggalek,” terangnya.
Gus Ipin tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Gubernur DIY yang bersedia hadir memeriahkan HUT ke-828 Kabupaten Trenggalek.
“Terima kasih, karena undangan kami dijawab. Sebelum nanti kedatangan beliah, kita mempersiapkan segala sesuatunya,” ujar Gus Ipin.
Baca juga: Pesona Wisata Sungai dan Seni Budaya di Desa Pandean Trenggalek
Gus Ipin menerangkan, pihaknya mendapatkan banyak masukan dari Gubernur DIY. Salah satunya adalah saran mengenai pertemuan dua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dua daerah bisa saling bertemu dan mengakselerasi ekonomi.
“Beliau memberi masukan supaya Kadin di dua daerah ini bertemu, agar lebih tajam dalam mengakselerasi ekonomi. Dan dari sisi pemerintah, agar lebih mengarahkan lewat kebijakan di semua sektor,” ujarnya.
Sementara itu, istri Bupati Trenggalek, Novita Hardini mengatakan, maksud dari kedatangan Pemkab Trenggalek salah satunya adalah kerja sama sektor ekonomi.
Kesamaan budaya antara Trenggalek dan DIY, sebut Novita, tentunya akan memudahkan dua daerah untuk bangkit pascapandemi Covid-19.
"Insya Allah akan ada juga sebuah kolaborasi antara Kabupaten Trenggalek dengan Pemprov DIY. Kolaborasi ini dalam hal pemberdayaan ekonomi di bidang UMKM. Semoga ini bisa berjalan dengan baik," paparnya.
Baca juga: Saat Sandiaga Uno Jajal Mobil Listrik di Desa Wisata di Trenggalek...
Lebih lanjut, Novita mengatakan, selama menjabat sebagai Bupati Trenggalek, Gus Ipin selalu aktif dalam segala urusan atau kegiatan pemerintahan.