KOMPAS.com - Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution memfasilitasi penyelesaian konflik lahan antara PT Surya Intisari Raya (SIR) dengan masyarakat Okura di Ruang Rapat Melati, Kantor Gubernur Riau, Selasa (6/2/2024).
"Kami baru saja menyelesaikan pertemuan dengan antara PT SIR, masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru dan Tim Satuan Tugas (Satgas) Terpandu untuk menemukan kesepakatan. Alhamdulillah, kalau kami lihat tadi semua sudah sepakat," ujarnya Edy usai memimpin pertemuan tersebut.
Adapun konflik tersebut bermula dari perbedaan cara pandang antara pihak perusahaan dengan masyarakat terhadap penafsiaran penyerahan 20 persen Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FKPM).
Edy mengatakan, pihaknya ingin menyelesaikan masalah tersebut dengan duduk bersama.
Baca juga: Hadiri Serah Terima Jabatan Kepala BPK Perwakilan Riau 2023, Gubri Sampaikan Pesan Ini
"Sekarang sudah selesai, tinggal Pemkot Pekanbaru melanjutkan Surat Keputusan Calon Petani Penerima (SK CPP)," ujarnya dalam siaran pers.
Edy berharap, perusahaan sawit di Riau bisa meniru upaya PT SIR dalam menyelesaikan konflik dengan masyarakat. Jika hal ini dijalankan, kata dia, kondisifitas akan terjalin.
"Saya ingin perusahaan lainnya melakukan pola yang sama. Saya tidak pernah masuk ke wilayah skema seperti apa yang akan dilakukan,” jelasnya.
Namun, kata dia, hal terpenting adalah perusahaan dengan masyarakat setempat memiliki satu cara pandang yang sama dan kemudian diikat dengan aturan.
Sementara itu, perwakilan masyarakat Okura, Heru mengucapkan terima kasih kepada Edy yang telah menyelesaikan konflik PT SIR dengan masyarakat.
Baca juga: Tinjau Pembangunan Gedung Quran Center dan RCH, Gubri Targetkan Selesai Desember 2023
"Ini anugerah yang ditunggu masyarakat. Hari ini kami mendapatkan pemimpin yang luar biasa. Seorang gubernur hadir di tengah masyarakatnya," ujarnya.
Pertemuan tersebut diawali dengan laporan dari Ketua Tim Terpadu Penyelesaian Konflik PT SIR Syahrial Abdi yang juga Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari pihak masyarakat Ketua Aliansi Masyarakat Adat Melayu Riau Heri dan Perwakilan PT SIR Suparman.
Untuk diketahui konflik lahan PT SIR bermula dari adanya aspirasi masyarakat yang disampaikan ke kantor gubernur tentang lahan mereka.
Mendengar aspirasi tersebut, Edy membentuk tim Satgas Pengendalian Konflik Lahan PT SIR.
Baca juga: Resmikan Tajak Sumur Gulamo, Gubri Sampaikan Dukungan dan Pesan untuk Pertamina