KOMPAS.com - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berharap kegiatan Pencanangan Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Kesehatan tingkat Provinsi Riau dapat menekan kasus stunting di wilayahnya.
"Utamanya dalam membantu Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) di semua lini, mulai dari kecamatan sampai tingkat desa," kata Syamsuar dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (16/11/2022).
Pernyataan tersebut Syamsuar sampaikan saat menghadiri Pencanangan Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan tingkat Provinsi Riau serta pengukuhan Ketua TP-PKK Provinsi Riau dan Ketua TP-PKK kabupaten dan kota se-Riau sebagai bunda asuh anak stunting di Gedung Daerah Balai Serindit, Rabu.
Ia mengatakan, pencanangan tersebut merupakan strategis untuk meningkatkan capaian program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Riau.
Baca juga: Komisi III Apresiasi Kesiagaan Polri Jaga Keamanan KTT G20: Kapolri Turun Langsung Ke Lapangan
Dengan melibatkan dukungan dan kontribusi nyata berbagai pihak, Syamsuar yakin bahwa angka stunting di Provinsi Riau bisa turun dari 22 persen menjadi 14 persen pada 2024.
Berbagai pihak yang dimaksud, yaitu TP-PKK provinsi, kabupaten dan kota sampai ke tingkat desa, yang diikuti para bidan, tenaga pos pelayanan terpadu (posyandu), kader posyandu, serta mitra terkait lainnya.
"Ini memang harus ada kerja nyata, tidak bisa hanya teori saja dan arahan-arahan saja," ujarnya.
Menurut orang nomor satu di Provinsi Riau tersebut, seluruh pihak terkait harus turun ke lapangan dan dan melakukan pengecekan terhadap warga yang sekarang ini termasuk dalam kategori stunting.
Baca juga: Sido Muncul Sumbang Rp 500 Juta untuk Bantu Program Pengentasan Stunting
Dengan begitu, bisa dilihat kejelasan perkembangannya dan pihak terkait dapat memberikan berbagai intervensi, baik berkaitan makanan tambahan, obat-obatan, dan vitamin agar tingkat stunting di suatu wilayah semakin berkurang.
"Tentunya inilah menjadi harapan kami dengan apa yang ditargetkan pemerintah 14 persen pada 2024 itu dapat tercapai," tutur Syamsuar.