KOMPAS.com - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian (Kementan) Fadjry Djufry di Kantor BSIP Kementan, Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Syamsuar mengatakan, penandatanganan MoU dengan Kepala BSIP Kementan bertujuan untuk meningkatkan standardisasi semua produk di bidang pertanian.
Sebab, kata dia, produk terkait kebutuhan pangan yang berorientasi ekspor harus memenuhi standar mutu internasional.
"Makanya kerja sama dengan BSIP Kementan ini sangat dibutuhkan apalagi kan ekspor pertanian kita sekarang meningkat," ujar Syamsuar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: Ekspor Motor Semester I/2023 Minus 22 Persen
Lebih lanjut, mantan Bupati Siak itu mengatakan bahwa pihaknya harus memiliki produk yang layak untuk menembus pasar ekspor.
Selain memastikan kelayakan produk, kata Syamsuar, benih-benih produk pertanian di Riau juga harus mendapat pengakuan dari BSIP Kementan.
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga menyerahkan enam varietas padi yang diakui oleh BSIP Kementan.
Syamsuar berharap, wilayahnya mendapat pengakuan standardisasi. Apalagi, Riau sekarang sudah berhasil mengembangkan program Mandiri Benih.
Baca juga: Kementan: Hewan yang Terjangkit Antraks jika Dikonsumsi Manusia Bisa Menyebabkan Kematian
"Ya kalau selama ini benih kita masih didatangkan dari Kementan dan tempat lainnya. (Namun) sekarang dengan adanya kemandirian benih ini, petani kami tidak perlu lagi mencari benih kemana-mana," ucapnya.
Meski demikian, lanjut Syamsuar, benih yang dihasilkan juga harus memiliki standardisasi agar produksinya baik dan meningkat.
Pada kesempatan tersebut, Syamsuar menjelaskan, kerja sama dengan BSIP Kementan dilakukan tidak hanya untuk mendongkrak pertanian semata, tetapi juga untuk peternakan, perkebunan, dan masalah pupuk.
“Karena itu, kami sangat mengharap dukungan dari BSIP Kementan untuk Provinsi Riau. Apalagi perekonomian Riau sangat bergantung terhadap produk-produk pertanian dan hortikultura, termasuk perkebunan hingga peternakan,” jelasnya.
Baca juga: Longsor Terjang Area Perkebunan di Nganjuk, Tanaman Cengkeh dan Durian Tertimpa Material
Oleh karenanya, lanjut dia, kerja sama dengan BSIP Kementan dibutuhkan untuk bisa menopang ataupun mendukung produk-produk hasil pertanian yang ada di Riau.
Melalui kerja sama tersebut, Syamsuar berharap akan muncul potensi komoditas baru yang bisa dikembangkan dan diekspor ke luar negeri.
"Tadi Kepala BSIP Kementan juga sangat fokus dengan Riau. Diharapkan dalam waktu dekat bisa menindaklanjuti dan bisa berkunjung ke Riau," tuturnya.
Menurut Syamsuar, Riau memiliki daya tarik tersendiri karena berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura.
Baca juga: Bus Pariwisata Kecelakaan di Malaysia, 1 WNI Tewas
"Jadi hal-hal beginilah sebenarnya kita perlu kerja sama, agar nanti mereka tahu bahwa produk kami ini di samping untuk kebutuhan daerah sendiri dan dalam negeri, juga bisa dipasarkan ke luar negeri," tutur Syamsuar.