KOMPAS.com - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Utara (Kaltara) Ferry Ferdinand B mengatakan, saat ini telah tersedia data dan 17 dokumen investasi IPRO yang siap ditawarkan kepada kepada investor dengan nilai investasi lebih dari Rp 10 triliun.
"Investment project ready to offer (IPRO) yang ada meliputi berbagai sektor yakni infrastruktur, petanian (ketahanan pangan), industri hilirisasi, pariwisata, enegi dan kawasan industri hijau," ungkap Ferdinand dalam siaran tertulis yang Kompas.com terima, Senin (21/8/2023).
Hal tersebut dikatakan Ferdinand saat digelaran Kaltara Investment Forum (KIF) 2023 di Lanud Anang Busra, Kaltara, Minggu (19/8/2023).
Event tersebut diselenggarakan Pemprov Kaltara melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara bekerjasama dengan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltara menggelar Kaltara Investment Forum (KIF) 2023 untuk mendorong peningkatan investasi Kaltara.
KIF 2032 digelar untuk mempromosikan sejumlah peluang investasi yang ada dan telah disusun dalam dokumen investment IPRO.
Baca juga: Pimpin Upacara HUT Ke-78 RI, Gubernur Kaltara Kenakan Pakaian Adat Dayak Lundayeh Bakad Talun
Untuk diketahui, Kaltara merupakan provinsi yang sangat strategis di wilayah ASEAN timur atau Indopasifik.
Hal ini lantaran Kaltara berbatasan langsung dengan Malaysia, Filipina dan Brunei Darussalam, negara-negara yang bersama Indonesia tergabung dalam forum Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA), Forum ini bertujuan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan ASEAN timur.
Selain itu, Kaltara juga berada di jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang langsung menghadap samudra pasifik. Kondisi ini jelas sangat menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi Kaltara.
"Berdasarkan proyeksi, penerimaan negara dan daerah dari ALKI II berpotensi mencapai 1,5 juta dollar Amerika Serikat (AS) per harinya," terang Ferdinand sapaan akrabnya
Ia mengatakan, DPMPTSP terus melakukan terobosan untuk mencapai peningkatan ekonomi Kaltara melalui peningkatan realisasi investasi sesuai target yang telah ditentukan, baik oleh Pemprov Kaltara maupun Pemerintah Pusat melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia (RI).
"Dilihat tren realisasi investasi di Kaltara selalu meningkat. Pada 2022 realisasi investasi mencapai Rp 3,2 triliun, pada 2021 Rp 5,7 triliun, tahun 2022 Rp 13,7 triliun dan semsester-1 2023 sudah mencapai Rp 9,4 triliun," ujarnya.
Baca juga: Upacara HUT Ke-78 RI di Krayan, Gubernur Kaltara Sebut Masih Banyak yang Akan Dibenahi
Ferdinand mengatakan, investasi merupakan salah satu mesin pertumbuhan ekonomi yang harus menjadi perioritas pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Oleh karenanya, kata dia, harus didukung dengan kebijakan yang pro investasi melalui peraturan daerah dan peraturan gubernur agar ada kepastian hukum sesuai yang di inginkan para investor.
Makanya, pada kegiatan KIF ini juga dilaksanakan kegiatan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara investor dengan vendor lokal di Kaltara.
"Ini sebagai wujud komitmen kita untuk mendorong pola kemitraan antara usaha besar dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ada di daerah sesuai Peraturan Menteri Investasi atau Perka BKPM RI No 1 Tahun 2022," tegasnya.
Tidak hanya itu, kata dia, pihaknya juga memberikan kesempatan kepada para Kepala DPMPTSP Kabupaten/Kota dan Asosiasi Pengusaha se-Kaltara untuk memaparkan IPRO-nya masing-masing. Baru setelah itu ada sesi one on one meeting dengan calon investor.
"Kami sangat optimis kegiatan KIF 2023 akan memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi Kaltara ke depan, khususnya dalam mencapai target realisasi investasi," ujarnya.