KOMPAS.com – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua Alexander Kapisa mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah membentuk tim baru yang bertugas pascapelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2021.
Tim tersebut, sebut dia, akan bertanggung jawab terhadap pengelolaan, perawatan, dan keamanan venue setelah acara berakhir.
“Dalam rangka memelihara dan mempertahankan keberlanjutan venue-venue yang telah dibangun, Disorda Papua dengan kemampuan yang sangat terbatas telah membentuk tim manajemen,” terang Alex, dikutip dari keterangan pers resminya, Rabu (13/10/2021).
Ia menjelaskan, tim itu terdiri dari 47 personil yang disebar di berbagai venue, mulai dari Istora Papua Bangkit, Stadium Utama Lukas Enembe, venue aquatic, menembak, hockey, cricket, serta venue-venue lain.
Baca juga: PON XX Papua 2021 Jadi Ajang Reuni Para Legenda Sepak Bola
Seperti diketahui, gelaran PON XX Papua 2021 akan resmi berakhir pada 15 Oktober 2021 mendatang. Ototmatis, berbagai fasilitas atau venue akan menjadi sepi.
Pengadaan berbagai fasilitas PON tersebut bahkan telah menelan biaya hingga triliunan rupiah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan serta Belanja Nasional (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Papua.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, biaya penyelenggaraan PON XX Papua telah menghabiskan APBN sebanyak Rp 10,43 triliun.
Biaya persiapan dan penyelenggaraan dimulai pada 2018 dari APBN dan dilakukan menggunakan berbagai skema, baik transfer ke APBD Papua maupun belanja langsung kementerian atau lembaga (K/L).
Baca juga: 6 Atlet Lamongan Perkuat Jatim di PON XX Papua, 2 Berhasil Sumbang Emas
Lewat APBD, misalnya, biaya PON XX disalurkan melalui skema dana tambahan infrastruktur (DTI), dana otonomi khusus (otsus), dana bagi hasil (DBH), hingga dana alokasi khusus (DAK) fisik.
Sementara itu, untuk belanja langsung K/L disalurkan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), serta TVRI/REI.
Adapun anggaran sebesar itu banyak terserap untuk pembangunan venue pertandingan yang berada di empat klaster, yakni Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Dikutip dari laman website Humas Pengurus Besar (PB) PON Papua, sebanyak 31 venue PON XX telah dipergunakan untuk mendukung 37 cabang olahraga atau 56 disiplin nomor pertandingan di empat klaster tempat tersebut.
Baca juga: Pulang dari PON XX Papua, Kontingen DKI Jakarta Bakal Karantina di Hotel
Sembilan venue telah disiapkan pemerintah pusat, 12 venue dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, enam venue oleh pemerintah kabupaten, serta tiga venue oleh pihak swasta.
Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, dirinya yakin bahwa banyak masyarakat berbisik-bisik mengenai pembangunan venue PON XX Papua 2021.
“Saya hanya ingin menyampaikan bahwa investasi sebesar itu adalah untuk masa depan Papua sebagai provinsi olahraga,” terangnya.
Menurut Lukas, investasi tersebut penting untuk membangun putra dan putri Papua sebagai atlet berkarakter juara serta pantang menyerah untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Orang nomor satu di Bumi Cendrawasih tersebut juga menyadari bahwa banyak bakat alamiah yang dimiliki putra dan putri Papua di bidang olahraga.
Baca juga: Klasemen Medali PON XX Papua: Papan Atas Tak Berubah, Jabar Masih Memimpin
“Adanya infrastruktur olahraga yang memadai tentu akan melahirkan generasi emas Papua di bidang olahraga,” sebut Lukas.
Terkait pemanfaatan venue PON sebelumnya juga telah disinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan tujuh venue pertandingan di Istora Papua Bangkit.
Tak hanya Jokowi, ide tersebut turut didukung Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali serta sejumlah pengurus cabang olahraga (cabor).
Salah satunya adalah Ketua Umum (Ketum) PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Luhut Binsar Pandjaitan. Ia mendukung pelaksanaan kejuaraan nasional (kejurnas) atau kompetisi internasional digelar di Papua pada tahun-tahun berikutnya.
Lebih lanjut, Lukas menjelaskan bahwa perhelatan PON XX Papua juga dimaksudkan sebagai salah satu langkah percepatan pembangunan di Papua.
Baca juga: PON XX Papua 2021, Harapan Emma Tahapary kepada Pemecah Rekor Atletiknya
“Terbukti selain pembangunan venue olahraga dengan adanya PON XX Papua, infrastruktur publik serta perputaran roda ekonomi masyarakat Papua juga bertambah,” ujarnya.