KOMPAS.com – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo melakukan panen perdana udang vaname di Kawasan Tambak Udang Shrimp Estate Berkah, Desa Sei Raja, Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara, Sabtu (7/9/2024).
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dalam sambutan tertulis yang dibacakan Edy mengatakan bahwa Provinsi Kalteng memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang besar, termasuk potensi kelautan dan perikanan.
“Kekayaan tersebut harus dimanfaatkan dengan bijak, seperti halnya program Shrimp Estate yang ada di Kabupaten Sukamara. Program ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Edy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (8/9/2024).
Baca juga: Peringatan Hari Keluarga Nasional 2024, Gubernur Kalteng: Kita Harus Perangi Kemiskinan
Program Shrimp Estate Kalteng Berkah tak hanya berfokus di Kabupaten Sukamara, tetapi juga di Kabupaten Seruyan, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Pulang Pisau dan Kuala Kapuas. Daerah-daerah tersebut dinilai memiliki potensi tambak yang belum terkelola dengan baik.
“Saya berharap, dengan program ini, Kalteng dapat menjadi pemeran utama dalam ekspor komoditas udang,” tambah Edy.
Ia juga meminta seluruh stakeholder, mulai dari penjabat bupati, camat, lurah, investor, hingga pihak perbankan, untuk mendorong para petani tambak yang sebagian besar masih menggunakan cara tradisional beralih ke cara modern agar produksi lebih optimal.
Edy menceritakan, udang vaname dapat dipanen dalam waktu 3-4 bulan. Oleh sebab itu, dukungan penuh dari seluruh pihak diperlukan terhadap program Shrimp Estate Berkah.
Dengan begitu, program tersebut dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi warga lokal, dan menjadikan udang vaname sebagai komoditas ekspor andalan dari Kalteng.
Baca juga: Lepas Kontingen PON Ke-21 Kalteng, Gubernur Sugianto Minta Mereka Jaga Kesehatan dan Kekompakan
Pj Bupati Kapuas yang juga Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalteng Darliansjah menambahkan, panen perdana tersebut merupakan bukti nyata upaya Gubernur Kalteng untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lewat pengembangan tambak udang vaname.
Sebelum panen raya, lanjutnya, telah dilakukan 17 kali panen parsial yang menghasilkan 118,9 ton udang vaname senilai Rp 8,677 miliar. Angka ini setara siklus panen 2 kluster atau 36 kolam.
Panen parsial menghasilkan udang dengan ukuran 77-85 dengan berat 26 kg per kilo. Hasil ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kualitas dan ukuran udang yang dibudidayakan.
“Pendapatan panen parsial menjadi PAD yang berkontribusi nyata bagi peningkatan ekonomi Kalteng. Hari ini, panen total di kluster C diestimasikan mendapat hasil 10 ton udang berukuran 25 kg,” tutur Darliansjah.
Baca juga: Tindaklanjuti Arahan Mentan, Gubernur Kalteng Ajak Stakeholder Sukseskan Program Optimalisasi Lahan
Pada kesempatan sama, Pj Bupati Sukamara Rendy Lesmana mengatakan bahwa Shrimp Estate Berkah telah membawa banyak keuntungan bagi warga masyarakat. Salah satunya adalah perbaikan infrastruktur di Kabupaten Sukamara sehingga memudahkan akses menuju lokasi tersebut.
“Ada pula peningkatan jaringan irigasi, bantuan jaring untuk nelayan, revitalisasi tambak milik masyarakat, dukungan untuk pengolahan ikan ekspor, dan studi kelayakan untuk usaha ekspor hasil perikanan untuk wilayah kami,” ujar Rendy.
Sebagai informasi, panen perdana itu juga dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukamara, sejumlah kepala perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng, dan jajaran Pemerintah Kabupaten Sukamara.