Pembangunan Asrama Mahasiswa Murakata di Yogyakarta Capai 43 Persen, Pjs Bupati HST: Sudah Sesuai Target
KOMPAS.com – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Hulu Sungai Tengah ( HST) Faried Fakhmansyah menyampaikan bahwa pembangunan Asrama Mahasiswa Murakata Yogyakarta telah mencapai 43 persen dan kini masuk proses finishing.
Hal tersebut disampaikan dalam pantauan proses pembangunan Asrama Mahasiswa Murakata di Jalan Jambon IV Gang Batan, Kelurahan Kricak. Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Selasa (22/10/2024).
“Menurut laporan pihak pengembang, progres pengerjaan asrama sudah mencapai 43 persen pembangunan, dan sesuai dengan rencana dan target yang ditentukan," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/10/2024).
Faried mengatakan, pengerjaan tahap I mulai fondasi asrama hingga lantai satu sudah dilaksanakan pada 2023.
Baca juga: Pemkab HST Gelar Bimtek Pengelolaan DTKS dan Evaluasi Perkembangan Desa serta Profil Desa
“Asrama Mahasiswa Murakata ini terdiri dari tiga lantai. Lantai satu terdiri dari ruang tamu, kamar tamu, dan fasilitas umum, dan lantai dua dan tiga yang terdiri dari masing-masing enam kamar,” sebutnya.
Selain itu, Faried juga berharap agar pembangunan asrama ini dapat diselesaikan pada 2024, sehingga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa HST.
"Ini adalah bentuk perhatian dari pemerintah daerah terhadap pengembangan pendidikan dan generasi muda kita yang akan datang, terhadap pengembangan sumber daya manusia ke depannya,"katanya.
Sementara itu, Inspektur Kabupaten HST Ainur Rafiq mengatakan bahwa pengawasan terhadap pembangunan Asrama Mahasiswa Murakata dilakukan untuk memantau perkembangan pembangunan.
Baca juga: Pemkab HST: Kini Sudah Tidak Ada Lagi Status Desa Tertinggal di HST
“Jadi apa yang kami lakukan adalah prosesnya apakah berjalan sesuai progres Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ada. Kalau ada permasalahan , kita harus menyiapkan perbaikannya," ucapnya.
Ainur juga menyampaikan, hasil pemantauan menunjukkan bahwa proses pembangunan sudah berjalan sesuai dengan perencanaan.
“Selanjutnya, jika memang ada hambatan apa yang terjadi, utamanya berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaannya, kini sudah ada konsultan pengawasnya,” ucap Ainur.
