KOMPAS.com – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua, Aryoko AF Rumaropen mengatakan, Gubernur Papua Lukas Enembe sangat memperhatikan peningkatan sumber daya manusia (SDM) asli Papua.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua memfasilitasi pelajar-pelajar terbaik Papua untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri, seperti di Amerika, Eropa, Australia, dan Asia.
Kali ini, Pemprov Papua melalui Program Siswa Unggul Papua mengirim 24 mahasiswa asli Papua ke Amerika Serikat (AS) untuk mengenyam pendidikan di beberapa universitas unggulan di sana.
“(Sebanyak) 22 pelajar asli Papua akan mengikuti perkuliahan di tiga universitas yang berada di negara bagian Rhode Island, Amerika Serikat, yakni University of Rhode Island (URI), Johnson and Wales University dan Highline College untuk strata 1 dan pascasarjana sebanyak dua orang,” ujarnya, Senin (28/6/2021).
Baca juga: Simon Tabuni, Pejuang Beasiswa LPDP dari Tanah Papua
Aryoko mengatakan, para orangtua dari 24 mahasiswa yang telah dikirim ke AS diminta bisa memberi dukungan moral dan doa agar putra-putri mereka dapat mengenyam pendidikan dengan baik.
Menurutnya, pelajar Papua tersebut adalah duta bangsa Indonesia dan duta Papua. Mereka adalah putra-putri terbaik Papua dari sebagian besar anak-anak Papua yang mendapatkan kesempatan kuliah di luar negeri.
“Oleh karena itu, kami berharap mereka menggunakan kesempatan baik ini dengan menyelesaikan studi tepat waktu,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (28/6/2021).
Pengiriman ke-24 pelajar tersebut dibiayai dengan dana otonomi khusus (Otsus) yang salah satu peruntukannya adalah untuk pendidikan.
Sebelum dikirim ke AS, ke-24 mahasiswa tersebut mengikuti pembinaan di Papua Language Institute (PLI) Jayapura yang bermitra dengan Indonesia Education Partnerships selama dua tahun.
Baca juga: Kelanjutan RUU Otsus Papua, DIM Disetujui Pansus hingga Pembentukan Panja...
Direktur Pendidikan dan Kemitraan URI untuk Asia, Brook Ross mengatakan, putra-putri Papua yang dikirim ke AS memiliki potensi yang luar biasa. Mereka juga mengambil program studi yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan SDM Orang Asli Papua (OAP) pada masa mendatang.
"Mereka semua punya potensi dan punya keinginan kuat untuk belajar. Di masa mendatang mereka bakal membangun Papua dan Indonesia dengan ilmu yang mereka raih,” tandas Brook.