Wagub Bali Ajak Yowana Bangun Masa Depan Tanpa Lepas dari Akar Budaya

Kompas.com - 07/07/2025, 13:45 WIB
DWINH

Penulis

KOMPAS.com – Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta mengajak generasi muda atau yowana untuk bersama-sama membangun masa depan Bali yang berkelanjutan tanpa melepaskan akar budaya dan tradisi yang menjadi jati diri Pulau Dewata.

“Bali harus tetap menjadi Bali. Pembangunan harus berlandaskan nilai-nilai adat, budaya, dan spiritualitas. Bali bukan sekadar provinsi. Bali dibangun oleh orang-orang suci, oleh nilai luhur dan budaya yang hidup,” ujar melalui keterangan pers, Senin (7/7/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan Giri Prasta saat menghadiri Paruman Agung Pasikian Yowana Bali yang berlangsung di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Sabtu (5/7/2025).

Ia menekankan pentingnya peran yowana sebagai pilar masa depan Bali, sekaligus bagian dari tiga pilar sosial adat yang dikenal sebagai wimuda, winata, dan wiwerda.

“Tiga pilar wimuda (anak-anak), winata (pemuda/yowana), dan wiwerda (orang tua) adalah fondasi sosial di banjar adat kita. Ketiganya harus bersatu demi kemajuan desa adat dan Bali ke depan,” kata Giri Prasta.

Baca juga: Gunung Lewotobi Meletus Dahsyat, Sejumlah Desa Dilanda Hujan Batu

Ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah menyiapkan tatanan untuk memperkuat peran yowana.

“Setelah pengukuhan hari ini dan sebelum pembahasan APBD Provinsi Bali 2025 serta Kabupaten/Kota 2026, saya pastikan yowana akan duduk bersama untuk menyusun program-program strategis,” tegas Giri Prasta.

Di tengah era digital dan kecerdasan buatan (AI), ia juga mengingatkan pentingnya peran yowana dalam menyikapi perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri.

“Kalian sudah mengenal era 4.0 dan 5.0. Gunakan itu untuk membangun jembatan emas menuju masa depan Bali. Tapi ingat, tetaplah menjadi tuan di rumah sendiri,” ucap Giri Prasta kepada seluruh yowana yang hadir.

Sementara itu, Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, menegaskan bahwa dukungan pemerintah daerah (pemda) akan semakin memperkuat potensi yowana Bali.

Baca juga: Trans Jateng Tambah Koridor, Dishub Minta Pemda Sediakan Feeder Lokal

Yowana Bali akan semakin mantap dan berdaya atas dukungan pemda. Dari merekalah nantinya akan muncul pemimpin-pemimpin Bali masa depan. Potensi yowana luar biasa, tapi tantangan ke depan tidak semakin mudah, melainkan semakin berat,” ungkapnya.

Ida Penglingsir juga menekankan peran penting yowana dalam menjaga keutuhan bangsa.

Yowana akan menjadi penjaga Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Bali adalah barometer Indonesia. Karena itu, yowana harus mampu memahami dan mengikuti dinamika global, nasional, dan lokal secara cerdas,” tuturnya.

Komitmen bawa yowana menjadi kekuatan strategis

Sebagai perwakilan generasi muda Bali, Diana Putri yang baru dikukuhkan sebagai Ketua Pasikian Yowana Bali periode 2025–2030, menyampaikan komitmennya untuk menjadikan yowana kekuatan strategis dalam membangun Bali yang maju dan tetap berakar pada budaya.

“Ini bukan sekadar amanah, tapi tanggung jawab suci bagi kami, generasi muda Bali. Kami siap bersinergi dengan pemerintah, desa adat, dan seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga identitas Bali sekaligus menjawab tantangan zaman,” ujar Diana.

Baca juga: Menimbang Urgensi New Official History: Identitas, Kohesi Sosial, dan Tantangan Zaman

Ia menegaskan bahwa yowana Bali siap menjadi garda terdepan dalam membangun peradaban Bali yang adiluhung.

“Kami tidak ingin hanya menjadi penonton dalam perubahan. Kami ingin menjadi pelaku, pencipta, dan penjaga Bali. Kami siap berjalan di antara modernitas dan kearifan lokal demi masa depan yang gemilang bagi Bali dan generasi penerusnya,” kata Diana.

Acara Paruman Agung Pasikian Yowana Bali menjadi wujud nyata sinergi antara pemda, desa adat, dan generasi muda dalam memperkuat jati diri Bali untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke