KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Medan Bobby Nasution berharap revitalisasi Lapangan Merdeka dapat membangkitkan tiga potensi tempat ini, yaitu sebagai paru-paru kota, destinasi wisata, dan ikon Kota Medan.
"Insya Allah revitalisasi Lapangan Merdeka akan dimulai awal 2022. Selain itu kami juga ingin menjadikan Lapangan merdeka sebagai ruang terbuka hijau (RTH) dan cagar budaya," imbuhnya seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (8/11/2021).
Terkait pengembalian fungsi Lapangan Merdeka sebagai RTH, Bobby menjelaskan, revitalisasi yang dilakukan akan mengusung konsep hijau.
Tak hanya itu, revitalisasi juga akan mempertahankan signifikansi sejarah dan karakter lapangan yang dulunya merupakan alun-alun tersebut sebagai ruang terbuka publik.
Baca juga: Bandara Halim Perdanakusuma Dikabarkan Segera Ditutup, Kemenhub Sebut untuk Revitalisasi
“Dengan demikian masyarakat nantinya dapat menjadikan lapangan yang merupakan titik nol Kota Medan itu sebagai tempat berkumpul sekaligus menikmatinya sebagai RTH maupun cagar budaya,” ucap Bobby.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan Kota Medan OK Zulfi membenarkan bahwa ada tiga potensi yang ingin dibangkitkan Wali Kota Bobby melalui revitalisasi tersebut.
Pertama, kata dia, sebagai paru-paru kota, Lapangan Merdeka nantinya akan dijadikan sebagai RTH dengan penanaman pohon-pohon.
“Dengan banyaknya pohon, lapangan bersejarah ini tentunya menjadi paru-paru Kota Medan,” ucap OK Zulfi saat ditemui di kantornya Jalan Raden Saleh Medan, Minggu (7/11/2021).
Baca juga: Risma Bangun Taman untuk Paru-paru Kota Surabaya
Kedua, lanjut dia, sebagai destinasi wisata, Lapangan Merdeka nantinya dapat dijadikan sebagai tempat perayaan hari-hari besar dan pertunjukkan dari berbagai etnis di Kota Medan, seperti festival tari, karnaval budaya hingga seni budaya.
Selain itu, imbuh OK Zulfi, nantinya juga akan ada kegiatan storyteller untuk anak-anak sekolah dasar, kegiatan heritage walk serta pernak-pernik khas budaya Kota Medan maupun festival kuliner yang berada di dekat Pajak Ikan Lama.
Adapun pernak-pernik khas tersebut bertujuan sebagai wadah bagi para usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memproduksi pernak-pernik budaya sebagai pilihan souvenir di Kota Medan.
“Melalui destinasi wisata ini, semua etnis di Indonesia, termasuk Asia yang ada di Kota Medan berkumpul di Lapangan Merdeka. Hal inilah nantinya yang dapat dijadikan Lapangan Merdeka sebagai potensi ketiga yaitu, ikon Kota Medan. Tentunya saya berharap ini segera terwujud,” ujar OK Zulfi.
Keinginan Wali Kota Bobby Nasution membangkitkan tiga potensi di Lapangan Merdeka melalui revitalisasi mendapat sambutan baik dari pekerja seni dan budaya di Kota Medan, salah satunya Darma Lubis.
Menurut Darma, penetapan Lapangan Merdeka sebagai cagar budaya serta membangkitkan tiga potensinya sebagai paru-paru kota, destinasi wisata, dan ikon Kota Medan merupakan langkah sangat tepat.
“Tapi tidak cukup hanya ditetapkan saja, langkah ini juga harus dibangun dengan ekosistem pendukung yang kuat. Kalau berbicara potensi, tentunya bisa lebih dari tiga potensi itu yang dapat di bangkitkan dari Lapangan Merdeka,” ucap Darma.
Pekerja seni yang masuk dalam Dewan Kesenian Medan (DKM) ini menilai, revitalisasi Lapangan Merdeka sangat dibutuhkan, terlebih dengan penetapannya sebagai cagar budaya.
Baca juga: Bobby Nasution Minta Bantuan KSP untuk Perbaikan Lapangan Merdeka Medan
Oleh karenanya, Darma berharap, kepentingan nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya harus diperhatikan.
“Sebagai langkah awal sudah bagus. Akan tetapi perlu kepastian yang tidak sekedar peraturan, melainkan dalam bentuk peraturan daerah (perda),” ucapnya.
Darma berharap dengan revitalisasi, Wali Kota Medan dapat mendorong kesadaran akan sejarah dan pemanfaatan yang lebih multiguna dari Lapangan Merdeka. Hal ini termasuk kesadaran akan budaya lokal berdasarkan hasil pokok pikiran kebudayaan Kota Medan.