KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung terus memperkuat kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui program Nak Badung Sehat, sebuah layanan kesehatan terintegrasi berbasis jemput bola dan digital.
Program yang digagas Dinas Kesehatan Badung ini meliputi layanan home care, Badung Emergency Service and Treatment (BEST) atau layanan gawat darurat, telemedicine, Siap Antar Jemput Pasien (Sigap), dan Aplikasi Badung Sehat.
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa mengatakan, Nak Badung Sehat merupakan implementasi nyata dari misi kedua Kabupaten Badung, yakni meningkatkan kualitas kehidupan krama Badung di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
“Kami mengapresiasi Dinas Kesehatan yang sudah mampu menerjemahkan visi-misi Badung di bidang kesehatan. Melalui program Nak Badung Sehat, kami berharap budaya melayani dapat tumbuh dan kualitas derajat kesehatan masyarakat Badung semakin meningkat,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (11/12/2025).
Baca juga: Tingkatkan Pelayanan Publik, Bupati Badung Tinjau Pelaksanaan “Kontak Bupati”
Untuk diketahui, program Nak Badung Sehat diluncurkan oleh Bupati Badung Adi Arnawa di Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, Sabtu (31/5/2025). Pada kesempatan tersebut, Adi Arnawa didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Badung, Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, serta Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Badung, Made Padma Puspita.
Sebagai bagian dari acara peluncuran, Adi sempat berinteraksi dengan masyarakat yang menerima layanan home care dari petugas puskesmas di setiap kecamatan.
Menurutnya, respons masyarakat sangat positif karena layanan tersebut dinilai membantu dan sepenuhnya gratis.
Adi menekankan bahwa petugas kesehatan harus mengedepankan pendekatan humanis dalam bekerja.
“ Layanan kesehatan harus dilakukan dengan hati nurani, penuh empati, dan kasih sayang,” katanya.
Baca juga: Tinjau Pembangunan Pantai Bingin, Bupati Badung Gelar Dialog Libatkan Komunitas
Dengan berjalannya Nak Badung Sehat, Pemkab Badung menyediakan tambahan 25 jenis layanan kesehatan di luar cakupan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Ia juga mengapresiasi dukungan rumah sakit swasta yang selama ini turut memperkuat layanan berbasis kolaborasi tersebut.
Sementara itu, Kadinkes Badung Made Padma Puspita menyampaikan bahwa Nak Badung Sehat hadir dengan berbagai fitur layanan kesehatan yang mudah diakses.
Salah satu inovasi yang menjadi perhatian adalah Aplikasi Badung Sehat, yang telah dipresentasikan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan ditetapkan sebagai percontohan nasional.
“Melalui kolaborasi antara pemerintah daerah dan organisasi profesi, kami berharap kualitas kesehatan masyarakat Badung semakin meningkat. Kami berkomitmen memberikan kemudahan layanan hingga tingkat terbawah,” ujar Puspita.
Selain peluncuran program Nak Badung Sehat, acara tersebut juga dirangkaikan dengan Pengukuhan Sekretariat bersama Organisasi Profesi Kabupaten Badung serta Pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Badung, yang menjadi bagian penting dalam memperkuat kolaborasi tenaga kesehatan.