KOMPAS.com – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto berhasil mengantarkan Makassar masuk dalam daftar Kota Pintar Dunia.
Kota Makassar merupakan satu dari dua kota di Indonesia yang masuk dalam daftar Kota Pintar Dunia. Informasi ini dicatut berdasarkan data yang dirilis oleh IMD World Competitiveness Center melalui Smart City Index (SCI) Report 2023.
Dari total 141 kota yang diteliti, Jakarta berada di urutan ke-102, sedangkan Makassar di urutan ke-114.
Kota Makassar dinilai memiliki rapor baru untuk beberapa area seperti, akses informasi terhadap keputusan pemerintah daerah (pemda).
Kemudian, kemampuan mengatur janji temu medis secara online, kemudahan penggunaan angkutan umum berkat penjualan tiket dan penjadwalan secara online.
Baca juga: Efek jika GoTo Masuk Konstituen Indeks Global
SCI merupakan satu-satunya indeks global yang berfokus pada bagaimana warga negara merasakan ruang lingkup dan dampak dari upaya pemerintah membuat kota pintar. Hal ini dilakukan pemerintah dengan menyeimbangkan aspek ekonomi dan teknologi dengan dimensi manusiawi.
Capaian tersebut tak lepas dari andil orang nomor satu di Kota Makassar yang sejak periode pertama kepemimpinannya pada 2014 telah menerapkan konsep Sombere and Smart City dalam pemerintahannya.
Pria yang akrab disapa Danny Pomanto itu mengusung visi Mewujudkan Makassar Kota Dunia yang Sombere and Smart City.
Di bawah kepemimpinannya, Kota Makassar terus mengokohkan diri masuk dalam jajaran kota-kota dunia melalui sistem smart city.
Danny Pomanto selama ini telah melakukan banyak hal agar sistem kota pintar yang diterapkan di Kota Makassar menjadi alat untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 6 April 2023: Cerah Berawan Pagi hingga Sore
Keberhasilan Danny Pomanto dalam menerapkan Sombere and Smart City terus menjadi perhatian internasional.
Terlebih, setelah ia didaulat sebagai pembicara dalam High Level Experts and Leaders Panel Conference yang merupakan rangkaian acara G20 di Bali pada November 2022.
Danny mengungkapkan konsep smart city yang diterapkan di Kota Makassar berbeda dengan kota-kota lain, karena dipadu dengan konsep kearifan lokal, yakni sombere atau ramah.
"Jika smart city adalah perangkat keras dan lunak, maka sombere adalah perangkat hati, atau hardware,” kata Danny Pomanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (6/4/2023).
Baca juga: Kembangkan Platform Marketplace Pemerintah, LKPP Optimis Bisa Jadi Raja E-Commerce Indonesia
Ia menjelaskan, sistem Sombere and Smart City sebagai platform dan induk kota pintar bagi Makassar telah menghasilkan beragam program cerdas untuk mengidentifikasi persoalan dan sekaligus telah menemukan solusinya.
Menurut Danny, sistem tersebut tidak hanya memaksimalkan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik semata, tetapi juga telah dimanfaatkan untuk mengatasi persoalan yang tengah dihadapi masyarakat.
Salah satunya, kata dia, melalui program Lorong Wisata yang memuat 21 konten. Dalam program ini terdapat penguatan kebutuhan pangan keluarga, sirkulasi perekonomian di lorong, serta mitigasi sosial.
“Program tersebut kami sandingkan dengan platform Sombere and Smart City milik kami, sehingga progresnya dapat terpantau secara aktual,” imbuh Danny.