KOMPAS.com - Gubernur Riau Syamsuar berharap Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes) di wilayahnya bisa mendukung perekonomian desa serta mengurangi angka pengangguran.
Untuk memanfaatkan potensi daerah, kata dia, sebagian besar BUMDes di Riau telah digerakkan dalam bidang pertanian dan perkebunan.
"BUMDes di Riau mengalami peningkatan dan kemajuan. BUMDes juga bergerak dibidang perkebunan dan pertanian, lebih mengembangkan kreativitas," jelas Syamsuar dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (11/7/2022).
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri rapat pertemuan dengan Tim Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dalam rangka Reses Masa Persidangan V Tahun Persidangan 2021-2022 di Gedung Daerah Balai Serindit Gubernuran Riau, Pekanbaru, Riau, Senin (11/7/2022).
Pada kesempatan itu, Syamsuar mengaku bahwa semua desa yang ada di Bumi Lancang Kuning ini telah memiliki BUMDes.
Baca juga: BUMDes dan Pembangunan Ekonomi Pedesaan
Adapun tujuan BUMDes itu, kata dia, untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat desa.
"Semua desa di Riau sudah mempunyai BUMDes semenjak adanya Bantuan Keuangan Khusus (BKK)," ujar Syamsuar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, sebanyak 386 atau 24 persen desa di Riau memiliki BUMDes berkembang. Jumlah BUMDes tumbuh sebanyak 442 atau 28 persen, dan 561 atau 35 persen adalah BUMDes dasar.
Data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Riau menyebutkan, pada 2021, sebanyak 1.591 desa di Riau sudah memiliki BUMDes. Sebanyak 202 desa di antaranya dinilai telah maju dalam mengembangkan BUMDes.
Baca juga: BUMDes di Bolali Keberatan Bayar Rp 30 Juta Per Tahun ke PT KAI, Gus Halim Janji Carikan Solusi
Keberadaan 202 atau 13 persen BUMDes maju di Riau ini pun mengundang ketertarikan Anggota Komisi II DPR RI, Mohammad Muraz.
Ia mengungkapkan, sesuai Undang-undang (UU) tentang desa, BUMDes harus mampu mendayagunakan segala potensi ekonomi, lembaga perekonomian serta potensi desa untuk memajukan desa. (Adv)