KOMPAS.com - Penjabar (Pj) Gubernur Riau Rahman Hadi mengatakan bahwa inflasi normal berada pada 1,5 persen. Namun, angka inflasi Riau berada pada kisaran 0,87. Artinya, inflasi Riau cukup rendah.
" Inflasi rendah mencerminkan tren menjadi deflasi. Kalau deflasi kasian kita dengan para produsen atau petani sebab produksi tinggi harga rendah sementara kebutuhan tetap," ujarnya lewat siaran pers, Selasa (3/12/2024).
Dia pun berharap angka itu ke depannya berada di kisaran 1,5 hingga 2,5 persen, sehingga daya beli masyarakat bisa tetap terjaga.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS) Provinsi Riau Asep Riyadi mengatakan bahwa inflasi di Riau pada November adalah 0,43 persen secara month-to-month (m-to-m), 0,87 persen secara year-on-year (y-on-y), dan 0,62 persen secara year-to-date (y-to-d).
Baca juga: Jalan Lintas Riau-Sumbar di Kampar Ditutup akibat Longsor, Ini Jalur Alternatifnya
Hal itu diungkapkan saat menyampaikan rilis berita resmi statistik dengan tema "Inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP), Pariwisata, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)" di Ruang Aula Lantai 3 BPS Provinsi Riau, Senin (2/12/2024).
Ia menjelaskan, penyumbang utama inflasi Provinsi Riau pada November 2024 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,29 persen.
"Sedangkan, komoditas penyumbang utama inflasi antara lain bawang merah, tomat, emas perhiasan, sigaret kretek mesin (SKM), minyak goreng, ikan serai, ayam hidup, tarif rumah sakit, angkutan udara, dan sigaret kretek tangan (SKT)," imbuhnya.
Adapun penyumbang utama inflasi secara y-on-y adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,55 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan.
Baca juga: Jalan Sumbar-Riau Ditutup akibat Longsor, Kendaraan Roda 4 Diminta Gunakan Jalur Alternatif
Lanjutnya, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan andil 0,27 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah nasi dengan lauk.
Kemudahan kelompok transportasi dengan andil 0,14 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah mobil.