KOMPAS.com - Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk konsisten membangun dan memperbaiki infrastruktur jalan, meski menghadapi tantangan keterbatasan anggaran daerah.
Komitmen tersebut merupakan respons Pemprov Riau terhadap kebutuhan mendesak masyarakat akan akses jalan yang lebih baik dan merata di seluruh wilayah.
Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau tengah fokus mempercepat pembangunan infrastruktur jalan strategis.
Dua ruas jalan utama yang diprioritaskan adalah Air Molek–Simpang Japura dan Rengat–Kuala Cenaku.
Baca juga: Ruas Jalan Cawang Nyaris Lumpuh akibat PKL dan Parkir Liar, Satpol PP Turun Tangan
Sejumlah bagian dari kedua ruas jalan tersebut sudah difungsikan, sedangkan pekerjaan di titik lain terus dikebut di lapangan.
Sebagai wujud keseriusan meningkatkan konektivitas antardaerah, Pemprov Riau melalui Dinas PUPR-PKPP terus mendorong percepatan fungsionalisasi badan jalan di beberapa ruas strategis.
Kepala Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau Arief Setiawan menyampaikan bahwa percepatan pekerjaan ini adalah bukti keseriusan Pemprov Riau dalam meningkatkan aksesibilitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Dengan fungsionalnya ruas jalan ini, masyarakat lebih mudah melakukan mobilitas dan aktivitas ekonomi, sekaligus bagian dari upaya pemerataan pembangunan infrastruktur di Riau," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (22/9/2025).
Baca juga: Dukung Mobilitas Warga, Pemprov DKI Terus Kembangkan Transjabodetabek
Progres percepatan diawasi ketat untuk memastikan kualitas dan penyelesaian proyek sesuai jadwal.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Wilayah IV Ludfi Hardi menambahkan, pihaknya melakukan pengawasan intensif untuk memastikan setiap tahapan pekerjaan berjalan sesuai jadwal dan memenuhi standar teknis yang ketat.
“Kami memastikan setiap tahapan pekerjaan berjalan baik. Kehadiran infrastruktur jalan yang layak sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama dalam memperlancar distribusi hasil pertanian dan komoditas lainnya,” jelasnya.
Baca juga: Wika Beton Wakili Indonesia Bahas Infrastruktur Jalan Berkelanjutan
Pada ruas Rengat–Kuala Cenaku sepanjang 27,13 kilometer (km), badan dan bahu jalan sejauh 11 km sudah difungsikan, mulai STA 03+900 hingga STA 14+900. Dengan demikian, mobilitas warga setempat kini lebih mudah.
Saat ini, pekerjaan berlanjut di STA 14+900 dengan fokus pada patching agregat material base B dan raw material. Langkah ini merupakan tahapan krusial untuk menjaga fungsional badan jalan agar konstruksi dasar semakin kuat sebelum memasuki proses pengerasan akhir.
Sementara itu, di ruas Air Molek–Simpang Japura sedang dilakukan pemasangan drainase sepanjang 140 meter dari rencana 200 meter.
Baca juga: Melihat Inovasi Baru Drainase di Jakarta untuk Atasi Banjir
Pemasangan drainase menggunakan besi berdiameter 12 dan 10 untuk memperkuat konstruksi saluran. Hal ini penting karena saluran di daerah Cerucup sebelumnya tersumbat dan berukuran kecil, sehingga air kerap menggenangi badan jalan dan mengganggu pengguna.
Meski dihadapkan pada keterbatasan dana yang menuntut pengelolaan anggaran secara cerdas dan efisien, seluruh pekerjaan ini menjadi bukti nyata komitmen Gubernur Abdul Wahid untuk mengutamakan pembangunan infrastruktur esensial, khususnya jalan.