KOMPAS.com – Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Papua Jery Yudianto mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua berupaya agar layanan berbasis internet tetap berjalan meski jaringan kabel optik bawah laut milik TelkomGroup terputus.
"Kami mengupayakan untuk terus bersinergi dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk agar dapat menghidupkan semua layanan yang berbasis e-government," ujarnya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (11/5/2021).
Sebelumnya diberitkan, jaringan kabel optik bawah laut milik TelkomGroup terputus di perairan Sarmi-Biak sejak Jumat (30/4/2021).
Pada Sabtu (1/5/2021), jaringan telekomunikasi Telkom sempat muncul, tetapi dengan kualitas yang sangat rendah.
Baca juga: Kabel Bawah Laut Telkom Putus, Jaringan Internet di Jayapura Terganggu
Hal tersebut menyebabkan layanan internet di Kota Jayapura dan sekitarnya terganggu.
Warga di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, dan Sarmi pun sulit mengakses internet. Sektor terdampak itu termasuk pemerintahan yang kini tengah mengupayakan layanan e-government.
Jery mengaku, berbagai layanan daring di pemerintahan sementara ini tidak berjalan karena ketergantungan akses data milik Telkom.
Salah satu contohnya adalah lelang pekerjaan yang dilakukan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Baca juga: Jaringan Internet Terganggu, Pemkot Jayapura Waspadai Munculnya Klaster Pencari Sinyal
"Pelayanan pemerintahan akan berkontraksi dengan putusnya jaringan internet ini. Misalnya saja untuk LPSE yang menggunakan platform internet," kata Jery.
Namun, secara perlahan, layanan tersebut bisa diakses kembali. Ini terjadi setelah Telkom menambah kapasitas jaringan cadangan menggunakan jalur satelit dan radio IP.
Kendati demikian, Jery memastikan Pemprov Papua terus mendesak Telkom untuk memperbaiki kerusakan dengan cepat.
Hal itu penting dilakukan karena banyak aktivitas masyarakat terganggu akibat minimnya akses internet.
Baca juga: Sri Mulyani: Potensi Ekonomi Digital Tak Konkret Jika Akses Internet Tak Merata
"Kami mengimbau masyarakat bersabar, mengingat penggunaan internet kini telah menjadi bagian dalam kehidupan," katanya.
Pihak Telkom pun menyatakan bahwa proses perbaikan jaringan akan selesai pada awal Juni 2021.
Sampai saat ini, kapasitas jaringan cadangan yang diaktifkan Telkom melalui koneksi satelit dan radio IP mencapai 2,1 gigabit per second (Gbps).