KOMPAS.com - Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, pihaknya telah melakukan antisipasi kebakaran hutan lahan (karhutla) di Riau sejak awal 2023 melalui peraturan gubernur (pergub).
Antisipasi tersebut dilakukan dengan penetapan status siaga darurat karhutla dan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) karhutla Provinsi Riau pada 13 Februari 2023.
Pernyataan itu disampaikan Syamsuar saat menghadiri Rapat Pembahasan tentang Upaya Peningkatan Penanggulangan Karhutla pada Masa El-Nino 2023 yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Senin (9/10/2023).
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama Satgas Karhutla telah melakukan upaya proaktif mulai dari antisipasi atau pencegahan, penanggulangan, dan penindakan yang dilakukan dari awal 2023 secara berkesinambungan dengan kerja sama intens oleh instansi terkait.
Antisipasi yang dilakukan melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Penetapan Siaga Karhutla dan Pergub Pembentukan Satgas Karhutla itu di antaranya, deteksi dini melalui aplikasi karhutla yang tersedia, melibatkan lebih dari 17.000 personel lapangan, perkuatan satgas udara.
Kemudian, menyiapkan 525 unit sumur bor, 9.672 unit sekat kanal, 1.546 unit embung, 817 unit pompa pemadam, dan 1.499 roll selang pemadam.
Selain itu, Pemprov juga melakukan penyuluhan, menyebarkan maklumat karhutla, pemasangan spanduk, focus group discussion (FGD), patrol, dan apel siaga untuk mencegah karhutla.
Baca juga: Cerita Tim Pemadam Karhutla di Kampar, Berjibaku Siang Malam dan Pindah-pindah Lokasi
Adapun upaya penanggulangan yang dilakukan, yaitu operasi teknologi modifikasi cuaca sebanyak enam periode, pemadaman dan pendinginan di titik api, perbaikan embung dan sekat kanal, pemberian bantuan peralatan perlengkapan dan anggaran operasional.
Aparat penegak hukum juga telah melakukan upaya penindakan terhadap tindak pidana selama periode 1 Januari sampai 9 Oktober 2023.
Kepolisian Daerah (Polda) Riau telah mengungkap 36 kasus dengan jumlah tersangka 35 orang dan seluas 1.224,5 hektar (ha) lahan yang terbakar.
Baca juga: Hutan Bukit Rangkap di Dekat Sirkuit Mandalika Terbakar
Pada kesempatan tersebut, Syamsuar mengatakan, dampak El-Nino juga mengakibatkan peningkatan jumlah hotspot di Riau.
“Namun demikian selama periode 1 September sampai 8 Oktober 2023, Provinsi Riau relatif lebih sedikit titik hotspot dengan total 660. (Angka ini lebih rendah) dibanding Provinsi Jambi dengan total 1.298 dan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dengan total 8.911,” imbuhnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (9/10/2023).
Berdasarkan pantauan Satgas pada 8 Oktober 2023 pukul 16.00 WIB, terjadi peningkatan hotspot di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 182 titik api.
Baca juga: Perahu Muatan Bibit Sawit Karam di Sungai Indragiri Hilir Riau, 2 Orang Hilang
“Alhamdulillah pantauan situasi pagi ini (menunjukkan) bahwa karhutla Sungai Raya dan Sekip Hilir Kabupaten Indragiri Hulu sudah tidak ada titik api di lokasi tersebut dan saat ini sedang dilakukan pendinginan,” tutur Syamsuar.
Ia mengungkapkan bahwa kondisi udara di Provinsi Riau secara umum dipengaruhi pergerakan arah angin yang mengarah dari tenggara ke barat laut-utara.
Menurut Syamsuar, hal tersebut patut diwaspadai karena berpotensi mengirimkan asap ke wilayah Provinsi Riau sampai ke Malaysia dan Singapura.