KOMPAS.com – Sekretaris Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Papua Protasius Lobya mengatakan, pihaknya tengah berusaha mewujudkan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) di Sekolah.
Upaya tersebut, kata dia, dilakukan dengan mendorong percepatan vaksinasi bagi para guru. Adapun pelaksanaan vaksinasi dimulai pada Selasa (29/6/2021) di Kantor DPPAD Provinsi Papua.
"Kegiatan vaksinasi merupakan kerja sama DPPAD Papua dengan United Nations Children's Fund ( UNICEF). Sebagai mitra, kami memberikan respons positif atas inisiatif dari UNICEF ini,” ujar Lobya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (29/6/2021).
Ia berharap, vaksinasi menjadi kewajiban bagi seluruh warga negara.
Oleh karena itu, kata Lobya, DPPAD Papua memberikan kesempatan ini kepada pegawai maupun guru yang ada di Provinsi Papua. Utamanya, di Jayapura.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di GOR Ciracas Nyaris Ricuh, Warga yang Hadir Melebihi Kuota
Program tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di masa pandemi Covid-19 terutama di dunia pendidikan.
Ia mengatakan, jumlah vaksinasi untuk guru masih rendah sehingga perlu digenjot.
"Semoga, kegiatan dari UNICEF bisa membantu vaksinasi untuk guru dan pendidik di setiap wilayah," imbuhnya.
Lobya berharap gerakan dari DPPAD Papua mendapat respons baik dari pemerintah kabupaten dan kota. Terlebih, dengan memprioritaskan tenaga pendidik untuk divaksin.
Baca juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Vaksinasi Guru dan Tenaga Pendidik Belum Sesuai Target
Setelah pandemi Covid-19 berlangsung lebih dari satu tahun, ia mengaku sudah banyak permintaan agar sekolah kembali dibuka.
Oleh karenanya, percepatan vaksinasi terhadap guru menjadi wacana penting untuk disegerakan.
"Vaksin Covid-19 menjadi kewajiban seluruh warga negara. Kami imbau agar semua guru bisa divaksin. Jumlah ini masih kurang karena jumlah guru kami banyak dan nantinya akan dikomunikasikan dengan guru-guru lainnya," kata Lobya.
Kendati demikian, kebijakan belajar secara virtual akan masih digunakan meski para guru sudah divaksin. Sebab, situasi pandemi Covid-19 dianggap masih mengkhawatirkan.
Baca juga: Gubernur Riau Minta Sekolah Tidak Berlakukan Belajar Tatap Muka
"Secara virtual juga bisa. Jadi jangan sampai ikut alergi dengan pendidikan lewat virtual. Paling penting adalah kondisi fisik anak bisa baik," kata Lobya.