KOMPAS.com - Ada yang berbeda pada peluncuran South Sulawesi Calender of Event Wonderful 2019 atau kalender acara tahunan pariwisata Sulawesi Selatan yang berlangsung di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Kamis (25/4/2019).
Pasalnya, mulai dari penjemput tamu, tarian hiburan, hingga ajudan pejabat yang mendampingu saat membawa sambutan dikerjakan oleh robot.
Saat tamu vip memasuki ruangan, salah satu robot seperti manusia dewasa mengenakan patonro—ikat kepala khas Sulawesi Selatan—berdiri di depan pintu masuk. Ia lalu berjalan lebih awal mengiringi tamu yang mengikutinya dari belakang hingga ke tempat duduk utama.
Setelah itu, robot juga mendekat pada podium tepat di belakang pembawa sambutan layaknya seorang ajudan.
Tak hanya itu, empat robot-robot kecil juga mengisi hiburan dengan menari-nari di atas panggung.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto saat menyampaikan announcement F8 (Makassar International Eight Festival) menjelaskan kehadiran robotic futuristic tersebut sebagai simbol era teknoligi 4.0.
“F8 kali ini sangat berbeda. Kami akan hadirkan kombinasi teknologi tinggi dan budaya tinggi. Kami akan bikin eksplorasi budaya yang akan memungkinkan kolaborasi teknologi robotik sebagai simbol kemajuan teknologi tinggi 4.0 di Makassar,” jelas Danny.
Lebih dari itu, Danny bahkan menyebut akan mengundang Robot terkenal di dunia seperti Ashimo dan Sofia. Jika itu terwujud, F8 akan disoroti masyarakat internasional.
F8 sendiri menjadi satu dari empat festival pariwisata di Sulsel yang masuk sebagai wonderful event kementerian pariwisata.
Keempatnya adalah Festival Phinisi, Toraja International Festival, dan Festival Takabonerate. Namun, F8 merupakan event yang tercepat, hanya dalam kurun 3 tahun sudah bertengger pada wonderful event pariwisata nasional.
F8 juga mendapat respons yang baik dari Kemenpar. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I, Kemempar Rizki Handayani menyebut hal tersebut sebagai sesuatu yang kreatif.
“Ini menunjukan Sulsel, khususnya Makassar siap menuju era teknologi 4.0. Ini simbol yang menunjukkan kebangkitan kembali era teknologi digital, dimulai dari Makassar,” katanya.
Rizki juga tak henti-hentinya melayangkan pujian kepada Wali Kota Makassar sebagai penggagas F8. Ia juga kagunin bagaimana Wali Kota berhasil menciptakan branding.
“Dalam waktu tiga tahun sudah masuk 10 Wonderful of Event Kementrian Pariwisata. Ini karena branding yang sangat kuat. Tentu kami berterima kasih sekali pada Pak Wali Kota, karena hal ini tidak akan terwujud jika kepala daerahnya tidak komitmen dan konsisten. Ini tidak gampang,” sambungnya.
Walau memang ada kendalanya. Menurut Rizki, sang penggagas, yakni Wali Kota Makassar akan mengakhiri masa jabatanya pada Mei 2019. Namun, ia berpesan kalau F8 tak boleh surut karena telah menjadi event besar.
“Semoga Gubernur Sulsel senantiasa melihat dan juga memberi support keberlangsungan event ini guna semakin memajukan pariwisata kita ke depan,” tutupnya.