KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Medan Bobby Nasution mengatakan, masih banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah ( UMKM) di Kota Medan yang kesulitan memasarkan produk akibat keterbatasan pengetahuan, terutama teknologi.
Selain keterbatasan pengetahuan, pelaku UMKM juga masih kurang kreatif dalam mengemas produk, sehingga kurang menarik pembeli meskipun produk yang ditawarkan berkualitas.
“Kekurangan inilah yang kami sikapi. Kami akan bantu dan bimbing mereka agar bisa memanfaatkan teknologi untuk memaksimalkan pengemasan maupun penjualan produk mereka,” tutur Bobby, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (29/11/2021).
Ia berharap, melalui bimbingan pengembangan produk yang diikuti dengan pengelolaan bisnis serta adopsi teknologi, para pelaku UMKM dapat bangkit dan “naik kelas”.
“(Hal tersebut) pada akhirnya akan membantu memulihkan perekonomian kita,” tutur Bobby.
Baca juga: Bobby Berhasil Percepat Pemulihan Ekonomi Medan, Akademisi USU Berikan Pujian
Tidak hanya memberikan bimbingan pengelolaan bisnis, Bobby juga melakukan beberapa terobosan untuk mendorong UMKM agar naik kelas.
Terobosan tersebut antara lain membuat e-Katalog Pemkot Medan untuk UMKM sektor kuliner, meluncurkan program Satu Kelurahan Satu Sentra Wirausaha (Sakasanwira), menggelar Pekan Kuliner Kondang ( PKK) UMKM, dan membuka Balai Kota sebagai destinasi wisata.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan Anwar Syarif yang dihubungi secara terpisah mengatakan, pihaknya akan terus mendorong pelaku UMKM untuk berinovasi memasarkan produk secara digital.
“Apalagi dengan kondisi pandemi yang kita alami hampir dua tahun ini, arah kebijakan nasional adalah bagaimana UMKM ini "naik kelas". Artinya, teknologi juga diperlukan dalam membina UMKM,” tutur Anwar.
Ia menjelaskan, PKK UMKM yang dicanangkan Bobby merupakan hasil kolaborasi antara organisasi perangkat daerah (OPD) pembina UMKM Kota Medan dengan Shopee Indonesia.
Baca juga: Bantu Sumut Vaksinasi Pelajar SMA, Pemkot Medan Siapkan Logistik Vaksin
Event tersebut digelar sebagai upaya Pemkot Medan dalam meningkatkan pemasaran UMKM.
“Melalui PKK UMKM ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas bagi para pelaku UMKM baik yang pemula maupun mikro,” kata Anwar.
Sementara itu, akademisi dari Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Safwan Bukhari menilai, UMKM tidak hanya mampu menggerakkan ekonomi, tetapi juga menyerap tenaga kerja.
“Tentunya langkah yang dilakukan Pak Wali Kota dengan menggelar PKK UMKM sangat bagus sekali. Apalagi telah memanfaatkan teknologi melalui marketplace untuk mempromosikan produk UMKM tersebut,” katanya.
Melalui PKK UMKM, lanjut Safwan, masyarakat Kota Medan dapat mengenal berbagai produk hasil para pelaku UMKM.
Baca juga: Walkot Bobby Ajak HMI Sumut Berkolaborasi Dukung Program Pembangunan
“Saya berharap untuk tahap berikutnya, Pemkot Medan juga bisa bekerja sama dengan berbagai marketplace yang ada di Kota Medan guna meningkatkan penjualan, sehingga pelaku UMKM bangkit dan naik kelas,” ucapnya.
Adapun Safwan juga menyambut positif e-Katalog Pemkot Medan yang dibentuk Bobby.
Menurutnya, e-Katalog Pemkot Medan dapat meningkatkan daya jual produk UMKM yang selama pandemi Covid-19 mengalami penurunan.
Sebagai informasi, e-Katalog merupakan wadah bagi para UMKM sektor kuliner untuk memasarkan produknya di lingkungan Pemkot Medan.
Dengan dihadirkannya e-Katalog, kebutuhan makan dan minum di lingkungan Pemkot Medan akan dipenuhi dengan membeli produk kuliner dari para pelaku UMKM.