KOMPAS.com – Ketua Badan Amil Zakat ( Baznas) Republik Indonesia (RI) Noor Achmad mengapresiasi kebijakan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar yang menggalakkan program pengumpulan zakat aparatur sipil negara ( ASN) menggunakan sistem payroll.
Terobosan tersebut membuktikan realisasi pengumpulan dana zakat di Provinsi Riau pada 2022 yang melampaui target yang telah ditetapkan, yakni mencapai Rp 39,2 miliar dari target sebesar Rp 18 miliar atau naik 140 persen.
“Gerakan yang dilakukan oleh Gubri Syamsuar ini luar biasa. Itu yang sering dijadikan sebagai contoh. Itu ditunjukkan dengan menerapkan sistem payroll kepada seluruh PNS untuk pengumpulan zakatnya, sehingga peningkatannya cukup tinggi,” ungkap Noor usai menerima silaturahmi dari Gubri Syamsuar di Kantor Pusat Baznas, Jakarta, Senin (16/1/2023).
Atas capaian ini, Noor menunjukkan komitmen Gubri Syamsuar dalam pengumpulan dana zakat tercapai, sehingga dana zakat di Riau bisa meningkat setiap tahunnya.
Baca juga: Lakukan Kunjungan ke HIPS Sidoarjo, Gubri Syamsuar Yakin Riau Bisa Miliki Kawasan Industri Halal
“Ini berarti apa yang menjadi cita-cita Gubri Syamsuar tercapai di Riau. Untuk ke depannya, mudah-mudahan bisa terus ditingkatkan lebih lagi,” ujar Noor dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin.
Untuk ke depannya, Noor berharap, akan semakin banyak dana zakat yang terkumpul, sehingga banyak program untuk kemaslahatan umat yang bisa dilakukan dari dana zakat.
“Dengan pendapatan dana zakat yang besar, maka banyak juga masyarakat yang bisa kita bantu,” kata Noor.
Selain itu, Noor juga mengapresiasi program majelis Quran Riau dengan menurunkan tim ke Riau untuk melihat lebih dekat lagi program ini dan selanjutnya untuk bisa diterapkan di daerah lain.
“Kami sudah melakukan hal yang sama di Jawa Tengah (Jateng). Kalau itu bisa dikembangkan, majelis-majelis Al-Quran itu bisa menjadi legasi yang muncul dari Riau dan Jateng,” ujarnya.
Sebagai informasi, perolehan zakat ASN Riau selama 2021 tercatat sebesar Rp 16 miliar lebih. Sebelumnya, pada 2020, perolehan zakat di Riau mencapai Rp 15 miliar lebih.
Pada 2020 dan 2021, sistem pengumpulan dana zakat masih manual dengan dipotong oleh petugas BRK. Modelnya kini telah dialihkan menggunakan payroll sehingga bisa lebih efisien.