KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang membentuk SumedangKab-Computer Security Incident Response Team (CSIRT).
Pembentukan SumedangKab-CSIRT sejalan dengan tingginya penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik sehingga membuat ruang siber menjadi lebih besar.
Wakil Bupati (Wabup) Sumedang H. Erwan Setiawan mengatakan, pembentukan SumedangKab-CSIRT sesuai amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pidato Kenegaraan Republik Indonesia (RI) tanggal 16 Agustus 2019.
Saat itu, Presiden Jokowi menginginkan semua pemerintah daerah (pemda) harus siaga menghadapi ancaman siber termasuk penyalahgunaan data.
"Sehingga di bidang pertahanan keamanan, kami harus tanggap dan siap dalam menghadapi serangan siber. Apalagi di era globalisasi saat ini, pemerintah dituntut untuk mengembangkan sistem pemerintahan berbasis elektronik," ujar Wabup saat hadir di launching SumedangKab-CSIRT di Aula Tampomas, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (8/11/2022).
Baca juga: Keamanan Siber Jadi Fokus LPS, Sistem TI Terus Diuji Keamanannya dari Peretas
Pada kesempatan itu, Wabup mengucapkan terima kasih kepada Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Jawa Barat dan atas dibentuknya SumedangKab-CSIRT.
Pasalnya, kata dia, SumedangKab-CSIRT akan menjadi wadah koordinasi antar perangkat daerah dan pemangku kepentingan di lingkungan Pemkab Sumedang terkait keamanan informasi.
"Untuk menciptakan tim yang tangguh dan kompeten, saya juga meminta agar kompetensi dan keahlian anggota tim terus dibangun. Semoga semangat Pemkab Sumedang terkait pentingnya keamanan informasi akan tercermin dari upaya kita dalam launching SumedangKab-CSIRT hari ini," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Sementara itu, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah BSSN Republik Indonesia (RI) Hasto Prastowo mengatakan, kita tidak boleh lengah di tengah penggunaan teknologi informasi yang lebih tinggi.
Baca juga: Serangan Siber di Indonesia Meningkat, Apa yang Harus Dilakukan Perusahaan?
"(Sebab) kejahatan siber juga akan mengintai dalam teknologi yang kita gunakan," ungkap Hasto Prastowo yang juga hadir di acara launching SumedangKab-CSIRT itu.
Hasto menyebutkan, cyber security merupakan salah satu unsur utama dalam menjaga keamanan dan keterhubungan seluruh sistem elektronik.
"Terkait hal tersebut, kita harus memberikan perhatian lebih dalam keamanan informasi terutama keamanan siber atau cyber security," ujarnya.
Dikatakan Hasto, pilar utama dalam menjaga keamanan informasi adalah people (manusia), process (proses), dan technology (teknologi).
Melihat tingginya tingkat insiden siber yang terjadi di Indonesia dan untuk melaksanakan amanat Presiden, maka pengamanan keamanan informasi dari serangan siber semakin terasa urgensinya.
Baca juga: Luhut soal Potensi Serangan Siber Saat G20: Kita Berdoa Saja Bisa Diamankan
Oleh karena itu, ia berharap dengan adanya tim tanggap insiden yang lebih baik, dapat meminimalisir insiden di Kabupaten Sumedang.
"Dalam memenuhi efektivitas kerja, SumedangKab-CSIRT beranggotakan perwakilan atau agen seluruh perangkat daerah yang pada akhirnya dapat memperkuat kredibilitas Pemerintah Kabupaten Sumedang," ungkapnya.
Ia pun meminta agar Pemkab Sumedang mempersiapakan strategi dan langkah-langkah yang komprehensif, mulai dari antisipasi, mitigasi, penanggulangan dan pemulihan bila terjadi insiden keamanan informasi.
"Maksud dari dibentuknya SumedangKab-CSIRT ialah menjadi wadah koordinasi antar perangkat daerah dan pemangku kepentingan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang terkait keamanan informasi," tuturnya.