Merajut Harmoni Membangun Kebersamaan, Walkot Munafri Arifuddin Ungkap Visi Modern dan Beradab Kota Makassar di Usia ke-418 Tahun

Kompas.com - 09/11/2025, 09:00 WIB
I Jalaludin S,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 1510-1546, Raja Gowa ke-9, Tumaparisi Kallonna mewujudkan visi besarnya, yaitu memindahkan pusat pemerintahan dari pedalaman ke tepi pantai untuk memfasilitasi kegiatan perdagangan para saudagar di wilayah sekitar. Kota ini dikenal sebagai Makassar. 

Dengan aturan pajak ringan dan sifat masyarakat yang toleran terhadap pendatang, Kota Makassar berkembang menjadi pusat perdagangan yang dominan, bahkan di Asia Tenggara.

Melompat ke 2025, kota tua yang hari ini, Mnggu (9/11/2025),  berusia 418 tahun itu masih berdiri kokoh, bahkan semakin relevan dengan zaman. 

Pada peringatan ulang tahun kali ini, kota berjuluk Anging Mamiri itu mengangkat tema dengan mempertahankan sifat masyarakat multikultural yang ramah, yakni “Merajut Harmoni, Membangun Kebersamaan”.

Seakan meneruskan visi Raja Gowa ke-19, Wali Kota (Walkot) Makassar Munafri Arifuddin membawa visi yang dia rangkum dalam Makassar Unggul, Inklusif, Aman, dan Berkelanjutan (MULIA).

Baca juga: Resmi Jadi Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin Siap Maksimalkan Potensi Kota

Dia pun berikrar bahwa layanan publik berbasis digital harus menjadi prioritas. Salah satu program andalannya adalah menawarkan akses layanan pemerintahan, informasi yang dibutuhkan masyarakat, hingga pengaduan lewat aplikasi Lontara+.

“Semua by sistem sehingga lebih transparan dan terpantau. Mudah untuk diawasi oleh kita semua,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (7/11/2025).

Upaya membangun pelayanan publik yang modern, efisien, dan transparan pun menuai apresiasi. Kota Makassar mendapatkan penghargaan kategori Smart City Leadership in Integrated Public Service Innovation.

Sebagai jantung perekonomian Kawasan Timur Indonesia, Munafri menegaskan, pertumbuhan ekonomi Makassar yang pesat harus didukung oleh kebijakan pro-bisnis. 

Oleh karenanya, dia akan menjadikan sektor perdagangan sebagai motor utama, didukung sektor pelayanan, pengolahan, hingga konstruksi.

Baca juga: Sejarah Perubahan Nama Kota Makassar yang Pernah Disebut Ujung Pandang

“Kami juga hadir membantu para pencari kerja dan pelaku UMKM untuk memperoleh keahlian melalui pelatihan dan sertifikasi. Kebijakan ini, termasuk kemudahan berusaha ikut mendorong turunnya tingkat pengangguran terbuka,” katanya.

Munafri menyebutkan, capaian itu diikuti dengan membaiknya tingkat pemerataan pendapatan atau gini ratio Kota Makassar yang kini tercatat 0,372.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Makassar yang mengukur kualitas hidup masyarakat juga mengalami peningkatan hingga 85,66 dengan status “sangat tinggi”. Ini sekaligus menjadi bukti kehadiran program-program pemerintah di tengah-tengah masyarakat, khususnya pendidikan dan kesehatan.

“Di bidang kesehatan, kami menghadirkan sistem UHC atau akses kesehatan tanpa masa tunggu, ada tunjangan kesehatan, kawasan tanpa rokok, sampai perlindungan sosial bagi pekerja rentan, informal, dan kurang mampu,” paparnya.

Meski permasalahan kota sangat kompleks, Munafri yakin, kolaborasi semua pihak dapat menyelesaikan masalah, bahkan menjadi budaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan baik. 

Baca juga: Munafri: Makassar Pintu Gerbang Timur Indonesia, Harus Jadi Kota Modern Inklusif

“Kami ingin Makassar menjadi kota yang maju dan beradab. Tempat di mana setiap orang merasa aman, nyaman, terlindungi, hidup dengan layak, dan saling menghargai satu dengan yang lain,” ujarnya.

Selamat ulang tahun ke-418, Kota Makassar! Semoga semangat harmoni dan kebersamaan terus menyala, membawa kejayaan, kemajuan, dan kesejahteraan bagi seluruh warga Kota Daeng.

Anda dapat  mengirimkan ucapan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-418 Kota Makassar versi sendiri. Caranya cukup mudah, tinggal klik banner di bawah ini, pilih karangan bunga, isi nama dan pesan yang ingin disampaikan, lalu submit.

Terkini Lainnya
Merajut Harmoni Membangun Kebersamaan, Walkot Munafri Arifuddin Ungkap Visi Modern dan Beradab Kota Makassar di Usia ke-418 Tahun

Merajut Harmoni Membangun Kebersamaan, Walkot Munafri Arifuddin Ungkap Visi Modern dan Beradab Kota Makassar di Usia ke-418 Tahun

Makassar Berjaya
Jadi Teladan, 12 PNS Raih Kota Makassar Satyalancana Karya Satya

Jadi Teladan, 12 PNS Raih Kota Makassar Satyalancana Karya Satya

Makassar Berjaya
Pimpin Apel Pagi Akhir Tahun, Danny Pomanto Ajak Jajarannya Perbaiki Diri pada 2025

Pimpin Apel Pagi Akhir Tahun, Danny Pomanto Ajak Jajarannya Perbaiki Diri pada 2025

Makassar Berjaya
Refleksi Akhir Tahun 2024, Danny Pomanto Soroti Evaluasi dan Prestasi Kota Makassar

Refleksi Akhir Tahun 2024, Danny Pomanto Soroti Evaluasi dan Prestasi Kota Makassar

Makassar Berjaya
CSR Award 2024, Pemkot Makassar Berikan Penghargaan kepada 7 Perusahaan

CSR Award 2024, Pemkot Makassar Berikan Penghargaan kepada 7 Perusahaan

Makassar Berjaya
Walkot Makassar Terima Tanda Kehormatan Karya Bakti Putera Indonesia 

Walkot Makassar Terima Tanda Kehormatan Karya Bakti Putera Indonesia 

Makassar Berjaya
Hadiri Open House Keuskupan Agung Makassar, Danny Pomanto: Silaturahmi Rutin Saat Natal

Hadiri Open House Keuskupan Agung Makassar, Danny Pomanto: Silaturahmi Rutin Saat Natal

Makassar Berjaya
Berkat Inovasi dan Transformasi Digital, Nilai Evaluasi Smart City 2024 Kota Makassar Meningkat

Berkat Inovasi dan Transformasi Digital, Nilai Evaluasi Smart City 2024 Kota Makassar Meningkat

Makassar Berjaya
Tinjau Banjir di Manggala, Danny Pomanto: Seluruh Pengungsi Harus Tertangani dengan Baik

Tinjau Banjir di Manggala, Danny Pomanto: Seluruh Pengungsi Harus Tertangani dengan Baik

Makassar Berjaya
Banjir Makassar, Tiga Kecamatan Terendam, Warga Mengungsi ke 27 Titik Pengungsian

Banjir Makassar, Tiga Kecamatan Terendam, Warga Mengungsi ke 27 Titik Pengungsian

Makassar Berjaya
Wali Kota Makassar Janjikan Hadiah untuk Warga Pemberi Solusi Banjir

Wali Kota Makassar Janjikan Hadiah untuk Warga Pemberi Solusi Banjir

Makassar Berjaya
Update Banjir di Kota Makassar, Kendala Bantuan, dan Warga yang Memilih Bertahan di Rumahnya...

Update Banjir di Kota Makassar, Kendala Bantuan, dan Warga yang Memilih Bertahan di Rumahnya...

Makassar Berjaya
Mudahkan SKPD, Walkot Makassar Puji Aplikasi SIPAKATAU

Mudahkan SKPD, Walkot Makassar Puji Aplikasi SIPAKATAU

Makassar Berjaya
Peringati Hari Ibu Ke-96, DWP Kota Makassar Gelar Seminar Kesehatan Mental Ibu

Peringati Hari Ibu Ke-96, DWP Kota Makassar Gelar Seminar Kesehatan Mental Ibu

Makassar Berjaya
PPID Pemkot Makassar Ikuti Pelatihan Tugas bersama Tim Ahli Komisi Informasi PPID Utama

PPID Pemkot Makassar Ikuti Pelatihan Tugas bersama Tim Ahli Komisi Informasi PPID Utama

Makassar Berjaya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com