KOMPAS.com- Rembuk Kemerdekaan di Kota Medan sukses mengundang sekitar 18.000 orang. Acara ini juga mendulang respons positif dari para pengamat politik, salah satunya Direktur Indo Barometer M Qadari.
Qadari mengatakan, Wali Kota (Walkot) Medan Bobby Afif Nasution menjalankan pola politik yang mirip dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya lihat dia adalah kandidat yang kuat di Medan. Selain posisinya sebagai wali kota, usia mudanya juga menjadi kekuatannya dalam karirnya," tutur Qadari dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (29/8/2023).
Hal tersebut, kata Qadari, menjadi keuntungan tersendiri bagi Bobby yang kini menjabat sebagai Wali Kota Medan.
"Trennya saat ini, kandidat yang berlatar belakang bupati atau wali kota memiliki kekuatan dalam pencalonan gubernur. Hal (pola politik) tersebut mirip dengan Pak Jokowi dahulu," ungkap Qadari.
Baca juga: Saat Jokowi Menyapa Ribuan Relawan Bobby Nasution...
Ia menjelaskan, sebelum terpilih menjadi Presiden RI, latar belakang karir politik Jokowi juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta.
"Pak Jokowi itu memang sebelum menjadi gubernur, beliau adalah Wali Kota Solo. Tak hanya beliau, banyak pejabat yang polanya seperti itu," tambah Qadari.
Ia mengatakan, sebagai menantu presiden sekaligus Walkot Medan, kemampuan Bobby dinilai kompeten dan cukup kuat untuk melanjutkan karier politiknya.
Ribuan massa yang hadir dalam Rembuk Kemerdekaan di Kota Medan diibaratkan sebagai faktor ketokohan Bobby sendiri.
"Pendukung Bobby bukan hanya dari partai politik, melainkan dari kalangan relawan. Hal itu juga mirip dengan yang pernah dilakukan Pak Jokowi. Sehingga kekuatannya tidak dari satu sisi saja. Saya melihat ada paralel antara Pak Jokowi dan Bobby, keduanya punya kekuatan dari relawan," jelas Qadari.
Baca juga: Bobby Nasution Akui Masih Banyak Kabel Jalan Beserak di Medan
Tak hanya itu, Qadari juga menyoroti acara Rembuk Kemerdekaan yang tidak dihadiri tokoh-tokoh politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) karena ditujukan hanya untuk relawan.
"Mengapa tokoh partai tidak ada yang hadir, sebab acara ini memang khusus untuk relawan. Relawan sebagai pendukung dan kekuatan utama Bobby, mengikuti Pak Jokowi," kata Qadari.