KOMPAS.com - Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Kabupaten Berau dan HUT ke-231 Tanjung Redeb, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menggelar rangkaian acara budaya dan sejarah.
Salah satunya, ziarah ke Makam Baddit Dipattung, sosok yang dihormati dalam sejarah Kabupaten Berau.
Ziarah yang dilaksanakan di Kampung Merancang, Kecamatan Gunung Tabur, Rabu, (18/9/2024). Acara ini dihadiri oleh pejabat daerah, tokoh masyarakat, serta masyarakat setempat.
Prosesi ini diawali dengan doa bersama di sekitar makam. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh Baddit Dipattung, yang dikenal sebagai pejuang yang berjasa di Berau.
Baddit Dipattung merupakan figur yang memiliki pengaruh besar dalam perjuangan masyarakat Berau pada masa lalu. Makanya saat ini dijadikan tempat ziarah untuk mengenang jasa-jasanya.
Baca juga: Di Hadapan Anggota DPRD Berau, Bupati Sri Juniarsih Paparkan Capaian Pembangunan Berau
Adapun selain menjadi bagian dari rangkaian HUT Berau, ziarah ini juga dianggap sebagai upaya melestarikan tradisi dan memperkuat ikatan kebersamaan antarwarga Berau.
Di sela kegiatan ziarah, Bupati Berau mengatakan, penting bagi masyarakat untuk mengenang dan menghormati jasa para leluhur yang telah berkontribusi besar bagi daerah.
"Dengan mengenang sejarah, kita dapat memetik pelajaran berharga untuk membangun masa depan Berau yang lebih baik. Ziarah ini bukan hanya simbolik, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya semangat gotong-royong dan persatuan," ujarnya.
Acara ziarah ini juga dirangkai dengan prosesi adat, seperti pembacaan doa dan tabur bunga di makam. Suasana haru dan khidmat menyelimuti seluruh yang hadir, mencerminkan rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur.
Peringatan ini diharapkan mampu mempererat tali silaturahmi antarwarga Berau, sekaligus menjadi ajang untuk menggali kembali kearifan lokal serta mempromosikan potensi wisata sejarah yang dimiliki daerah tersebut. Makam Baddit Dipattung sendiri kini telah menjadi salah satu destinasi wisata ziarah yang kian ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun luar daerah.
Baca juga: Gempa M 5,5 Guncang Berau Kaltim, Mengingatkan pada Gempa 1921
Sebagai bagian dari sejarah yang tak terpisahkan dari Berau, ziarah ke makam ini menjadi simbol penghormatan atas warisan budaya dan sejarah yang terus dijaga oleh masyarakat setempat. Kominfo Berau(er)