KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengatakan bahwa sektor pertanian di wilayahnya secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan positif.
“Keberhasilan ini tidak lepas dari kontribusi tokoh-tokoh petani, kelembagaan pertanian, serta para penyuluh pertanian yang aktif di pedesaan,” ucapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (13/12/2023).
Pernyataan tersebut disampaikan Sabran saat menghadiri acara pembinaan penyuluh pertanian dan petani dalam mendukung peningkatan produksi padi dan jagung di Kalteng di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, Senin (11/12/2023).
Ia mengungkapkan, prestasi sektor pertanian tercermin dalam inflasi Kalteng yang tetap terkendali dan lebih rendah daripada capaian inflasi nasional.
Baca juga: Macam-macam Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
"Pada September 2023, inflasi di Kalteng sebesar 0,11 persen, lebih rendah daripada inflasi nasional yang mencapai 0,19 persen," imbuh Sabran.
Program Nasional Food Estate, lanjut dia, juga terus diupayakan untuk mendukung pertumbuhan indeks pertanaman (IP) dan ekonomi petani. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai tukar petani (NTP) dari tahun ke tahun.
Hingga triwulan III-2023 (Oktober 2023), NTP pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan di Kalteng telah mencapai 118,77 persen.
“Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan adalah semakin berkurangnya luas baku sawah (LBS). Hal ini menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi padi pada periode lima tahun terakhir," tuturnya.
Baca juga: Peluang dan Tantangan Koperasi Multi Pihak Sektor Pertanian
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai itu mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Bank Kalteng untuk meluncurkan program "Kartu Tani Berkah" pada 2024.
Program yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian itu akan memberikan bantuan kepada petani berupa uang senilai Rp 500.000 guna membeli sarana dan produksi pertanian, seperti pupuk, pestisida, kapur, dan lain-lain.
Selain itu, Pemprov Kalteng telah memprogramkan pengembangan Beras Pera Varietas PB-42 dan Varietas Lokal Siam Epang untuk meningkatkan produksi padi.
Dalam penanganan pascapanen, Sabran menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng juga telah melaksanakan pembangunan Rumah Makan Pangan Masyarakat (RMP) dan Rumah Tani Rakyat (RTR), serta alat mesin pertanian (alsintan), seperti mesin pemanen dan mesin perontok padi.
Baca juga: Politeknik Negeri Samarinda Inovasi Mesin Perontok Padi Tenaga Surya
“Pengembangan komoditas jagung juga perlu lebih digalakkan. Hal ini sejalan dengan adanya program pembangunan pabrik pakan kapasitas 30 ton per hari di Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur. Komoditas jagung merupakan salah satu bahan baku dari pakan ternak tersebut," imbuhnya.
Terakhir, Sabran menegaskan bahwa penyuluh sudah seharusnya menjadi garda terdepan dalam pembangunan sektor pertanian.
“Meskipun disadari bahwa Kalteng masih mengalami kekurangan penyuluh, bahkan ada yang satu penyuluh harus membina dua kecamatan,” ucapnya.
Akan tetapi, lanjut Sabran, dengan keterbatasan itu penyuluh tetap dituntut untuk mendukung program peningkatan produksi pertanian.
Baca juga: Lewat Gertap, Kementan Kolaborasikan Pertanian Kopi-Jagung
Sebagai informasi, pembinaan penyuluh pertanian dan petani dihadiri secara khusus oleh Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Andi Amran Sulaiman beserta seluruh rombongan.
Dalam arahannya, ia menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) berencana membuka 500.000 hektar (ha) lahan sawah pada awal 2024 mendatang.
“Daerah prioritas untuk program ini, di antaranya Kalimantan Selatan (Kalsel), Sumatera Selatan (Sumsel), Kalteng, Kalimantan Barat (Kalbar), dan Lampung,” ucap Amran.
Kelima provinsi tersebut, lanjut dia, dianggap sebagai penyangga pangan nasional.
Oleh karena itu, ia berharap agar Kalteng dapat menjadi penyangga Kawasan Strategis Nasional (KSN) Indonesia Maju.
Baca juga: Badan Pangan Nasional: Harga Beras, Jagung, dan Gula Masih Akan Tinggi
Pada kesempatan itu, Amran juga menyerahkan bantuan kepada Pemprov Kalteng berupa benih padi inbrida dan saprodi sebanyak 451,25 ton atau senilai Rp 8,5 miliar untuk luas lahan 17.050 ha.
Selain itu, juga diserahkan benih jagung hibrida sebanyak 15.000 kg atau senilai Rp 630 juta untuk luas lahan 1.000 ha.