KOMPAS.com – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara (Sumut) H Hermansyah menyambut baik inisiatif Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mengajak wartawan berdialog usai terjadi miskomunikasi antara Pemerintah Kota (Pemko) Medan dan wartawan.
Untuk diketahui, miskomunikasi tersebut dipicu oleh pengusiran wartawan yang ingin mewawancarai Bobby, Rabu (14/4/2021). Peristiwa tersebut direkam dan videonya viral di media sosial.
Hermansyah yang masih aktif sebagai redaktur di Harian Analisa mengatakan bahwa peristiwa tersebut murni merupakan miskomunikasi.
"Memang harus duduk bersama agar jelas. Kita paham Wali Kota saat ini adalah bagian dari keluarga Presiden (Joko Widodo), maka mendapat pengawalan Paspampres. Dan wartawan juga punya kewajiban untuk konfirmasi bisa dengan doorstop," kata H Hermansyah dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).
Ia pun memuji respons cepat Bobby dengan mengadakan buka bersama dengan puluhan wartawan di Tjong A Fie Mansion, Medan, Jumat (16/4/2021).
Hermansyah menambahkan, silaturahmi antara wali kota dan wartawan merupakan hal yang lumrah dilakukan untuk mencegah miskomunikasi. Oleh karena itu, ia pun menyarankan agar ada pertemuan rutin antara Pemko dan wartawan.
“Bisa dengan coffee morning mungkin. Jadi, kita saling dukung, Pemko Medan bisa suarakan programnya dan wartawan bisa mendapat informasi yang dibutuhkan," papar Hermansyah yang juga hadir dalam buka bersama yang diadakan Bobby tersebut.
Pada kesempatan itu, Hermansyah menilai bahwa selama ini wartawan sangat mendukung kinerja Pemko Medan. Ia juga menilai Bobby aktif melaksanakan pembangunan di Kota Medan.
“Pak Bobby berusaha mengangkat nama Kota Medan, bahkan sedang buat program The Kitchen of Asia," tutur Hermansyah.
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumut Budi Aman Tanjung yang turut hadir dalam acara buka puasa bersama ikut mengapresiasi upaya Bobby. Ia pun menyambut baik ide pertemuan berkala antara Pemko Medan dan wartawan.
“Semoga di bulan baik ini, silaturahmi kita pun baik. (Peristiwa) yang terjadi, kami pandang sebagai miskomunikasi. Semoga ini bisa jadi pelajaran agar lebih baik lagi ke depan," kata Budi.
Bobby sendiri menyatakan bahwa dirinya tidak pernah menolak ajakan wartawan untuk diwawancara, baik secara doorstop maupun cara lainnya. Ia pun menilai kejadian pengusiran wartawan murni miskomunikasi.
"Kita semua punya amanah. Saya diamanahkan masyarakat jadi wali kota, wartawan diamanahkan juga untuk mendapat informasi. Dan, kita semua bertugas. Paspampres juga bertugas dengan UU, kawan-kawan wartawan juga. Jadi, ini benar-benar miskomunikasi. Akan kami perbaiki ke depan," kata Bobby.
Bobby menambahkan, sejak awal menjabat sebagai Wali Kota Medan, ia sudah berkomitmen untuk merangkul media.
"Wartawan itu jadi teman curhat kami. Masyarakat harus tahu informasi dari corong media," lanjut suami Kahiyang Ayu itu.
Bahkan, sebelum Ramadhan, Bobby sudah mengadakan pertemuan dengan wartawan unit Pemko Medan. Dalam pertemuan tersebut, Bobby telah merencanakan acara berbuka bersama dengan wartawan.
"Sedianya di dua pekan Ramadhan, tapi ini kami percepat. Terima kasih kepada seluruh wartawan, pengurus organisasi Pers atas kehadirannya," tutur Bobby.
Sebagai informasi, selain Hermansyah dan Budi, acara buka puasa tersebut dihadiri rombongan PWI, IJTI, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut Zulfikar Tanjung dan pengurus. Hadir pula Ketua Wartawan Unit Pemko Medan Edison Ginting dan pengurus.