KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Medan Bobby Nasution mengatakan, pihaknya berupaya untuk mengendalikan banjir melalui normalisasi Sungai Babura dan Sungai Bedera.
Normalisasi kedua sungai ini, kata dia, telah mendapat persetujuan dan dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia (RI).
“Alhamdulillah, apa yang kami sampaikan dan diskusikan disetujui Kementerian PUPR. Insya Allah, normalisasi Sungai Babura dan Bedera akan segera dilakukan,” ujar Bobby, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (28/5/2021).
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam pertemuan dengan sejumlah balai di bawah lingkungan Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut di D’Heritage Lobby Grand City Hall, Jalan Balai Kota Medan, Kamis (27/5/2021).
Baca juga: Suharso Nilai Program BSPS Kementerian PUPR Langgengkan Kekumuhan
Perlu diketahui, pengendalian banjir merupakan salah satu program prioritas utama Bobby untuk segera dituntaskan.
Salah satu upaya yang ia lakukan adalah bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II.
Sebelumnya, Bobby melalui Pemerintah Kota (Pemkot) Medan telah menyampaikan dan mendiskusikan kepada BWS Sumatera II terkait normalisasi sungai sebagai upaya untuk mengendalikan banjir di Kota Medan.
“Apa pun saran yang disampaikan pihak BWS Sumatera II selanjutnya diikuti Pemkot Medan, termasuk menyampaikan langsung kepada Kementerian PUPR,” katanya.
Baca juga: Tolak Relokasi, Warga Pondok Maharta Tawarkan Solusi Atasi Banjir ke Pemkot Tangsel
Guna mendukung kelancaran normalisasi, Bobby meminta kepada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKPPR) Kota Medan untuk menyiapkan anggaran.
Anggaran itu, sebut dia, nantinya akan digunakan untuk pembebasan lahan yang terkena normalisasi tersebut.
“Ini sebagai bentuk keseriusan Pemkot Medan untuk mendukung normalisasi sungai. Bukan hanya anggaran saja, namun kami juga memikirkan untuk menyelesaikan masalah sosial yang timbul akibat normalisasi tersebut. Penggunaan anggaran ini nanti harus jelas, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya,” imbuh Bobby.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas (Kadis) PKPPR Kota Medan Benny Iskandar mengatakan, normalisasi Sungai Babura dan Bedera akan diikuti rekayasa dan inovasi supaya air Sungai Deli masuk ke kanal.
Dengan rekayasa dan inovasi tersebut, kata dia, maka air kanal tidak kosong seperti yang selama ini terjadi.
“Kami sudah mendatangi Kementerian PUPR terkait normalisasi sungai. Kementerian PUPR sudah setuju Sungai Babura dan Bedera akan dinormalisasi. Kedua sungai ini akan menjadi prioritas utama,” ungkap Benny.
Terkait dengan normalisasi Sungai Babura dan Bedera, Benny menjelaskan, Pemkot Medan akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 25 miliar.
Anggaran tersebut, kata dia, akan digunakan untuk pembebasan lahan, sedangkan sisa kebutuhannya diminta kepada Pemprov Sumut dan anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca juga: Meski Terkendala Pembebasan Lahan dan Hujan, Bendungan Ciawi Tuntas Juli
“Sementara itu, seluruh pembiayaannya untuk rekayasa dan inovasi kanal menggunakan APBN. Rekayasa dan inovasi, rencananya akan dimulai sekitar Oktober atau November 2021 mendatang, termasuk memperbaiki dua pintu air yang rusak,” ujar Benny.
Disisi lain, keseriusan Bobby Nasution membenahi persoalan sungai guna mengatasi banjir, mendapat dukungan penuh dari Komunitas Peduli Anak dan Sungai Deli (Kopasude).
Ketua Kopasude Agung Rizky mengatakan, sejak dipimpin Bobby Nasution sudah terlihat perubahan dalam penanganan banjir di Kota Medan dibandingkan dengan sebelumnya.
“Kami melihat keseriusan beliau fokus dalam penanganan banjir di Kota Medan, terutama pembenahan sungai. Dalam memasuki krisis iklim saat ini, sudah saatnya Pemkot Medan membangun kolaborasi dengan semua pihak guna mempermudah pembenahan sungai yang dilakukan,” ujarnya.