KOMPAS.com – Pengamat kesehatan Delyuzar mengapresiasi upaya penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam 100 hari kepemimpinannya.
Menurutnya, langkah-langkah yang dilakukan orang nomor satu di Pemerintah Kota ( Pemkot) Medan itu cukup baik dan sudah on the track, sehingga harus didukung penuh.
Sebab, menurutnya, Pemkot Medan tidak bisa melakukan penanganan Covid-19 sendiri dan membutuhkan dukungan penuh dari semua pihak.
“Langkah-langkah yang dilakukan Wali Kota dalam 100 hari kerjanya untuk menangani Covid-19 sudah cukup bagus dan harus diapresiasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (11/6/2021).
Untuk itu, dia pun mengapresiasi upaya Bobby dalam membentuk kekebalan komunitas (herd immunity) dengan melaksanakan vaksinasi.
Baca juga: Tampung Hampir 2.000 Pengungsi Termasuk dari Rohingya, Pemko Medan Khawatirkan Dampak Sosial
Apalagi, dalam melakukan vaksinasi tersebut, Pemkot Medan melibatkan berbagai stakeholder maupun dunia usaha.
Namun, terkait keberhasilan vaksinasi, lanjut Delyuzar, bisa terwujud jika pemerintah mampu meningkatkan trust (kepercayaan) di tengah masyarakat akan pentingnya vaksinasi yang dilakukan tersebut. Salah satunya dengan terus gencar menyosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat.
“Saat ini hoaks berseliweran dimana-mana terkait vaksinasi. Kondisi itu membuat masyarakat enggan dan takut mengikusi vaksinasi yang dilakukan,” sebutnya.
Maka dari itu, Delyuzar meminta Pemkot Medan untuk melibatkan semua pihak, termasuk tokoh masyarakat dan agama, agar membantu pemerintah dalam menekankan pentingnya vaksinasi kepada masyarakat.
“Dengan begitu, trust di tengah masyarakat meningkat. Kita ingatkan masyarakat, Covid-19 benar-benar nyata,” ungkapnya.
Baca juga: Order Menu BTS Meal Membeludak di Medan, Picu Kerumunan hingga Kemacetan Lalu Lintas
Delyuzar juga menambahkan, pelaksanaan dari upaya yang dilakukan Bobby juga harus diikuti dengan pengawasan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan tidak boleh mengendur sedikit pun sampai tingkat lingkungan.
“Ingat, pandemi Covid-19 tidak akan berakhir jika penangananya hanya dilakukan dari hulu saja,” tuturnya.
Berdasarkan hasil amatannya, penerapan prokes saat ini sedikit mengendur, terutama di sektor usaha.
Bahkan, tambah dia, tidak sedikit kegiatan usaha yang kini abai, sehingga tidak melengkapi fasilitas prokes, seperti wastafel untuk mencuci tangan sehingga rentan memicu terjadinya penularan Covid-19 tersebut.
“Jadi, tingkatkan terus monitoring,” tegas pria yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) Indonesia tersebut.
Baca juga: Pemkot Medan Raih WTP dari BPK Sumut, Walkot Bobby: Berkat Kerja Keras Kita Semua
Sejak dilantik 100 hari lalu sebagai Wali Kota Medan, Bobby langsung menempatkan sektor kesehatan sebagai salah satu program prioritas utama yang harus diselesaikan.
Tidak hanya ancaman bagi kesehatan, virus mematikan itu pun terus meluas hingga meluluhlantakkan sektor pekonomian. Oleh karenanya, Bobby pun langsung bergerak cepat.
Salah satu yang dilakukan adalah membentuk herd immunity melalui vaksinasi guna memutus mata ranta penyebaran Covid-19.
Dengan penyuntikan vaksin yang dilakukan, maka orang yang telah divaksinasi akan memiliki kekebalan, sehingga Covid-19 tidak akan menyebar atau menular kepada orang yang telah memiliki kekebalan. Tentunya, penyebaran virus ini dapat dikurangi atau diatasi.
Sebagai upaya membentuk herd imunity tersebut, Bobby telah berhasil melaksanakan vaksinasi dengan capaian 41,66 persen dari target 547.330 orang. Artinya, realisasi yang dicapai sebanyak 228.006 orang berdasarkan data 3 Juni 2021.
Baca juga: Gebrakan 100 Hari Bobby Nasution, Pecat Pejabat Pungli hingga Jadikan Medan The Kitchen of Asia
Dari jumlah tersebut, tenaga kesehatan yang telah divaksinasi sebanyak 93,04 persen (target 26.376 orang), lansia 24,40 persen (target 263.233 orang) dan pelayan publik 54,03 persen (257.721 orang).
Selanjutnya, untuk mendorong percepatan program vaksinasi, Bobby juga membangun kolaborasi dengan pihak swasta, salah satunya melalui vaksinasi massal drive thru selama dua bulan yang dimulai 7 April 2021.
Dalam kolaborasi tersebut, Pemkot Medan menyediakan 60.000 dosin vaksin dengan target 1.000 dosis per hari.
Kolaborasi dilakukan dengan Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Komando Daerah Militer I/BB, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Halodoc, Gojek, Danone, Alliaz dengan menggelar vaksinasi massal di eks Bandara Polonia dengan menyediakan vaksin sebanyak 5.000 dosis dengan target 1.000 dosis per hari.
Baca juga: Cegah Banjir, Walkot Bobby Minta Perangkat Daerah Medan Johor Manfaatkan Karung Goni Jadi Tanggul
“Untuk mencapai target vaksin tersebut, kita harus terus mengajak masyarakat untuk mengikuti vaksinasi massal yang telah disediakan,” kata Bobby ketika membuka vaksinasasi massal di Eks Bandara Polonia Medan beberapa hari lalu.
Bobby juga mengajak para awak media untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat agar mau mengikuti vaksinasi guna membentuk herd immunity.
Tidak hanya melalui vaksinasi, Bobby Nasution juga memutuskan dilakukannya isolasi lingkungan di Lingkungan VII, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor dan Lingkungan X, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang.
Isolasi lingkungan dilakukan setelah lebih dari 5 rumah di kedua lingkungan itu warganya positif terkonfirmasi Covid-19. Isolasi lingkungan dilakukan selama enam hari, mulai pukul 19.00-06.00 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Baca juga: Gelar Vaksinasi Massal, Walkot Bobby Optimistis Medan Capai Herd Immunity
Kemudian, bagi warga yang positif terkonfirmasi Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah, Pemkot Medan memberikan bantuan makan untuk sarapan, makan siang dan makan malam, serta tambahan vitamin yang dibutuhkan.
Hasil sosialisasi lingkungan yang dilakukan ternyata cukup efektif. Setelah 6 hari melakukan isolasi lingkungan dan warga yang positif terkonfirmasi Covid-19 diisolasi mandiri di rumahnya, selanjutnya dilakukan tracing dan swab antigen yang bekerja sama dengan Rumah Sakit (RS) Royal Prima di Lingkungan II, kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor.
Hasilnya, dari 14 warga yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 dari 5 rumah di lingkungan tersebut, kini tinggal hanya 5 orang yang masih positif.
Di samping itu, Bobby juga menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro dan mengajak masyarakat untuk disiplin melaksanakan prokes dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: PK Dikabulkan, Mantan Wali Kota Medan Rahudman Harahap Bebas