Bone Bolango Jadi Kabupaten Panutan, Hamim Pou: Kami di Sini Serba Efisien

Kompas.com - 06/02/2023, 13:43 WIB
Dwinh,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com– Bupati Bone Bolango Hamim Pou menerima kunjungan kerja (kunker) Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu di Kantor Bupati Bone Bolango, Rabu (1/2/2023).

Bupati dua periode itu mengaku senang menyambut kedatangan rombongan yang dipimpin oleh Wali Kota (Walkot) Kotamobagu Tatong Bara ini.

Tatong mengungkapkan, pihaknya tertarik terhadap berbagai prestasi yang diraih oleh Kabupaten Bone Bolango sehingga bisa menjadi kabupaten maju di Provinsi Gorontalo.

“Kami ingin terus memperkaya ilmu di usia kami yang telah memasuki 16 tahun agar menjadi maju dengan 123.000 penduduk yang dibagi dalam empat kecamatan,15 desa, dan 18 kelurahan,” ujar Tatong dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Berperan Jadi Pakar Mikologi, Kemendikbud: Christine Hakim Ukir Prestasi Internasional

Menanggapi hal tersebut Hamim Pou mengatakan bahwa prestasi yang diraih Bone Bolango berasal dari efisiensi pihaknya di tengah keterbatasan fiskal daerah.

“Kami di sini serba efisien. Perjalanan dinas di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) pun tidak lebih dari Rp 100 juta,” ujarnya.

Pengeluaran tersebut, lanjut dia, bisa dibuktikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango dengan raihan prestasi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 9 tahun terakhir, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip) predikat sangat baik, dan kabupaten maju di Provinsi Gorontalo.

Jadi rujukan pembangunan Kotamobagu

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Tatong Bara mengatakan, pihaknya ingin meraih prestasi Sakip BB seperti Kabupaten Bone Bolango.

Baca juga: Wujud Kolaborasi Lintas Daerah, Perayaan HUT Ke-20 Kabupaten Bone Bolango Hadirkan Berbagai Atraksi

Ia menjelaskan, penilaian Sakip Kotamobagu hanya terpaut nol koma sekian persen di bawah Kabupaten Bone Bolango.

“Saya akan minta seluruh OPD untuk bisa menggali segala ilmu agar apa yang dicapai oleh Bone Bolango bisa menjadi rujukan pembangunan di Kotamobagu. Selain itu, kami juga ingin belajar pemberdayaan wirausaha,” ujar Tatong.

Tatong memaparkan, pendapatan asli daerah (PAD) Kota Kotamobagu sebesar Rp 90 miliar. Nilai ini belum mampu menyamai Kabupaten Bone Bolango.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Kota Kotamobagu berada pada angka 4 persen, indeks pembangunan manusia (IPM) 73 persen, dan angka kemiskinan terendah nomor dua di Sulawesi Utara (Sulut) sebesar 5 persen.

Baca juga: Adu Mulut Tanpa Penyebab yang Jelas, Warga Kotamobagu Tewas Ditikam di Taman Kota

Setelah kunker, rombongan Pemkot Kota Kotamobagu akan meninjau langsung Mal Pelayanan Publik (MPP) sebagai pusat pelayanan publik di Bone Bolango dan Wisata Hiu Paus.

Selain Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara dan Sekretaris Daerah (Sekda) Sofyan Mokoginta, rombongan tersebut diisi oleh 43 OPD, serta empat camat untuk mempelajari administrasi dan pelayanan publik di Kabupaten Bone Bolango.

 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com