TRENGGALEK, KOMPAS.com — Tugu Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) XXXIX di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, resmi diluncurkan Selasa (09/04/2019). Peresmiannya ditandatangani langsung oleh Komandan Jenderal Akademi TNI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia, Kalemdiklat Polri Komjen Arief Sulistyo, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, beserta pejabat lainnya.
Peresmian Tugu Latsitarda di simpang tiga Jalan Dewi Sartika menandakan akan berakhirnya kegiatan Latsitardanus di Kabupaten Trenggalek. Selain itu, tugu ini sebagai tanda keberadaan ratusan calon perwira ketika di Trenggalek sejak 1 April lalu.
Sebanyak 270 personel dari Akmil, AAL, AAU, Akpol, IPDN, dan sejumlah perwakilan mahasiswa di Jawa Timur diterjunkan untuk mengikuti kegiatan latihan integrasi sebelum mereka lulus.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan bahwa keberadaan ratusan calon perwira di Trenggalek ini dirasakan langsung oleh masyarakat. Mereka banyak membantu masyarakat dalam bidang infrastruktur maupun noninfrastruktur, seperti membangun jalan penghubung di wilayah Kecamatan Kampak dan Gandusari yang sebelumnya rusak dan perlu perbaikan.
"Banyak akses yang belum masuk dalam APBD banyak diperjuangkan oleh mereka, sekarang sudah nyambung. Seperti jalan di Kampak dan Gandusari ini, masyarakat merasakan langsung. Ada juga fasum dan fasos yang sebelumnya kurang terpelihara, dibantu teman-teman Latsitardanus, sekarang menjadi baik," kata Arifin.
Mewakili masyarakat, lanjut Gus Ipin sapaan akrabnya, hal yang membuat bangga adalah Kabupaten Trenggalek turut ambil bagian mencetak ratusan abdi negara yang kelak akan menjadi pemimpin di satuan masing-masing. Pasalnya, Trenggalek terpilih menjadi salah satu lokasi latihan integrasi calon perwira, selain di tiga kabupaten lain di Jawa Timur.
"Ini juga menjadi bukti kebanggaan kami bahwa Trenggalek pernah menjadi tempat latihan integrasi para calon perwira yang nantinya akan menjadi pemimpin dan mengabdikan diri ke masyarakat. Sesuai namanya Satlak Elang mampu terbang tinggi, seperti harapan kami pada roda perekonomian di Trenggalek," kata Arifin.
Sementara itu, Komandan Jenderal Akademi TNI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia mengatakan bahwa keberadaan tugu tersebut sarat makna. Tugu ini menjadi pengingat bahwa mereka pernah bersosialisasi dengan masyarakat Trenggalek.
"Nanti, 15 April, ratusan calon perwira ini bakal kembali ke satuannya masing-masing. Ini sebagai memori, mudah-mudahan dikenang oleh mereka, karena 10 atau 20 tahun nanti lagi mungkin mereka sudah ada yang menjadi jenderal dan bisa mengingat kembali bahwa mereka pernah berinteraksi dengan saudara-saudaranya di Trenggalek," kata Aan Kurnia seusai meresmikan tugu.
Sebelumnya, ratusan calon perwira dari sejumlah kesatuan itu diterjunkan ke Kabupaten Trenggalek. Mereka tersebar di empat desa di tiga kecamatan. Ratusan calon perwira ini membaur bersama masyarakat untuk ikut mengembangkan pembangunan fisik dan nonfisik, mulai pembangunan jalan hingga edukasi dan penyuluhan.
"Mudah-mudahan kedatangan mereka bisa membawa angin segar, membawa dampak positif kepada para pemuda dan pemudi. Ini untuk mengaplikasikan apa yang sudah mereka dapatkan dalam pendidikan akademi selama empat tahun karena Juli nanti mereka akan dilantik menjadi perwira," kata Aan Kurnia.