KOMPAS.com - Curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada akhir pekan lalu mengakibatkan beberapa kecamatan terendam banjir dengan kedalaman mencapai dua meter.
Berdasarkan data yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, tercatat bahwa pada Minggu (22/12/2024) sebanyak tiga kecamatan di Kota Makassar terdampak parah oleh banjir.
Kepala BPBD Makassar, Akhmad Hendra Hakamuddin, mengungkapkan bahwa kecamatan yang terdampak meliputi Manggala, Biringkanaya, dan Panakkukang.
"Ada tujuh kelurahan di tiga kecamatan yang terdampak banjir," ucap Akhmad Hendra Hakamuddin saat dikonfirmasi oleh awak media, Minggu siang.
Tujuh kelurahan yang terendam banjir tersebut adalah Kelurahan Manggala dan Batua di Kecamatan Manggala, Kelurahan Katimbang, Paccerakkang, dan Sudiang di Kecamatan Biringkanaya, serta Kelurahan Tamamaung dan Pandang di Kecamatan Panakkukang.
Banjir ini disebabkan oleh intensitas hujan yang sangat tinggi sejak beberapa hari terakhir, yang mengakibatkan saluran air di beberapa wilayah tidak mampu menampung volume air yang terus meningkat.
Akibat dari banjir yang melanda, jumlah warga yang terpaksa mengungsi juga mengalami peningkatan signifikan. Sebelumnya tercatat ada sekitar 221 kepala keluarga (KK) yang mengungsi, namun jumlah tersebut meningkat menjadi 381 KK pada hari Minggu.
"Jumlah pengungsi sekarang ini ada 381 KK atau sekitar 1.403 jiwa," kata Akhmad Hendra. Para pengungsi ini ditempatkan di 27 titik pengungsian yang telah disiapkan oleh pemerintah setempat dan BPBD.
Kondisi cuaca di Kota Makassar saat ini masih terus diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Oleh karena itu, tim SAR gabungan yang terdiri dari personel BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus memantau kondisi air di wilayah-wilayah yang terdampak banjir.
Baca juga: Banjir Sulsel, 1 Anak Tewas Tenggelam di Kabupaten Barru
"Kita masih terus memantau kondisi seiring hujan yang terus mengguyur Kota Makassar. Seluruh personel masih standby," tutup Akhmad Hendra.
Tim SAR bekerja tanpa henti untuk memastikan keselamatan warga dan memberikan bantuan yang diperlukan.
Sebelumnya, pada Sabtu (21/12/2024) sejumlah rumah di Kompleks Kodam 3, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, terendam banjir cukup parah. Ratusan rumah warga terendam dengan ketinggian air bervariasi, mencapai sekitar 50 hingga 70 sentimeter.
Tim BPBD langsung turun ke lokasi untuk mengevakuasi warga yang terjebak di rumah mereka.
Di antara mereka, seorang lanjut usia (lansia) yang sedang sakit harus dievakuasi dari rumahnya yang terendam banjir. Tim BPBD pun segera membawa lansia tersebut ke mobil ambulans dan membawanya ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca juga: Longsor dan Banjir Terjang Wilayah di Sulsel, Makassar Salah Satunya
Selain lansia, beberapa warga lainnya juga dievakuasi menggunakan perahu. Warga yang terjebak di dalam rumah yang terendam air dipindahkan ke tempat pengungsian yang lebih aman.
Beberapa masjid di sekitar lokasi banjir dijadikan tempat untuk menampung para pengungsi.
"Kami sudah mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir. Ketinggian banjir di Paccerakkang bervariasi antara 50 sampai 70 sentimeter," kata Koordinator Lapangan (Korlap) BPBD Kota Makassar, Patarai, saat ditemui di lokasi banjir.
Hingga saat ini, BPBD dan tim SAR terus bekerja keras untuk memastikan tidak ada lagi warga yang terjebak dalam banjir dan memberikan bantuan yang diperlukan.
Pemerintah setempat juga terus berupaya memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi para pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani bencana ini dan membantu warga yang terdampak," ujar Akhmad Hendra Hakamuddin.
Baca juga: 10 Rumah Rusak Akibat Longsor di Soppeng, Sulsel, 1 Orang Hilang
Sementara itu, warga yang mengungsi juga mengungkapkan kesulitan yang mereka alami akibat banjir ini.
Beberapa warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan makanan dan obat-obatan karena sebagian besar jalan di beberapa kelurahan terendam air. Namun, dengan bantuan dari berbagai pihak, mereka berharap dapat segera kembali ke rumah mereka setelah banjir surut.
Sementara itu, cuaca yang masih tidak menentu membuat tim BPBD dan pihak berwenang lainnya tetap siaga dan siap untuk merespons setiap perkembangan situasi yang ada.
Pemerintah Kota Makassar juga telah menyatakan kesiapan mereka untuk menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan dampak lebih besar, terutama dalam menghadapi potensi bencana alam lainnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Reza Rifaldi | Editor: Andi Hartik)