KOMPAS.com – Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho meresmikan program Aman Bertani yang digagas oleh Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru.
Peresmian program tersebut merupakan wujud komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru dalam memperkuat ketahanan pangan daerah serta memajukan sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan.
Acara peresmian berlangsung di Pelabuhan Harap Panjang, Jalan Teluk Leok, Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Timur, Rabu (29/10/2025).
Dalam sambutannya, Agung mengapresiasi Kepala Distankan Maisisco serta seluruh jajaran yang telah menginisiasi pelaksanaan program Aman Bertani.
Baca juga: Komunitas Petani Muda Jogja, Memantik Minat Bertani Anak Muda lewat Edukasi dan Rekreasi
Melalui program ini, penanaman komoditas, seperti padi gogo dan cabai, tidak harus dilakukan di lahan yang luas. Masyarakat Pekanbaru kini bisa menanam komoditas dengan memanfaatkan media pot di pekarangan rumah masing-masing.
“Harapannya ke depan, ketahanan pangan bisa tumbuh dari rumah-rumah warga. Menanam padi gogo dan cabai bisa dilakukan di pot. Hal kecil ini berdampak besar bagi ketahanan pangan lokal,” ujar Agung dalam keterangan resminya, Kamis (30/10/2025).
Selain meresmikan program Aman Bertani, kegiatan tersebut sekaligus menjadi momentum peluncuran logo baru Distankan Pekanbaru yang menandai semangat baru dalam mewujudkan pertanian modern dan berdaya saing.
Dengan semangat baru ini, Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) dan Distankan terus berupaya menyiapkan langkah-langkah menuju kemandirian pangan di daerah.
Baca juga: Kampung Batik Kauman Percontohan Kemandirian Pangan Lewat Sorgum
Pada kesempatan tersebut, Pemkot Pekanbaru juga menyalurkan berbagai bantuan alat dan sarana pertanian kepada para petani, seperti mesin hand tractor, pompa air, bibit tanaman, dan mesin penggiling. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat.
Sebagai upaya melindungi para petani, pekerja informal, dan masyarakat kurang mampu melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Pemkot Pekanbaru menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan di Pekanbaru dalam skema corporate social responsibility (CSR).
“Kami sudah menyerahkan bantuan CSR dari Rumah Sakit Awal Bros kepada lebih dari 3.400 penerima. Contohnya, jika ada warga yang kehilangan suaminya, langsung mendapat santunan sebesar Rp 40 juta,” jelas Agung.
Saat ini, tersisa sekitar 100.000 kuota peserta BPJS Ketenagakerjaan yang belum terisi. Pemkot Pekanbaru tengah berupaya agar kuota ini dapat dimanfaatkan oleh pekerja harian, buruh lepas, serta masyarakat yang belum mendapat perlindungan dari perusahaan.
Baca juga: Buruh Usul Pemerintah Gratiskan BPJS Ketenagakerjaan bagi Pekerja Bergaji Rendah
Lebih lanjut, Agung menekankan bahwa upaya penguatan ketahanan pangan di Pekanbaru sejalan dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, yakni memperkuat kemandirian pangan nasional.
Oleh karena itu, Pemkot Pekanbaru mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi mewujudkan kedaulatan pangan di Pekanbaru.
“Kami berharap dukungan dari seluruh pihak, baik petani, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), akademisi, Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan dunia usaha, supaya Pekanbaru menjadi kota dengan sistem pangan yang aman, berkualitas, dan berdaya saing,” ucap Agung.