KOMPAS.com – Bupati Seluma Erwin Octavian bersama Wakil Bupati (Wabup) Seluma Gustianto terus mengebut pelaksanaan salah satu program unggulanya, yaitu seribu jalan mulus.
Menurut Erwin, program tersebut dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur masyarakat Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.
“Hasil kunjungan bersama Pak Wabup ke desa-desa, rata-rata masyarakat menginginkan perbaikan infrastruktur jalan. Oleh karena itu, program ini akan terus kami perjuangkan agar seluruh jalan di Kabupaten Seluma dapat dibangun," kata Erwin dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (17/8/2023).
Erwin menjelaskan, saat ini pihaknya tengah fokus pada pembangunan infrastruktur jalan di daerah pedalaman, seperti Hulu Alas, Hulu Seluma, Hulu Talo dan Hulu Sukarja.
Baca juga: Masyarakat Sambut Antusias Festival Layang-layang yang Digelar Pemkab Seluma
Saat ini, imbuhnya, akses jalan Hulu Sukaraja, seperti Desa Padang Capo, sudah mulai dibuka melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Kemudian, jalan di Hulu Talo juga sudah mulai dibangun melalui Dana Alokasi Khusus ( DAK) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD).
Selanjutnya, infrastruktur jalan Hulu Alas perlahan sudah mulai dibangun. Termasuk, Hulu Seluma yang sebelumnya terhambat izin penurunan status kawasan hutan.
"Untuk Hulu Seluma di Kecamatan Seluma Utara, itu izin penurunan status kawasan hutan sudah disetujui. Ke depan, akan segera dibangun dan telah diusulkan kebutuhan anggarannya ke pemerintah pusat," paparnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Seluma Muhamad Saipullah menjelaskan, pada 2021, sebanyak lebih dari 100 ruas jalan dibangun di Kabupaten Seluma. Kemudian, pada 2022 ada 110 ruas jalan dan sudah ada 75 ruas jalan yang sudah mulai dikerjakan pada 2023.
Baca juga: 5 Program Bupati Erwin Octavian untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Seluma
Adapun anggaran pembangunan jalan tersebut bersumber dari APBD Seluma, APBD Provinsi Bengkulu, dan DAK.
"Tahun ini ada sekitar Rp 90 miliar anggaran untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, termasuk yang bersumber dari DAK," kata Saipul.
Selain menerima DAK fisik sebesar Rp 24 miliar, Kabupaten Seluma juga menerima Anggaran Instruksi Presiden (Inpres) sebesar Rp 41 miliar. Dana ini digunakan untuk pembangunan ruas jalan transmigrasi dari Desa Tenangan ke Desa Rawa Sari, Kecamatan Seluma Timur.
“Pada tahap awal ini dana Inpres (yang dialokasikan) baru (untuk) satu titik," jelasnya.
Saipul menjelaskan, asumsi alokasi awal untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Seluma sekitar Rp105 miliar.
Baca juga: Pemda Seluma Bengkulu Hidupkan Kembali Tradisi Parut Kelapa Kuno
Namun, setelah menggelar rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran DPRD Seluma, masih terdapat defisit anggaran pada APBD Perubahan 2023. Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma harus melakukan pemangkasan anggaran lebih kurang Rp 11 miliar.
“Dampaknya, akan ada penundaan pekerjaan. Ruas jalan mana yang akan dibangun lebih awal dipilih berdasarkan tingkat urgensinya,” ucap Saipul.