Bupati Trenggalek Ajak Orang Tua Bacakan Buku untuk Anak Usia Dini

Kompas.com - 15/05/2018, 12:03 WIB
Kurniasih Budi

Editor

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Ribuan anak usia dini tumpah ruah di alun-alun Trenggalek, Jawa Timur untuk mengikuti pencanangan Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku (Gernas Banku) pada Jumat (12/5/2018) lalu.

Gerakan ini merupakan program Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gernas Baku merupakan upaya mendukung peran keluarga Indonesia dalam meningkatkan minat baca anak melalui pembiasaan di rumah atau di luar jam sekolah.

(Baca: Apakah Anak Balita Perlu Diajari Membaca?)

Dalam pencanangan Gernas Baku ini, Plt. Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, dan Plt. Sekda Trenggalek, Kusprigianto, memberikan sejumlah hadiah kepada anak-anak PAUD melalui sebuah permainan.

Tanpa banyak cakap, anak-anak usia dini langsung mengerubungi Arifin dan Kusprigianto. Mereka ingin mendapatkan hadiah yang diberikan Bupati Trenggalek.

Lebih dari 600 lembaga PAUD yang mengirimkan para peserta didik berikut guru pendamping dalam pencanangan ini.

Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Kusprigianto, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu cara untuk menyiapkan generasi emas.

Ilustrasi anak membaca bukuKOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Ilustrasi anak membaca buku

Melalui, kegemaran membaca buku diharapkan akan meningkatkan mutu pendidikan.

Di sisi lain, gerakan membacakan buku oleh orang tua ini juga menjadi simbol pentingnya peran keluarga dalam pendidikan.

“Waktu belajar di sekolah itu sangat terbatas, maka peran orang tua di rumah sangat menentukan karakter anak. Orang tua yang menjadi guru bagi anak anak ini," katanya.

Mochammad Nur Arifin mengatakan, orang tua mesti lebih meningkatkan perannya dalam mengasuh anak, utamanya dalam bidang pendidikan.

"Jadi belajar dan membaca itu tidah hanya di sekolah atau di tempat pembelajaran, tetapi di rumah pun dibiasakan untuk membaca buku," ucapnya.

Ilustrasi anak belajar mewarnaiKOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Ilustrasi anak belajar mewarnai

Sejauh ini, sarana dan prasarana untuk PAUD memang belum optimal. Namun, keterbatasan itu tak boleh menghambat proses belajar.

Menurut dia, hal yang terpenting adalah kegiatan pembelajaran tersebut bisa dilaksanakan.

"Secara bertahap nanti akan kami benahi. Yang penting untuk sekarang pendidikan bisa dilaksanakan dulu," katanya.

Ia berharap, peran pemerintah desa dalam pendidikan bagi anak usia dini lebih ditingkatkan. Desa, ia melanjutkan, bisa memberikan fasilitasi terkait kegiatan belajar anak-anak itu.

Dalam menyelenggarakan pendidikan anak usia dini, standar pelayanan minimal menjadi salah satu hal yang wajib dipenuhi.

"Pemerintah desa nanti bisa menyiapkan penyelenggaraan PAUD di lingkungannya," ujarnya. (KONTRIBUTOR TRENGGALEK/ SLAMET WIDODO)

 

Terkini Lainnya
Dishub Trenggalek Raih Penghargaan Uji Kendaraan Bermotor Terbaik Kedua Nasional

Dishub Trenggalek Raih Penghargaan Uji Kendaraan Bermotor Terbaik Kedua Nasional

trenggalek maju sejahtera
Pemkab Trenggalek Raih 2 Penghargaan FESyar 2025, Mas Syah: Kami Dedikasikan untuk Masyarakat

Pemkab Trenggalek Raih 2 Penghargaan FESyar 2025, Mas Syah: Kami Dedikasikan untuk Masyarakat

trenggalek maju sejahtera
Perbaikan Jalan Trenggalek Butuh Rp 300 Miliar, Bupati Ipin Minta Restu Masyarakat Cari Pembiayaan

Perbaikan Jalan Trenggalek Butuh Rp 300 Miliar, Bupati Ipin Minta Restu Masyarakat Cari Pembiayaan

trenggalek maju sejahtera
Serahkan Santunan Rp 223 Juta ke Keluarga Laka Laut di Pantai Ngampiran, Bupati Trenggalek Hibur Ahli Waris

Serahkan Santunan Rp 223 Juta ke Keluarga Laka Laut di Pantai Ngampiran, Bupati Trenggalek Hibur Ahli Waris

trenggalek maju sejahtera
Rayakan Hari Jadi Trenggalek, Bupati Nur Arifin Kunjungi Lansia dan Beri Bantuan Bedah Kamar

Rayakan Hari Jadi Trenggalek, Bupati Nur Arifin Kunjungi Lansia dan Beri Bantuan Bedah Kamar

trenggalek maju sejahtera
Kirab Pusaka Hari Jadi Ke-831 Trenggalek, Mas Ipin Bagikan Hasil Bumi untuk Tolak Bala

Kirab Pusaka Hari Jadi Ke-831 Trenggalek, Mas Ipin Bagikan Hasil Bumi untuk Tolak Bala

trenggalek maju sejahtera
Baznas Trenggalek Sabet Nominasi Pengelolaan SDM Terbaik di Baznas Awards 2025

Baznas Trenggalek Sabet Nominasi Pengelolaan SDM Terbaik di Baznas Awards 2025

trenggalek maju sejahtera
Permudah Mobilitas Masyarakat, Pemkab Trenggalek Uji Coba Mobility Hub

Permudah Mobilitas Masyarakat, Pemkab Trenggalek Uji Coba Mobility Hub

trenggalek maju sejahtera
Perkuat Identitas Kabupaten Trenggalek, Mas Ipin Luncurkan “TGX Southern Paradise”

Perkuat Identitas Kabupaten Trenggalek, Mas Ipin Luncurkan “TGX Southern Paradise”

trenggalek maju sejahtera
Dalam 3 Tahun, TP-PKK Trenggalek Berhasil Turunkan Perkawinan Anak Jadi 2,1 Persen

Dalam 3 Tahun, TP-PKK Trenggalek Berhasil Turunkan Perkawinan Anak Jadi 2,1 Persen

trenggalek maju sejahtera
Pemkab Trenggalek Borong 3 Penghargaan BKN Award 2023

Pemkab Trenggalek Borong 3 Penghargaan BKN Award 2023

trenggalek maju sejahtera
Novita Hardini Berharap Sedekah Laut Teluk Prigi 2023 Dapat Tingkatkan Pariwisata hingga Ekonomi Masyarakat

Novita Hardini Berharap Sedekah Laut Teluk Prigi 2023 Dapat Tingkatkan Pariwisata hingga Ekonomi Masyarakat

trenggalek maju sejahtera
Blusukan Ke Rumah Warga Miskin Ekstrem, Ketua TP-PKK Trenggalek: Harus Jemput Bola Cek Keadaan Masyarakat

Blusukan Ke Rumah Warga Miskin Ekstrem, Ketua TP-PKK Trenggalek: Harus Jemput Bola Cek Keadaan Masyarakat

trenggalek maju sejahtera
Ketua TP-PKK Trenggalek Novita Hardini Serahkan PKH Plus kepada 213 Lansia

Ketua TP-PKK Trenggalek Novita Hardini Serahkan PKH Plus kepada 213 Lansia

trenggalek maju sejahtera
Mas Bupati Ipin Berencana Jadikan Tradisi Kupatan sebagai Agenda Kalender Wisata

Mas Bupati Ipin Berencana Jadikan Tradisi Kupatan sebagai Agenda Kalender Wisata

trenggalek maju sejahtera
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com