KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Medan Bobby Nasution mengapresasi warga yang tergabung dalam Perkumpulan Pemuda-pemudi Kampung Sejahtera (P3KS) karena membentuk Tim Patroli Sampah (TPS).
Terlebih, ide dan gagasan pembentukan TPS murni datang dari masyarakat yang ingin mendukung Pemerintah Kota Medan (Pemkot) Medan melakukan pembersihan dan penataan sungai di Kota Medan.
Bobby menuturkan, Pemkot Medan pun wajib mendukung TPS yang bertugas melakukan pengawasan sekaligus membersihkan sampah di Sungai Babura dan dibentuk pada Rabu (27/10/2021) itu.
Dia juga mengatakan, pembentukan TPS ini merupakan bukti bahwa warga sudah mulai sadar dan aktif dalam menjaga kebersihan sungai.
“Kegiatan yang dilakukan ini membuktikan bahwa peran dari masyarakat sudah mulai aktif,” jelasnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (5/11/2021).
Baca juga: Tangani Banjir, Pemkot Medan Dapat Kucuran Rp 45 Miliar dari Kementerian PUPR
Bahkan, lanjutnya, masyarakat Kampung Sejahtera sendiri yang meminta Pemkot Medan langsung masuk ke salah satu lokasi yang selama ini dikenal dengan pandangan kurang baik.
Bobby menegaskan, jika sungai ditata dan dikelola dengan baik serta warga mulai sadar menjaga kebersihannya, sungai dapat dijadikan potensi bermanfaat, salah satunya wisata.
Apalagi, ada 12 sungai yang melintasi Kota Medan, sehingga dapat menjadi potensi wisata.
”Selain melestarikan sungai, mereka (warga Kampung Sejahtera) juga ingin menjadi kawasan ini sebagai tempat kuliner,” imbuh menantu Presiden Joko Widodo itu.
Upaya Bobby tersebut mendapat dukungan dari Guru Besar Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (USU) Hamdani Harahap.
Baca juga: Pemkot Medan Fokus Kembangkan Wisata Kuliner
Hamdani menilai, langkah yang dilakukan Bobby sudah tepat. Apalagi di bawah kepemimpinannya kini masyarakat mulai sadar akan kebersihan sungai.
Dia menyebutkan, kesadaran warga membuang sampah pada tempatnya dan hidup bersih dengan peduli sungai merupakan perilaku yang perlu dibentuk serta dikampanyekan terus menerus.
“Melalui program TPS di sungai ini, hal utama yang harus dijaga Bapak Wali Kota adalah harus konsisten berbicara tentang meletakkan sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan sungai serta hidup bersih di mana dan kapan saja,” jelasnya.
Hamdani juga menjelaskan, kampanye tersebut harus terus dilanjutkan kepada siapa saja dan kapan saja, serta selalu memberi contoh atas setiap perbuatan baik.
Kemudian, Pemkot Medan bisa memberi reward kepada lurah-lurah yang mampu mengatasi sampah dan menjaga kebersihan.
Baca juga: Bobby Nasution Mengakui, Banjir di Medan akibat Drainase Bermasalah
“Saya harap Pak Wali dapat konsistensi untuk terus mengajak warga menjaga kebersihan dan meletakkan sampah pada tempatnya,” ungkapnya.
Hamdani juga berharap, ke depan Bobby lebih konsisten mengampanyekan peradaban bersih dan meletakkan sampah pada tempatnya serta menjaga kebersihan di sungai.
Selain itu, dalam upaya menjaga kebersihan, terutama di sungai ini, dia menyarankan, Pemkot Medan dapat berkolaborasi bersama tokoh agama, tokoh adat, serta pemuka masyarakat yang diikuti dengan menambah fasilitas pengelolaan sampah.
“Semua lapisan masyarakat harus disasar, jangan hanya kelompok masyarakat tertentu saja. Jadikan isu sampah dan budaya bersih prioritas utama yang implikasinya anggaran, sumber daya manusia (SDM) dan regulasi serta sosialisasi dilakukan terus menerus, kapan saja dan di mana saja,” katanya.
Di samping itu, Hamdani juga berharap, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) ikut berperan, seperti Dinas Pendidikan menyasar sekolah dasar hingga menengah mengajarkan gaya hidup bersih.
Baca juga: Copot Pejabat Dinas PU Medan Kota, Walkot Bobby: Kami Ingin Pejabat yang Bisa Bekerja
Selain itu, kata dia, kantor-kantor dinas diberikan pula perlombaan kantor terbersih, seperti WC terbersih, terminal terbersih, kelurahan terbersih, kecamatan terbersih, serta semua aparatur sipil negara (ASN) di Kota Medan yang menjalankan peradaban dan budaya bersih ini.