KOMPAS.com - Jakarta Smart City sedang membangun aplikasi yang berfungsi menghubungkan laporan warga ke pemerintah bernama Citizen Relation Management.
Kepala Unit Pelaksana (UP) Jakarta Smart City Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Setiaji mengatakan sistem laporan masyarakat akan langsung masuk ke pihak kelurahan. “Itu lebih cepat dibanding harus masuk ke admin dulu, baru admin menyampaikan ke SKPD terkait,” kata Setiaji.
Ketika ada laporan, akan keluar notifikasi dalam aplikasi CRM tersebut. Setiaji mengklaim pula akan ada perubahan signifikan dalam proses pengerjaan laporan.
"Rata-rata 300 jam hampir seminggu lebih, bisa dikurangin hingga 9 jam. Paling cepat 7 menit," ujarnya.
Secara keseluruhan, Smart City merupakan fasilitas berbasis Internet of Things (IoT) dalam penerapannya untuk mempermudah kebutuhan warga Jakarta.
Contoh lainnya yang bisa dipantau dari Jakarta Smart City adalah menelusuri pergerakan Transjakarta, truk sampah, dan ambulans.
Penerapan dalam panggilan ambulans akan terintegrasi dengan layanan panggilan darurat 112. Jadi, teknis pengiriman ambulans diambil yang terdekat dengan lokasi laporan.
"Kemudian banjir, bisa tahu ketinggian air di pintu-pintu air, kondisinya sudah seperti apa, darurat, bahaya, sehingga bisa respon lebih cepat dibandingkan lapor manual," ujar Setiadi.