Banjir Makassar, Tiga Kecamatan Terendam, Warga Mengungsi ke 27 Titik Pengungsian

Kompas.com - 23/12/2024, 12:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada akhir pekan lalu mengakibatkan beberapa kecamatan terendam banjir dengan kedalaman mencapai dua meter.

Berdasarkan data yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, tercatat bahwa pada Minggu (22/12/2024) sebanyak tiga kecamatan di Kota Makassar terdampak parah oleh banjir.

Kepala BPBD Makassar, Akhmad Hendra Hakamuddin, mengungkapkan bahwa kecamatan yang terdampak meliputi Manggala, Biringkanaya, dan Panakkukang.

"Ada tujuh kelurahan di tiga kecamatan yang terdampak banjir," ucap Akhmad Hendra Hakamuddin saat dikonfirmasi oleh awak media, Minggu siang.

Baca juga: [Banjir Sulsel 2024] Bencana Banjir Sulsel Telan Korban Jiwa dan Sebabkan Rumah Rusak, Jalan, dan Jembatan Putus

 

Tujuh kelurahan yang terendam banjir tersebut adalah Kelurahan Manggala dan Batua di Kecamatan Manggala, Kelurahan Katimbang, Paccerakkang, dan Sudiang di Kecamatan Biringkanaya, serta Kelurahan Tamamaung dan Pandang di Kecamatan Panakkukang.

Banjir ini disebabkan oleh intensitas hujan yang sangat tinggi sejak beberapa hari terakhir, yang mengakibatkan saluran air di beberapa wilayah tidak mampu menampung volume air yang terus meningkat.

Akibat dari banjir yang melanda, jumlah warga yang terpaksa mengungsi juga mengalami peningkatan signifikan. Sebelumnya tercatat ada sekitar 221 kepala keluarga (KK) yang mengungsi, namun jumlah tersebut meningkat menjadi 381 KK pada hari Minggu.

"Jumlah pengungsi sekarang ini ada 381 KK atau sekitar 1.403 jiwa," kata Akhmad Hendra. Para pengungsi ini ditempatkan di 27 titik pengungsian yang telah disiapkan oleh pemerintah setempat dan BPBD.

Kondisi cuaca di Kota Makassar saat ini masih terus diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Oleh karena itu, tim SAR gabungan yang terdiri dari personel BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus memantau kondisi air di wilayah-wilayah yang terdampak banjir.

Baca juga: Banjir Sulsel, 1 Anak Tewas Tenggelam di Kabupaten Barru

"Kita masih terus memantau kondisi seiring hujan yang terus mengguyur Kota Makassar. Seluruh personel masih standby," tutup Akhmad Hendra.

Tim SAR bekerja tanpa henti untuk memastikan keselamatan warga dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Sebelumnya, pada Sabtu (21/12/2024) sejumlah rumah di Kompleks Kodam 3, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, terendam banjir cukup parah. Ratusan rumah warga terendam dengan ketinggian air bervariasi, mencapai sekitar 50 hingga 70 sentimeter.

Tim BPBD langsung turun ke lokasi untuk mengevakuasi warga yang terjebak di rumah mereka. 

Di antara mereka, seorang lanjut usia (lansia) yang sedang sakit harus dievakuasi dari rumahnya yang terendam banjir. Tim BPBD pun segera membawa lansia tersebut ke mobil ambulans dan membawanya ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca juga: Longsor dan Banjir Terjang Wilayah di Sulsel, Makassar Salah Satunya

Selain lansia, beberapa warga lainnya juga dievakuasi menggunakan perahu. Warga yang terjebak di dalam rumah yang terendam air dipindahkan ke tempat pengungsian yang lebih aman.

Beberapa masjid di sekitar lokasi banjir dijadikan tempat untuk menampung para pengungsi.

"Kami sudah mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir. Ketinggian banjir di Paccerakkang bervariasi antara 50 sampai 70 sentimeter," kata Koordinator Lapangan (Korlap) BPBD Kota Makassar, Patarai, saat ditemui di lokasi banjir.

Hingga saat ini, BPBD dan tim SAR terus bekerja keras untuk memastikan tidak ada lagi warga yang terjebak dalam banjir dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Pemerintah setempat juga terus berupaya memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi para pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani bencana ini dan membantu warga yang terdampak," ujar Akhmad Hendra Hakamuddin.

Baca juga: 10 Rumah Rusak Akibat Longsor di Soppeng, Sulsel, 1 Orang Hilang

Sementara itu, warga yang mengungsi juga mengungkapkan kesulitan yang mereka alami akibat banjir ini.

Beberapa warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan makanan dan obat-obatan karena sebagian besar jalan di beberapa kelurahan terendam air. Namun, dengan bantuan dari berbagai pihak, mereka berharap dapat segera kembali ke rumah mereka setelah banjir surut.

Sementara itu, cuaca yang masih tidak menentu membuat tim BPBD dan pihak berwenang lainnya tetap siaga dan siap untuk merespons setiap perkembangan situasi yang ada.

Pemerintah Kota Makassar juga telah menyatakan kesiapan mereka untuk menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan dampak lebih besar, terutama dalam menghadapi potensi bencana alam lainnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Reza Rifaldi | Editor: Andi Hartik)

Terkini Lainnya
Merajut Harmoni Membangun Kebersamaan, Walkot Munafri Arifuddin Ungkap Visi Modern dan Beradab Kota Makassar di Usia ke-418 Tahun

Merajut Harmoni Membangun Kebersamaan, Walkot Munafri Arifuddin Ungkap Visi Modern dan Beradab Kota Makassar di Usia ke-418 Tahun

Makassar Berjaya
Jadi Teladan, 12 PNS Raih Kota Makassar Satyalancana Karya Satya

Jadi Teladan, 12 PNS Raih Kota Makassar Satyalancana Karya Satya

Makassar Berjaya
Pimpin Apel Pagi Akhir Tahun, Danny Pomanto Ajak Jajarannya Perbaiki Diri pada 2025

Pimpin Apel Pagi Akhir Tahun, Danny Pomanto Ajak Jajarannya Perbaiki Diri pada 2025

Makassar Berjaya
Refleksi Akhir Tahun 2024, Danny Pomanto Soroti Evaluasi dan Prestasi Kota Makassar

Refleksi Akhir Tahun 2024, Danny Pomanto Soroti Evaluasi dan Prestasi Kota Makassar

Makassar Berjaya
CSR Award 2024, Pemkot Makassar Berikan Penghargaan kepada 7 Perusahaan

CSR Award 2024, Pemkot Makassar Berikan Penghargaan kepada 7 Perusahaan

Makassar Berjaya
Walkot Makassar Terima Tanda Kehormatan Karya Bakti Putera Indonesia 

Walkot Makassar Terima Tanda Kehormatan Karya Bakti Putera Indonesia 

Makassar Berjaya
Hadiri Open House Keuskupan Agung Makassar, Danny Pomanto: Silaturahmi Rutin Saat Natal

Hadiri Open House Keuskupan Agung Makassar, Danny Pomanto: Silaturahmi Rutin Saat Natal

Makassar Berjaya
Berkat Inovasi dan Transformasi Digital, Nilai Evaluasi Smart City 2024 Kota Makassar Meningkat

Berkat Inovasi dan Transformasi Digital, Nilai Evaluasi Smart City 2024 Kota Makassar Meningkat

Makassar Berjaya
Tinjau Banjir di Manggala, Danny Pomanto: Seluruh Pengungsi Harus Tertangani dengan Baik

Tinjau Banjir di Manggala, Danny Pomanto: Seluruh Pengungsi Harus Tertangani dengan Baik

Makassar Berjaya
Wali Kota Makassar Janjikan Hadiah untuk Warga Pemberi Solusi Banjir

Wali Kota Makassar Janjikan Hadiah untuk Warga Pemberi Solusi Banjir

Makassar Berjaya
Update Banjir di Kota Makassar, Kendala Bantuan, dan Warga yang Memilih Bertahan di Rumahnya...

Update Banjir di Kota Makassar, Kendala Bantuan, dan Warga yang Memilih Bertahan di Rumahnya...

Makassar Berjaya
Mudahkan SKPD, Walkot Makassar Puji Aplikasi SIPAKATAU

Mudahkan SKPD, Walkot Makassar Puji Aplikasi SIPAKATAU

Makassar Berjaya
Peringati Hari Ibu Ke-96, DWP Kota Makassar Gelar Seminar Kesehatan Mental Ibu

Peringati Hari Ibu Ke-96, DWP Kota Makassar Gelar Seminar Kesehatan Mental Ibu

Makassar Berjaya
PPID Pemkot Makassar Ikuti Pelatihan Tugas bersama Tim Ahli Komisi Informasi PPID Utama

PPID Pemkot Makassar Ikuti Pelatihan Tugas bersama Tim Ahli Komisi Informasi PPID Utama

Makassar Berjaya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com