Gubernur Koster Harap 716 Koperasi Merah Putih di Bali Dorong Kedaulatan Pangan

Kompas.com - 23/07/2025, 09:38 WIB
Dwi NH

Penulis

KOMPAS.com – Gubernur Bali Wayan Koster berharap keberadaan 716  Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di seluruh Bali dapat mendorong terwujudnya kedaulatan pangan dari desa. 

Diketahui, jumlah KDMP di Provinsi Bali saat ini mencapai 716 koperasi, dengan rincian 80 koperasi di kelurahan dan 636 koperasi di desa.

Hal tersebut disampaikan Koster saat meninjau KDMP Gadungan di Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Senin (21/7/2025). 

Koster menjelaskan, koperasi menjadi instrumen penting untuk memperkuat sektor pangan dari desa. Pasalnya, koperasi memiliki peran strategis dalam mendukung pertanian, perikanan, serta menyediakan logistik kebutuhan pokok hingga pupuk.

“Saya berharap koperasi ini benar-benar dikelola dengan baik, mulai dari unit usaha, keuangan, hingga pendanaan, agar ekonominya bisa berputar dengan sehat dan koperasi mendapatkan keuntungan untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Koster melalui siaran persnya, Rabu (23/7/2025).

Ia menekankan pentingnya tata kelola koperasi yang sehat agar mampu menjadi pilar ekonomi desa yang tangguh dan mandiri.

Baca juga: Imbang Lawan Malaysia, Timnas Indonesia Lolos ke Semifinal ASEAN U-23 Mandiri Cup 2025

Dalam kesempatan tersebut, Koster yang didampingi Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan Wakil Bupati I Made Dirga, menyerahkan Surat Keputusan Badan Hukum Koperasi Desa Merah Putih kepada 10 koperasi di Kabupaten Tabanan.

Kesepuluh koperasi tersebut tersebar di berbagai kecamatan, seperti Tabanan, Kediri, Selemadeg Timur, Baturiti, Selemadeg, Marga, Selemadeg Barat, Penebel, Pupuan, dan Kerambitan.

Penyerahan SK ini juga disaksikan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, Wakil Ketua DPRD Bali I Komang Nova Sewi Putra, Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra, Ketua DPRD Tabanan, serta jajaran Kepala OPD terkait.

Koperasi harus menjadi sarana kedaulatan dan kemerdekaan sejati 

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto secara nasional telah meluncurkan 80.081 KDMP secara serentak pada peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78.  

Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan bahwa koperasi merupakan alat untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat menjadi kekuatan ekonomi melalui konsep gotong royong.

Ia mengibaratkan koperasi seperti lidi, yang jika disatukan akan menjadi kekuatan besar untuk memperkuat perekonomian rakyat.

Baca juga: Soal Efisiensi Anggaran, PDI-P Yakin Prabowo Dorong Kebijakan Perekonomian Rakyat

Prabowo juga menekankan bahwa koperasi harus menjadi sarana kedaulatan dan kemerdekaan sejati, karena kemerdekaan sejati adalah kemerdekaan ekonomi.

Menurutnya, kehadiran KDMP merupakan langkah besar dan strategis untuk memperpendek rantai distribusi dan aliran bahan penting bagi masyarakat.

"Jadi mereka harus memiliki akses penting untuk mendapatkan barang-barang pokok hingga obat-obatan," ujar Prabowo.

Ia menegaskan bahwa KDMP merupakan milik rakyat dan perputaran dananya harus diawasi secara ketat dengan dukungan teknologi.

Senada dengan hal itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut koperasi dapat membantu memberantas tengkulak dan rentenir yang merugikan petani dan nelayan.

Ia meyakini, koperasi akan memberdayakan masyarakat desa dan memperkuat ekonomi kerakyatan dengan mengedepankan prinsip gotong royong.

Baca juga: Gejolak BEM SI Kerakyatan Usai Munas: BEM UGM dan Undip Hengkang

"Kita tidak boleh bergantung pada impor pangan. Kita harus berdaulat dan memberdayakan petani kita sendiri, serta berdikari secara adil dan berkelanjutan melalui koperasi," ujar Zulhas.

Bagikan artikel ini melalui
Oke