Segera Digelar, Festival Bakar Tongkang 2024 Diharapkan Dongkrak Kunjungan Wisatawan ke Riau

Kompas.com - 15/06/2024, 12:22 WIB
Dwinh,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Festival Bakar Tongkang bakal kembali digelar di Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, pada Kamis (20/6/2024) sampai Sabtu (22/6/2024). 

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Riau Roni Rakhmat berharap festival tersebut mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Riau.

“Dengan begitu, (pariwisata) akan berdampak positif pada peningkatan perekonomian lokal,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/6/2024).

Untuk diketahui, Festival Bakar Tongkang merupakan bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Event ini akan diisi dengan berbagai kegiatan menarik untuk memeriahkan agenda pariwisata nasional.

Baca juga: Di Depan Negara-negara PBB, Sandiaga Bicara Pariwisata Hijau dan Biru

Pada kesempatan tersebut, Roni menyampaikan bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Festival Bakar Tongkang mencapai 74.800 orang pada 2019, terdiri dari 32.850 wisatawan mancanegara dan 41.950 wisatawan domestik.

"Pertumbuhan jumlah wisatawan yang menghadiri Festival Bakar Tongkang sangat signifikan. Dari 47.938 wisatawan pada 2016, meningkat menjadi 74.800 wisatawan pada 2019 sebelum terhenti akibat pandemi Covid-19. Pada 2023, jumlah kunjungan kembali naik menjadi 92.450 wisatawan," jelas Roni.

Lebih lanjut, Roni menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur SF Hariyanto untuk mengembangkan sektor pariwisata.

Upaya tersebut mencakup pelaksanaan berbagai event pariwisata dan program pelatihan untuk mendukung kemajuan sektor pariwisata Riau.

Baca juga: Gara-gara Pecah Ban, Bus Pariwisata Terbakar di Tol Dalam Kota Arah Tanjung Priok

"Pj Gubernur Riau SF Hariyanto berharap sektor pariwisata Riau dapat dikenal di tingkat nasional dan internasional, serta mampu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat," tutur Roni.

Rangkaian acara Festival Bakar Tongkang 2024

Sebagai informasi, Festival Bakar Tongkang 2024 akan menampilkan rangkaian acara yang menarik, antara lain Pentas Seni Kemilau Bagan. Acara ini akan diselenggarakan di Jalan Merdeka, Bagansiapiapi pada Kamis (20/6/2024) sampai Sabtu (22/6/2024).

Acara kedua, yaitu Ritual Chia Thi Kong (Mengundang Dewa Langit) yang akan dilaksanakan di Klenteng In Hock King, Bagansiapiapi pada Kamis (20/6/2024) sampai Jumat (21/6/2024).

Ketiga, Kirab Sang Thi Kong (Prosesi Arak-arakan Replika Tongkang) yang akan menempuh rute keliling Kota Bagansiapiapi pada Jumat (21/6/2024).

Baca juga: Ini 4 Rute Angkot Mikrotrans yang Beroperasi 24 Jam

Keempat, Malam Kesenian Launching Event Wisata Nasional Festival Bakar Tongkang 2024, yang akan diadakan di Gedung IP Plaza pada Jumat (21/6/2024).

Kelima, Pradaksina Replika Tongkang di Klenteng In Hock King, yang akan berlangsung pada Jumat (21/6/2024) sampai Sabtu (22/6/2024).

Keenam, acara inti pembakaran replika Tongkang. Acara ini akan dilaksanakan pada Sabtu (22/6/2024) di area Bakar Tongkang, Kota Bagansiapiapi.

Terakhir, malam pentas seni dan penutupan yang akan digelar di Jalan Merdeka, Bagansiapiapi pada Sabtu (22/6/2024).

Baca juga: Sejarah Lahirnya Kebangkitan Nasional

Sejarah Bakar Tongkang

Bakar Tongkang adalah tradisi ritual yang mengandung makna sejarah penting bagi Kota Bagansiapiapi, terutama dalam perjalanan awal para imigran Tionghoa yang tiba di Muara Rokan. 

Terdapat kisah yang berkaitan dengan pengarungan samudra menggunakan kapal kayu sederhana. Kapal ini dikenal dengan sebutan tongkang oleh sekelompok keluarga Tionghoa dari Provinsi Fujian, Tiongkok.

Pada malam yang gelap dan hening, mereka melakukan perjalanan melintasi samudra sambil memanjatkan doa kepada Dewa Kie Hu Ong Ya untuk diberi petunjuk arah menuju daratan.

Tiba-tiba, mereka melihat cahaya berkilauan yang dijadikan sebagai pemandu arah mereka menuju daratan.

Baca juga: iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Mengikuti cahaya tersebut, mereka akhirnya tiba di muara sungai yang kini dikenal sebagai Bagansiapiapi. Kelompok ini dianggap sebagai leluhur masyarakat Tionghoa Bagansiapiapi.

Bagi warga Tionghoa Bagansiapiapi, puncak dari tradisi Bakar Tongkang adalah menentukan arah jatuhnya tiang layar tongkang yang dibakar.

Arah jatuhnya tiang tersebut diyakini dapat menunjukkan keselamatan, peruntungan usaha, dan kemakmuran masa depan.

Jika tiang layar tongkang condong atau jatuh ke arah laut, hal ini dipercaya sebagai pertanda bahwa hasil usaha dan mata pencarian akan banyak datang dari hasil laut.

Baca juga: Pedagang di Gang Royal Mengaku Sulit Cari Makan, Wakil Walkot Jakut: Kami Tak Menutup Mata Pencarian Mereka

Sebaliknya, jika tiang layar tongkang condong atau jatuhnya mengarah ke darat, maka hasil usaha dan mata pencarian di darat dipercaya akan lebih banyak.

Selain itu, dalam kisah-kisah terkait ritual ini, generasi awal orang Tionghoa yang datang ke Bagansiapiapi memutuskan untuk tidak kembali ke Tiongkok, tetapi menetap dan mengukir sejarah di tanah baru.

Terkini Lainnya
Plt Gubri Tegaskan Birokrasi Riau Stabil meski Ada Kekosongan Jabatan

Plt Gubri Tegaskan Birokrasi Riau Stabil meski Ada Kekosongan Jabatan

Riau
Pemprov Riau Luncurkan Operasi P4GN, Targetkan Generasi Muda Terlindungi

Pemprov Riau Luncurkan Operasi P4GN, Targetkan Generasi Muda Terlindungi

Riau
Plt Gubernur Riau Pastikan Asesmen Pejabat Jalan Terus, Pengisian Jabatan Kosong Dipercepat

Plt Gubernur Riau Pastikan Asesmen Pejabat Jalan Terus, Pengisian Jabatan Kosong Dipercepat

Riau
Peringati Hari Pahlawan, Plt Gubernur Riau: Momentum Bangkitkan Semangat untuk Membangun

Peringati Hari Pahlawan, Plt Gubernur Riau: Momentum Bangkitkan Semangat untuk Membangun

Riau
Dukung Pengelolaan Kawasan Perbatasan, Plt Gubernur Riau Hadiri Rakorendal BNPP

Dukung Pengelolaan Kawasan Perbatasan, Plt Gubernur Riau Hadiri Rakorendal BNPP

Riau
Pemprov Riau Apresiasi 9 Kabupaten/Kota yang Sukses Raih Penghargaan UHC

Pemprov Riau Apresiasi 9 Kabupaten/Kota yang Sukses Raih Penghargaan UHC

Riau
Peringati HKN Ke-61, Pemprov Riau Tekankan Kesehatan sebagai Fondasi Masa Depan

Peringati HKN Ke-61, Pemprov Riau Tekankan Kesehatan sebagai Fondasi Masa Depan

Riau
Dukung Percepatan Proyek Roro Dumai–Melaka, Pemprov Riau Jalin Kerja Sama dengan IMT-GT

Dukung Percepatan Proyek Roro Dumai–Melaka, Pemprov Riau Jalin Kerja Sama dengan IMT-GT

Riau
Konferensi Wakaf Internasional Dorong Kebangkitan Wakaf di Riau

Konferensi Wakaf Internasional Dorong Kebangkitan Wakaf di Riau

Riau
Dukung Pemberdayaan Cabang–Ranting, UMRI Raih Anugerah PTMA Peduli CRM 2025

Dukung Pemberdayaan Cabang–Ranting, UMRI Raih Anugerah PTMA Peduli CRM 2025

Riau
Pemuda Katolik Riau Gelar Seminar Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Wujud Kontribusi pada Isu Sosial

Pemuda Katolik Riau Gelar Seminar Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Wujud Kontribusi pada Isu Sosial

Riau
Wujudkan Konektivitas, Pemprov Riau Dukung Kesiapan Akses dan Perizinan Proyek Roro Dumai-Melaka

Wujudkan Konektivitas, Pemprov Riau Dukung Kesiapan Akses dan Perizinan Proyek Roro Dumai-Melaka

Riau
Kontingen Riau Raih 17 Medali dalam Olimpiade Madrasah Indonesia Nasional 2025

Kontingen Riau Raih 17 Medali dalam Olimpiade Madrasah Indonesia Nasional 2025

Riau
BKOW Riau Dinilai Miliki Peran Strategis Turunkan Stunting

BKOW Riau Dinilai Miliki Peran Strategis Turunkan Stunting

Riau
Pemprov Riau Raih Penghargaan AMH 2025, Bukti Komitmen Perkuat Komunikasi Publik

Pemprov Riau Raih Penghargaan AMH 2025, Bukti Komitmen Perkuat Komunikasi Publik

Riau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com