Begini Cara Ketua TP PKK Batang Dorong Batik Rifa'iyah “Go International”

Kompas.com - 21/04/2025, 19:09 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang juga menjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Batang Faelasufa Faiz saat mengamati langsung para pembatik di Galeri Batik Rifa'iyah, Desa Kalipucang Wetan, Kabupaten Batang, Sabtu (19/4/2025).
DOK. Humas Pemkab Batang Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang juga menjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Batang Faelasufa Faiz saat mengamati langsung para pembatik di Galeri Batik Rifa'iyah, Desa Kalipucang Wetan, Kabupaten Batang, Sabtu (19/4/2025).

KOMPAS.com - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang juga menjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Batang Faelasufa Faiz sangat tertarik pada batik Rifa'íyah.  

Hal tersebut terjadi setelah ia mengamati langsung para pembatik di Galeri Batik Rifa'iyah, Desa Kalipucang Wetan, Kabupaten Batang, Sabtu (19/4/2025).

Salah satu keunikan pembuatan batik Rifa'iyah yang telah ada sejak ratusan tahun itu adalah pembatik selalu melantunkan selawat kepada Nabi Muhammad selama proses membatik.

Faelasufa mengatakan, batik Rifa'iyah erat kaitannya dengan masa dakwah Kyai Ahmad Rifai dan bukan hanya sekadar karya seni. 

Lebih dari itu, dari sisi ekonomi, bati Rifaíyah akan menarik pasar nasional maupun internasional.

Baca juga: Batang Jadi Lokasi Prioritas Sekolah Rakyat, Bupati Faiz Siapkan Lahan 10 Hektar di Kecamatan Bandar

“Saya sangat yakin mampu bersaing dengan batik kualitas premium setara Pekalongan maupun Surakarta,” katanya dalam siaran pers, Senin (21/4/2025). 

Faelasufa menyebutkan, hal terpenting dalam menguatkan ekonomi batik tersebut adalah dengan meningkatkan pangsa pasar.

“Jika pemasaran meningkat tentu bisa memecahkan masalah kaderisasi,” katanya.

Selain menarik minat calon pembatik muda, batik Rifaíyah juga berdampak positif terhadap masyarakat Kalipucang Wetan hingga Kabupaten Batang karena akan mengangkat sisi kepariwisataannya.

“Saya akan terus mendukung batik Rifa'iyah supaya bisa mengakses pasar di Jakarta bahkan mancanegara,” tegasnya.

Untuk itu, Faelasufa mengatakan, akan memperbaiki pola pemasaran dan intens berpartisipasi di kegiatan-kegiatan batik nasional dengan persiapan yang matang.

Baca juga: Pesan Bupati Batang di Apel Pagi, Pastikan Tidak Ada Jual Beli Jabatan dan TPP ASN Dibayarkan 100 Persen

“Persiapan yang matang itu agar pengunjung tidak hanya melirik, tetapi juga beli produk batik Rifa'iyah,” tuturnya.

Sementara itu, perancang busana Sri Wulandari atau Wulan Vellea mengapresiasi dukungan Faelasufa terhadap keberlanjutan batik Rifa'iyah melalui pola pemasaran yang tepat.

Ia berharap, karya para maestro batik Rifa'iyah dapat menjadi konsumsi publik, baik dalam maupun mancanegara, dengan diikutkan dalam acara batik bergengsi.

“Kami sudah bermitra dengan para pembatik Rifa'iyah, mulai dari busana rancangan saya yang menggunakan kain batik Rifa'iyah,” katanya. 

Wulan mencontohkan, beberapa program dari Kain Kebaya Indonesia (KKI) yang berkolaborasi dengan karya para maestro batik Rifa'iyah. 

Untuk mencegah kepunahan, sebagai subsektor fesyen di ekonomi kreatif (ekraf), Wulan juga intens menggaungkan Batik Rifa'iyah di tiap acara yang digelar di tingkat Jawa Tengah (Jateng).

Baca juga: KEK Batang Incar Investasi Rp 74,5 Triliun dan 58.154 Tenaga Kerja

Merespons Ketua TP PKK Batang dan pemerhati busana, perwakilan pembatik Rifa'iyah, Miftakhutin membenarkan regenerasi perlu diintensifkan karena minimnya pembatik muda.

“Alhamdulillah para pelajar SMK Neswara bersemangat mempelajari teknik membatik sehingga secara bertahap ada proses regenerasi calon pembatik muda,” ujarnya.

Dia mengatakan, para pelajar intens mempelajari teknik dalam waktu yang cukup sehingga benar-benar menguasai.

“Yang terpenting, kami juga intens menggandeng anak cucu kami agar memiliki ketertarikan untuk mempelajari batik Rifa'iyah,” jelasnya.

 

 

Bagikan artikel ini melalui
Oke