Pemkab Badung Tingkatkan Pelayanan Kesehatan melalui Program Nak Badung Sehat

Kompas.com - 11/12/2025, 15:24 WIB
Fikriyyah Luthfiatuzzahra,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung terus memperkuat kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui program Nak Badung Sehat, sebuah layanan kesehatan terintegrasi berbasis jemput bola dan digital.

Program yang digagas Dinas Kesehatan Badung ini meliputi layanan home care, Badung Emergency Service and Treatment (BEST) atau layanan gawat darurat, telemedicine, Siap Antar Jemput Pasien (Sigap), dan Aplikasi Badung Sehat.

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa mengatakan, Nak Badung Sehat merupakan implementasi nyata dari misi kedua Kabupaten Badung, yakni meningkatkan kualitas kehidupan krama Badung di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.

“Kami mengapresiasi Dinas Kesehatan yang sudah mampu menerjemahkan visi-misi Badung di bidang kesehatan. Melalui program Nak Badung Sehat, kami berharap budaya melayani dapat tumbuh dan kualitas derajat kesehatan masyarakat Badung semakin meningkat,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (11/12/2025).

Baca juga: Tingkatkan Pelayanan Publik, Bupati Badung Tinjau Pelaksanaan “Kontak Bupati”

Untuk diketahui, program Nak Badung Sehat diluncurkan oleh Bupati Badung Adi Arnawa di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, Sabtu (31/5/2025). Pada kesempatan tersebut, Adi Arnawa didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Badung, Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, serta Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Badung, Made Padma Puspita.

Sebagai bagian dari acara peluncuran, Adi sempat berinteraksi dengan masyarakat yang menerima layanan home care dari petugas puskesmas di setiap kecamatan.

Menurutnya, respons masyarakat sangat positif karena layanan tersebut dinilai membantu dan sepenuhnya gratis.

Adi menekankan bahwa petugas kesehatan harus mengedepankan pendekatan humanis dalam bekerja. 

Layanan kesehatan harus dilakukan dengan hati nurani, penuh empati, dan kasih sayang,” katanya.

Baca juga: Tinjau Pembangunan Pantai Bingin, Bupati Badung Gelar Dialog Libatkan Komunitas

Dengan berjalannya Nak Badung Sehat, Pemkab Badung menyediakan tambahan 25 jenis layanan kesehatan di luar cakupan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Ia juga mengapresiasi dukungan rumah sakit swasta yang selama ini turut memperkuat layanan berbasis kolaborasi tersebut.

Aplikasi Badung Sehat jadi percontohan nasional

Sementara itu, Kadinkes Badung Made Padma Puspita menyampaikan bahwa Nak Badung Sehat hadir dengan berbagai fitur layanan kesehatan yang mudah diakses.

Salah satu inovasi yang menjadi perhatian adalah Aplikasi Badung Sehat, yang telah dipresentasikan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan ditetapkan sebagai percontohan nasional.

“Melalui kolaborasi antara pemerintah daerah dan organisasi profesi, kami berharap kualitas kesehatan masyarakat Badung semakin meningkat. Kami berkomitmen memberikan kemudahan layanan hingga tingkat terbawah,” ujar Puspita.

Baca juga: Atasi Kemacetan di Kuta Selatan dan Utara, Pemkab Badung Pinjam Rp 2,8 Triliun dari PT SMI untuk Bangun Jalan

Selain peluncuran program Nak Badung Sehat, acara tersebut juga dirangkaikan dengan Pengukuhan Sekretariat bersama Organisasi Profesi Kabupaten Badung serta Pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Badung, yang menjadi bagian penting dalam memperkuat kolaborasi tenaga kesehatan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com