KOMPAS.com – Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Aulia Oktafiandi mengatakan, pihaknya berusaha bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah pusat terkait implementasi kurikulum Merdeka Belajar.
“Kami berharap dengan adanya sinergi ini masyarakat mendapat pemahaman utuh tentang kurikulum Merdeka Belajar untuk mencegah miskonsepsi,” ujarnya.
Dia mengatakan itu saat menyambut kunjungan kerja (kunker) Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (Dirjen PAUD) Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dikdas Dikmen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Iwan Syahril dalam ramah tamah di Pendopo Kabupaten HST, Minggu (7/5/2023).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HST membahas sejumlah hal terkait implementasi kurikulum Merdeka Belajar bersama (Dirjen PAUD Dikdas Dikmen Kemendikbud Ristek dan menetapkan Sekolah Berbahasa Inggris (SBI) secara simbolis.
Aulia berharap, penetapan Sekolah Berbahasa Inggris (SBI) itu dapat dimanfaatkan dengan baik untuk untuk memajukan pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten HST.
“Selamat kepada para kepala sekolah dan guru yang sekolahnya ditetapkan sebagai SBI. Manfaatkan program ini sebaik-baiknya untuk memajukan pendidikan di Kab HST agar terbentuk SDM yang dapat bersaing secara kualitas di tingkat nasional maupun global,” ucapnya dalam siaran pers, Senin (8/5/2023).
Aulia mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HST mendorong para siswa siswi bisa mempraktikkan bahasa Inggris sejak dini.
“Kam tidak akan menyamakan dengan kota besar yang mewajibkan sumbangan dengan biaya tinggi. Yang penting mereka bisa mengutarakan, apalagi dengan konsep kurikulum Merdeka Belajar, akan kami kawinkan dengan kemampuan berbahasa Inggris,” katanya.
Aulia juga berharap, ketika para murid bisa mengutarakan maksudnya, mencampurkan budayanya, dan meletakan dirinya dengan konteks dunia internasional, mereka bisa menunjukan kualitasnya.
Baca juga: Bupati HST Tinjau Langsung Dampak Banjir di Kecamatan Hantakan dan Pandawan
Dalam acara penyambutan itu, Aulia juga berterima kasih kepada jajaran Kemendikbud Ristek dan berharap stakeholder pendidikan di Kabupaten HST bersemangat meningkatkan kualitas pendidikan.
Sementara itu, Iwan berharap, kurikulum Merdeka Belajar bisa membuat SDM di Kabupaten HST semakin baik.
“Dengan begitu, pembangunan di daerah semakin baik. Merdeka belajar juga menginginkan anak itu tumbuh kembang secara holistik sesuai dengan potensi anak. Masing-masing anak memiliki fitrahnya oleh Sang Maha Pencipta,” ujarnya.
Iwan juga mengapresiasi langkah Bupati Aulia dan jajarannya untuk bidang pendidikan di Kabupaten HST dan komitmennya dalam pengembangan SDM.
Iwan mengungkapkan, sesuai dengan arah kebijakan Kemendikbud Ristek dan kebutuhan bangsa ke depan, penguatan untuk penguasaan bahasa asing, dalam hal ini bahasa Inggris, sangat penting.
Baca juga: Tingkatkan Iman dan Takwa Jajaran Pemkab HST, Bupati Aulia Laksanakan Qiyamul Lail
Menurutnya, penguatan bahasa asing penting agar Indonesia memiliki SDM unggul yang bisa berdaya saing secara nasional maupun internasional. Dalam hal ini, Pemkab HST sudah mengambil satu langkah yang cukup progresif.
“Saya melihat keseriusan dari Bapak Bupati beserta jajarannya untuk meningkatkan SDM dengan berinvestasi kepada guru sekolah kita yang nantinya akan diteruskan pembelajaran kepada murid-murid sekolah yang ada di HST,” ucapnya.
Iwan berharap, semua proses tersebut akan mendapatkan hasil luar biasa dan menekankan proses tersebut berkelanjutan sehingga akan membawa dampak positif pada pembangunan ekonomi dan sosial di Bumi Murakata.
Selain penetapan SBI, acara juga dirangkai dengan Penyerahan Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2022 tentang Dukungan Implementasi Kurikulum Merdeka dan program Sekolah Penggerak untuk meningkatkan mutu pendidikan mewujudkan Merdeka Belajar serta penyerahan cinderamata.
Baca juga: Momentum Hardiknas, Ini 5 Skill yang Dibutuhkan Guru untuk Mendukung Merdeka Belajar
Turut hadir dalam acara itu Sekretaris Ditjen PAUD Dikdas Dikmen Sutanto, Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kalimantan Selatan (Kalsel), Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Kalsel, Sekretaris Daerah (Sekda) HST dan asisten, staf ahli Bupati HST, kepala perangkat daerah, camat, para kepala sekolah dan undangan lainnya.