KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menarik perhatian peserta Brussel Urban Summit 2023 di Belgia atas kecerdasannya dalam membangun kota yang berdaya tahan.
Salah satu peserta yang tertarik pada orang nomor satu di Makassar itu adalah Wakil Wali Kota Yiwu, China, Zupan Luo.
Usai menjadi pembicara pada sesi Metropolis Policy Debat, pria yang akrab disapa Danny Pomanto itu berdiskusi dengan Zupan Luo untuk membahas penjajakan kerja sama antara Kota Yiwu, China dengan Kota Makassar, Indonesia.
"Beliau (Zupan Luo) berharap agar hubungan kedua kota dapat ditingkatkan menjadi sister city dalam mendukung kemajuan masing-masing kota," kata Danny dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (14/6/2023).
Baca juga: Gibran Bertemu Dubes Korsel, Bicarakan Kerja Sama Budaya Sister City
Kegiatan Brussel Urban Summit 2023 berlangsung di Brussels City Hall Belgia pada 12 Juni 2023 sampai 15 Juni 2023.
Agenda yang diikuti 23 kota dari 18 negara di dunia ini memposisikan Danny sebagai satu-satunya wali kota di ASEAN yang diundang dalam forum Internasional tersebut.
Pada sesi Metropolis Policy Debat, Danny memaparkan sejumlah langkah konkret yang dilakukan pihaknya dalam membangun Makassar menjadi kota tangguh dan layak huni.
Pertama, program Lorong Wisata yang digagasnya, yaitu Revitalising Informal Settlements and their Environments (RISE).
Baca juga: Lewat Lorong Wisata, Pemkot Makassar Janji Tuntaskan Persoalan Anak Putus Sekolah
Dalam menjalankan program RISE tersebut, Danny mengungkapkan, pihaknya menggandeng Monash University, Melbourne University Australia, dan Pemerintah Australia sebagai upaya pengentasan kawasan kumuh.
Program kedua, kata dia, modernisasi kota melalui gang taman pintar.
“Dalam program tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bekerja sama dengan National Science Foundation USA,” imbuhnya.
Tak hanya kolaborasi, modernisasi kota melalui gang taman pintar juga disponsori oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Amerika Serikat (AS) serta enam universitas terkemuka di AS dan Indonesia.
Baca juga: 61 Persen Masyarakat Indonesia Belum Tertarik Pakai Kendaraan Listrik
Ketiga, membuat kendaraan listrik kecil, yakni Commuter Metromoda (Co'mo) pada 2022 sebagai prototipe kendaraan umum untuk berkunjung ke Lorong Wisata.
Keempat, peningkatan ruang terbuka hijau (RTH) dari 11 persen menuju target 30 persen, hingga pengolahan sampah energi listrik (PSEL) yang saat ini sudah dalam tahap penawaran.
Danny menyebutkan, berbagai program tersebut adalah langkah pihaknya untuk beradaptasi dengan berbagai tantangan global.
Baca juga: Wisuda 404 Lulusan Ukrida, Kepala LLDikti Jakarta: Lulusan Siap Hadapi Tantangan Global
Tantangan global yang dimaksud, seperti ledakan penduduk, pandemi, geopolitik, hingga perubahan iklim.
"Jadi sekarang kita hanya memiliki satu kata, kita hanya memiliki satu kehidupan, kita harus memiliki satu komitmen yang kuat. Selamatkan planet kita dengan membuat dunia global kita lebih hijau dan nol karbon," ujar Danny.