KOMPAS.com – Setelah dua tahun terhenti akibat pandemi Covid-19, Pemerintahan Kota (Pemkot) Medan kembali menggelar acara Gelar Budaya Melayu Serumpun (Gemes) 2022 yang digelar di Istana Maimun, Kota Medan, Senin (31/10/2022).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia (RI) Sandiaga Uno mengatakan, acara Gemes 2022 kali ini cukup berbeda dengan sebelumnya, karena Gemes 2022 berhasil masuk dalam Kharisma Event Nusantara ( KEN).
“Gemes 2022 merupakan acara terpilih dari seluruh Indonesia yang akan menjadi pembangkit ekonomi kita dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru,” ungkap Sandiaga Uno dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (2/11/2022).
Hal tersebut disampaikan oleh Sandiaga Uno saat memberikan kata sambutan dalam pembukaan acara Gemes 2022.
Baca juga: Walkot Bobby Berharap Kehadiran Pos Bloc Medan Bangkitkan Perekonomian UMKM
Sandiaga menyebut bahwa proses masuk KEN tidaklah mudah. Sebab, KEN dibangun dari arahan Presiden Joko Widodo yang mengharuskan acara-acara daerah terkurasi dengan baik.
“Kota Medan yang dianugerahi berbagai potensi telah dikurasi dan menghasilkan Gemes 2022 bisa masuk dalam KEN. Hal ini perlu untuk dikembangkan, didorong, dan dipromosikan. Sebab, saya sebagai orang kelahiran Pulau Sumatera menyebutkan seni budaya Melayu, seperti bangunan bersejarah Istana Maimun merupakan unique selling point dari Kota Medan,” sebut Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga berharap, Kota Medan dapat menjadi destinasi pariwisata berkualitas, berkelanjutan, dan kondusif. Sebab, diakui Sandiaga, ia terkesima dengan visi yang dibawa oleh Wali Kota (Walkot) Medan, yaitu Medan The Kitchen of Asia.
“Setelah berhasil melalui pandemi Covid-19 dengan baik, mari kita wujudkan Medan The Kitchen of Asia untuk menekan inflasi dan potensi resesi di tahun 2023, sehingga bisa mitigasi. Jika kita bergandengan tangan, termasuk di dalamnya kerja sama ekonomi sub regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle ( IMT-GT), kita bisa membangun kondisi sosio ekonomi masyarakat,” kata Sandiaga.
Dalam sambutannya, ia menitipkan 3SI, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi yang didukung dengan semangat 3G, yakni gerak cepat (gercep), gerak bersama (geber), dan garap semua potensi, termasuk potensi online (gaspol).
Baca juga: Resmi Jadi Bapak Asuh Anak Stunting, Walkot Bobby: Bukan Sekadar Pelabelan Semata
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota (Walkot) Medan Bobby Nasution menyampaikan rasa syukurnya atas acara Gemes 2022 yang kembali digelar setelah dua tahun terhenti akibat pandemi Covid-19.
Menurutnya, Gemes 2022 ini sebagi upaya dalam melestarikan keberagaman seni budaya Melayu di Kota Medan dan berharap agar Gemes 2022 dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Medan.
“Setelah terhenti selama dua tahun, Gemes 2022 ini dapat kembali digelar. Kami berharap, lewat Gemes 2022, wisatawan nusantara dan mancanegara semakin lebih banyak yang berkunjung ke Kota Medan,” ujar Bobby.
Baca juga: Dengar Keluhan Warga Kelurahan Belawan Sicanang, Walkot Bobby Sediakan Bus Sekolah Gratis
Sebagai informasi, acara Gemes 2022 juga dimeriahkan dengan pengumuman penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) kepada Kota Medan yang diwakilkan oleh Walkot Bobby atas Tari Zapin yang berhasil dibawakan langsung oleh lima negara serumpun, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam.
Turut memeriahkan acara Gemes 2022, Ketua IMT-GT Gen Sakorn Thungmunee selaku Walkot Hat Yai Thailand serta sejumlah kota dan kabupaten dari 10 provinsi di Indonesia, seperti Sabang, Banda Aceh, Tapanuli Tengah, Jambi, Dumai, Pekanbaru, dan Padang.
Acara yang dihadiri oleh Wakil Walkot Medan Aulia Rachman, Sekretaris Daerah (Sekda) Wiriya Alrahman, dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Medan tersebut menampilkan aneka tarian etnis dan 100 penari kolosal, serta acara pembukaan yang dimeriahkan oleh penampilan band Tanah Air, yakni D'Masiv.
Spesialnya, D'Masiv turut mengajak Bobby dan Sandiaga untuk bernyanyi bersama membawakan salah satu lagu dari D'Masiv dengan judul Jangan Menyerah.